Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Jelang Lebaran, Kementan Awasi Keamanan Dan Stok Daging

Senin, 10 Mei 2021 10:08 WIB
Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementan Nasrullah mendampingi Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo dalam rapat koordinasi internal beberapa waktu lalu/Ist
Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementan Nasrullah mendampingi Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo dalam rapat koordinasi internal beberapa waktu lalu/Ist

RM.id  Rakyat Merdeka - Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Ditjen PKH) melakukan pengawasan terpadu di Rumah Potong Hewan (RPH) Ruminansia jelang Idul Fitri 1442 H. Pengawasan dilakukan guna memastikan keamanan dan ketersediaan stok daging.

"Selama bulan Ramadan hingga menjelang Lebaran, Kementan melakukan pengawasan terpadu untuk memastikan ketersediaan stok produk pangan asal hewan strategis, seperti daging sapi, daging ayam dan telur ayam ras," kata Direktur Jenderal PKH Nasrullah.

Dia menjelaskan, kegiatan pengawasan terpadu yang dilaksanakan bersama dengan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian dan Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal, Kementerian Agama dan Pemerintah Daerah di wilayah Jabodetabek ini dilakukan 19 April 2021 hingga H-3 Idul Fitri 1442 H.

Selain di tingkat pusat, pengawasan terpadu juga dilaksanakan pemerintah daerah. Dalam hal ini dinas yang membidangi fungsi peternakan dan kesehatan hewan Provinsi/Kabupaten/Kota di seluruh wilayah Indonesia.

Pengawasan ini juga mengacu pada imbauan dalam Surat Edaran (SE) Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Nomor 4586/SE/PK.350/04/2021 tanggal 6 April 2021 tentang Penjaminan Penyediaan Produk Hewan Aman, Sehat, Utuh dan Halal (ASUH) Menjelang dan/atau pada Bulan Ramadan dan Hari Raya Idul Fitri 1442 H/Tahun 2021.

"Dalam SE itu Pemda sebagai penyelenggara fungsi peternakan dan kesehatan hewan dapat mengoptimalkan upaya penjaminan keamanan dan ketersediaan produk hewan," jelas Nasrullah.

Tim Pengawasan Terpadu ini melaksanakan kegiatan pengawasan unit usaha produk hewan di unit usaha Rumah Potong Hewan Ruminansia (RPH-R), khususnya di wilayah Jabodetabek. Pada awal Ramadan telah dilakukan pengawasan ke gudang penyimpanan/cold storage importir daging.

Baca juga : Sembako Naik, Kebiasaan Deh

Kemudian, dilanjutkan dengan pengawasan peredaran di tempat penjualan (pasar dan retail) dan ditutup dengan pengawasan di RPH-Ruminansia pada H-7 Idul Fitri 1442 H.

Pengawasan di RPH-Ruminasia ini dilakukan untuk memastikan bahwa pelaksanaan kegiatan pemotongan di RPH dapat tetap terlaksana dengan memenuhi persyaratan teknis. 

Dengan demikian, daging yang dihasilkan tetap terjamin keamanan, kesehatan, keutuhan dan kehalalannya meski terjadi tren peningkatan jumlah pemotongan hewan di RPH menjelang Hari Raya Idul Fitri.

Selain itu, tim juga melakukan pengawasan terhadap proses penanganan hewan hidup, penyembelihan, penanganan karkas/daging termasuk pemeriksaan antemortem dan postmortem. 

Hal ini dilakukan untuk memastikan bahwa RPH telah menerapkan cara yang baik pada proses produksinya, termasuk penerapan kesejahteraan hewan dan penyembelihan halal. 

Selain aspek keamanan produk hewan, juga memastikan RPH mampu memfasilitasi pemotongan hewan yang jumlahnya relatif mengalami peningkatan hingga 100 persen dibanding hari-hari biasa.

Direktur Kesehatan Masyarakat Veteriner (Kesmavet) Syamsul Maarif mengatakan, pengawasan keamanan produk hewan pada HBKN telah rutin dilakukan setiap tahun, termasuk pengawasan di RPH-Ruminansia.

Baca juga : Biarpun Nggak Mudik, Lebaran Tetap Asyik

Direktorat Kesmavet secara khusus telah menyusun jadwal kegiatan untuk HBKN nasional meliputi pengawasan stok daging impor pada cold storage importir, pengawasan peredaran produk hewan di pasar dan retail serta pengawasan di RPH-R pada H-10 hingga H-2 Hari Raya Idul Fitri 2021. 

"Hal ini untuk memastikan RPH bisa mengantisipasi adanya pemotongan hewan yang meningkat, ketersediaan air termasuk juga juru sembelih halal (Juleha)," kata Syamsul.

Pada kegiatan pengawasan terpadu di RPH-R Tapos milik Pemerintah Daerah Kota Depok, berkesempatan hadir Pujo Setio (Asisten Deputi Pengembangan Agribisnis Peternakan dan Perikanan, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian), Syamsul Ma’arif (Direktur Kesehatan Masyarakat Veteriner), Siti Aminah (Kepala Pusat Pembinaan dan Pengawasan Jaminan Produk Halal) beserta Tim masing-masing

Ia menyebutkan, pengawasan terpadu ini melibatkan semua kementerian terkait, sebagaimana amanat peraturan perundang-undangan. 

Aturan itu mangamanatkan bahwa setiap produk hewan yang beredar di Indonesia baik yang di produksi di dalam negeri atau dari luar negeri harus memiliki Sertifikat Veteriner dan Sertifikat Halal.

"Perlu dilakukan pengawasan untuk memastikan penerapannya. Dan kegiatan pengawasan ini tidak hanya dilakukan di Jabodetabek saja ya, tapi juga dilakukan di 34 provinsi," ungkap Syamsul.

Kepala UPTD RPH-R Tapos Alfian mengakui, terjadi peningkatan pemotongan di RPH-R Tapos sejak H-7 dan diperkirakan sampai dengan H-2 Lebaran. 

Baca juga : Jelang Lebaran, Minamas Plantation Dan Forwatan Beri Bantuan Untuk Masyarakat

Jumlah pemotongan pada H-6 dan H-7 mencapai 50 ekor/malam, terjadi penurunan jika dibandingkan dengan tahun 2020 yang mencapai 70 ekor. 

Ia memperkirakan, puncak pemotongan terjadi pada H-3 dan H-2 yang diprediksi bisa mencapai 150 ekor per malam. 

Sementara, RPH-R Tapos berkomitmen untuk menerapkan standar operasional prosedur pemotongan hewan.

Mulai dari pemeriksaan hewan datang, pemeriksaan hewan di kandang penampung, penyembelihan halal oleh Juru Semebelih Halal hingga pemeriksaan porsmorterm oleh dokter hewan yang bertugas. 

Selanjutnya, daging juga didistribusikan dengan dilengkapi Surat Keterangan Kesehatan Daging. 

"RPHR Tapos juga sudah memiliki Sertifikat Halal dan Sertifikat Nomor Kontrol Veteriner (NKV) sehingga daging yang dihasilkan Aman, Sehat, Utuh dan Halal (ASUH)" tutur Alfian. [KAL]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.