Dark/Light Mode

Peringati Hari Pendidikan Nasional

Bamsoet Ajak Swasta Aktif Bantu Dunia Pendidikan

Kamis, 2 Mei 2019 23:11 WIB
Ketua DPR Bambang Soesatyo (tengah) bersama (kiri ke kanan) Sekjen Kemristekdikti Ainum Na’im, Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto, Menristekdikti M Nasir, Mochtar Riady, Rektor Universitas Indonesia M Anis, dan Dekan FISIP UI Arie Setiabudi Soesilo, seusai penandatanganan prasasti peresmian Gedung Mochtar Riady Social and Political Research Center, di Kampus FISIP Universitas Indonesia, Depok, Jawa Barat, Kamis (2/5).
Ketua DPR Bambang Soesatyo (tengah) bersama (kiri ke kanan) Sekjen Kemristekdikti Ainum Na’im, Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto, Menristekdikti M Nasir, Mochtar Riady, Rektor Universitas Indonesia M Anis, dan Dekan FISIP UI Arie Setiabudi Soesilo, seusai penandatanganan prasasti peresmian Gedung Mochtar Riady Social and Political Research Center, di Kampus FISIP Universitas Indonesia, Depok, Jawa Barat, Kamis (2/5).

RM.id  Rakyat Merdeka - Ketua DPR Bambang Soesatyo berharap, Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) yang dipringati setiap tanggal 2 Mei, dijadikan momentum untuk mengembangkan pendidikan, mencerdaskan, serta memajukan kehidupan bangsa sesuai Pasal 31 Undang-Undang Dasar (UUD) 1945. Ia pun mengajak pihak swasta berperan aktif dalam pembangunan pendidikan nasional, khususnya membantu penyediaan sarana dan prasarana penunjang kegiatan kependidikan.

“Saya mendorong Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) dan Kementerian Riset dan Teknologi (Kemenristekdikti) mendukung penguatan pendidikan melalui keberagaman kebudayaan, penumbuhan generasi berkarakter Pancasila, serta meningkatkan kompetensi para tenaga pendidik untuk menghadapi tantangan di era industri 4.0. Hardiknas harus dijadikan momentum pengembangan pendidikan, mencerdaskan, serta memajukan kehidupan bangsa sesuai Pasal 31 UUD 1945,” ujar Bamsoet, sapaan Bambang Soesatyo, di Jakarta, Kamis (2/5).

Bamsoet mengajak pihak swasta turut aktif dalam pembangunan pendidikan nasional, khususnya membantu penyediaan sarana dan prasarana penunjang kegiatan kependidikan. Ia meyakini, kolaborasi antara swasta dengan institusi pendidikan bisa mempercepat peningkatan kualitas pendidikan, yang pada akhirnya akan memberikan efek positif kepada para peserta didik.

Baca juga : Terminal 2F Basoetta Jadi LCCT Pertama di Indonesia

“Sebagaimana ditunjukan oleh Mochtar Riady Institute For Nanotechnology yang bekerjasama dengan Universitas Indonesia (UI) dalam membangun kembali Gedung Fakultas Ilmu Sosial Politik (FISIP) UI. Gedung ini akan menjadi nafas baru bagi kampus UI, telah siap pakai, dibangun dengan standar tinggi untuk menunjang kegiatan belajar mengajar, penelitian maupun kegiatan pendidikan lainnya,” ujar Bamsoet saat menghadiri penandatanganan prasasti dan peresmian gedung Mochtar Riady Social and Political Research Center, di Kampus FISIP UI, Depok, Jawa Barat, Kamis (2/5).

Turut hadir dalam acara tersebut antara lain Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia Prof. Mohammad Nasir, Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto, Rektor Universitas Indonesia Prof. Muhammad Anis, Dekan FISIP UI Dr. Arie Setiabudi, Pendiri dan Chairman Mochtar Riady Institute for Nanotechnology Dr. HC. Mochtar Riady, serta berbagai kalangan civitas akademika UI.

Legislator Dapil VII Jawa Tengah ini menambahkan, DPR bersama pemerintah telah menjalankan amanah UUD 1945 untuk mengalokasikan anggaran pendidikan sebesar 20 persen dari APBN setiap tahunnya. Seiring sehatnya pengelolaan APBN, anggaran pendidikan juga mengalami peningkatan setiap tahun. Mulai Rp 419,8 triliun di APBN 2017, menjadi Rp 444,1 triliun di APBN 2018, dan kini mencapai Rp 492,5 triliun di APBN 2019.

Baca juga : Pendidikan Modern Butuh Perpustakaan Kelas Dunia

“Besarnya anggaran tersebut tidak hanya dipusatkan dalam satu kementerian saja. Anggaran itu tersebar diberbagai pos kementerian yang mempunyai peran dalam dunia pendidikan. Baik itu dalam peningkatan sumber daya manusia di masing-masing kementerian, maupun yang berhubungan langsung dengan pendidikan masyarakat, mulai Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) hingga pendidikan tinggi,” tutur Bamsoet.

Meski jumlah anggaran pendidikan cukup besar, Bamsoet mengakui, anggaran tersebut belum bisa memenuhi semua aspek penting dalam peningkatan kualitas pendidikan. Karenanya, sambung dia, diperlukan peran swasta, dan hal seperti ini lumrah dilakukan oleh institusi pendidikan di berbagai negara. Swasta menyisihkan keuntungan yang didapat dari hasil usahanya untuk membantu pengembangan dunia pendidikan.

“Mau tidak mau, swasta harus berperan aktif. Dengan memberikan perhatian di dunia pendidikan, swasta telah membantu melahirkan sumber daya manusia yang unggul. Pada akhirnya, bisa membantu kegiatan usaha di berbagai bidang. Apa yang dilakukan Mochtar Riady Institute For Nanotechnology dengan membangun kembali Gedung FISIP UI, patut dicontoh oleh kalangan usaha lainnya,” pungkas Bamsoet. [ONI]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.