Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Harga Gabah Petani Anjlok

Stop Impor, Segera Serap Gabah Hasil Panen Raya

Minggu, 18 Juli 2021 08:59 WIB
Petani sedang memanen padi (Foto: Istimewa)
Petani sedang memanen padi (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Senayan prihatin dengan anjloknya harga gabah di tingkat petani yang berada pada titik terendah dalam lima tahun terakhir. Pemerintah diminta segera menyerap gabah petani untuk mencegah kerugian lebih dalam yang bakal diterima petani.

Anggota Komisi IV DPR Johan Rosihan menyarankan, penyaluran program Bansos pada masa pandemi ini haruslah beras dari pengadaan dalam negeri. “Bulog wajib menyalurkan beras hasil operasi pembelian gabah petani secara signifikan,” tegas Johan, kemarin. 

Baca juga : Arahin.id Janjikan Ekspor Impor Barang Lebih Mudah Dan Cepat

Johan menuturkan, intervensi dari pemerintah sangat diperlukan agar panen raya ini tetap menguntungkan petani dan stabilitas harga gabah bisa terjamin. Sebab, sering kali saat panen raya, petani harus menerima kenyataan bahwa harga Gabah Kering Panen (GKP) miliknya berada di bawah harga pembelian pemerintah. 

Dia lalu membandingkan rata-rata harga gabah pada Juni 2021 dengan tahun sebelumnya pada bulan yang sama, dan justru menunjukkan tren penurunan. “Di tingkat petani untuk kualitas GKP turun sebesar 3,7 persen, sementara untuk Gabah Kering Giling (GKG) malah turun drastis 15,08 persen,” katanya. 

Baca juga : Garap Dua Pejabat Dinas Pertanian Bandung Barat, KPK Dalami Penerimaan Gratifikasi Aa Umbara

Politisi Fraksi PKS ini mengingatkan, anjloknya harga gabah membuat petani menjerit karena tidak sebanding dengan biaya produksi yang telah dikeluarkan. “Maka seharusnya konstruksi kebijakan pembelian pemerintah diprioritaskan untuk pembelian GKP sebagai instrumen penyangga harga gabah petani,” ucap Johan. 

Selain itu, juga sangat penting memastikan tidak ada kebijakan impor beras. Apalagi, pemerintah ancang-ancang mengambil kebijakan impor beras di saat produksi beras dari petani meningkat signifikan. “Ketika ada rencana impor dari pemerintah maka akan langsung mempengaruhi anjloknya harga gabah petani,” papar Johan. 
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.