Dark/Light Mode

Senayan Apresiasi Kementan Kembali Raih WTP Dari BPK

“Mentan Sukses Jaga Stabilitas Pangan 2020”

Rabu, 16 Juni 2021 07:00 WIB
Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo. (Foto: Dok. Kementan)
Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo. (Foto: Dok. Kementan)

 Sebelumnya 
Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo bersyukur mampu mempertahankan WTP 2020. Bagi Syahrul, predikat WTP menunjukkan bahwa Kementan telah menjalankan pengelolaan anggaran secara akuntabel dan kredibel, transparan serta sesuai standar akutansi Pemerintah.

“Saya bersyukur kita kembali mendapatkan kepercayaan atas pengelolaan keuangan negara yang baik ini. Semua berkat upaya pengendalian kinerja keuangan yang kian baik,” ujar Syahrul.

Menteri dari Partai NasDem ini terus mendorong pengawasan pelaksanaan program-program kementerian sesuai dengan aturan. Secara khusus Syahrul memberi apresiasi pada jajaran di bawahnya yang telah bekerja sangat baik menunjukkan kerja keras mempertahankan kinerja atas laporan keuangan Kementan ini. “Tahun lalu BPK meminta kita harus makin kreatif dan terus bertahan menjadi kementerian yang maju dan modern. Kita sudah buktikan bahwa kita makin baik dan berprestasi menjaga pangan cukup, serta tidak ada gejolak harga,” tegas Syahrul.

Baca juga : Pengelolaan Arsip Kementan Raih Penghargaan Sangat Memuaskan

Menteri Syahrul juga bersyukur anggaran Kementan selama ini telah termanfaatkan dengan baik. Di mana, realisasi produksi sejumlah komoditas pangan utama pada 2020 mengalami peningkatan, bahkan melam­paui target. “Capaian produksi padi tahun 2020 mencapai 54,65 juta ton, lebih tinggi 0,09 persen dari produksi tahun 2019,” jelas Syahrul.

Beberapa produksi komoditas pangan lainnya, seperti jagung, bawang merah, cabai, dan daging sapi/kerbau realisasinya pun melampaui target. Produksi jagung 23,09 juta ton atau 101 persen, produksi bawang merah 1,81 juta ton atau 113 persen, produksi cabai 2,77 juta ton atau 105 persen, dan produksi daging sapi atau kerbau mencapai 0,54 juta ton atau 132 persen. Program akselerasi ekspor yang dilaksanakan selama tahun anggaran 2020 hingga sekarang, juga berdampak positif terhadap peningkatan nilai ekspor pertanian.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), nilai ekspor produk pertanian selama Januari-Desember 2020 Rp 451,8 triliun, meningkat 15,79 persen dibandingkan tahun 2019 senilai Rp 390,2 triliun. Sementara pada periode Januari-April 2021, ekspor Pertanian mencapai Rp 189,09 triliun, tumbuh 34,97 persen dibanding periode sama.

Baca juga : Lampaui Target, Mentan Sukses Jaga Stabilitas Pangan Di 2020

Seiring dengan meningkatnya kinerja produksi dan ekspor pangan, Syahrul menyebutkan kontribusi sektor pertanian terhadap perekonomian nasional pun turut meningkat, bahkan saat pandemi Covid-19. “Selama tahun 2020, hampir seluruh sektor ekonomi Indonesia tumbuh negatif, sebaliknya sektor per­tanian mampu tumbuh positif,” ujarnya.

Merujuk data BPS, Syahrul menyebutkan pada triwulan II 2020, PDB sektor pertanian tumbuh 16,24 persen dibandingkan kuartal sebelumnya (q-t-q). Pada triwulan III dan IV, PDB pertanian juga tumbuh masing-masing 2,15 persen dan 2,59 persen dibandingkan periode sama tahun sebelumnya. “Pertanian mampu menjadi penyelamat perburukan resesi ekonomi nasional,” tutur Syahrul.

Lebih lanjut Syahrul menye­butkan, bahwa pihaknya tetap merancang anggaran tahun depan untuk memenuhi kebutuhan pangan masyarakat. [TIM/KAL]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.