Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

DPR Tagih Janji Jaksa Agung

Usut Pencucian Emas Ilegal Di Bea Cukai

Minggu, 1 Agustus 2021 10:17 WIB
Anggota Komisi III DPR Santoso (Foto: Istimewa)
Anggota Komisi III DPR Santoso (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Komisi Hukum DPR menagih janji Kejaksaan Agung untuk mengusut tuntas kasus impor emas ilegal yang diduga merugikan negara triliunan rupiah. Pengusutan ini penting, mengingat kasus ini bikin publik penasaran lantaran nilai importasenya terbilang fantastik namun tidak tercatat negara. 

Anggota Komisi III DPR Santoso mengatakan, skandal impor emas ini pernah menjadi bahasan alot saat Rapat Kerja bersama Jaksa Agung Burhanuddin pertengahan bulan lalu. Skandal ini kemudian menyita perhatian publik setelah mendapat pemberitaan yang cukup masif dari media massa. 

Baca juga : RI Targetkan Penurunan Emisi Energi Hingga 398 Juta Ton

Kejaksaan Agung kini tengah menyelidiki kasus ini atas desakan Komisi III DPR dalam rapat tersebut. “Kejaksaan Agung sedang menyelidiki kasus ini. Publik pasti menunggu hasilnya akan seperti apa?” kata Santoso, di Jakarta, kemarin. 

Ketua DPD Partai Demokrat DKI Jakarta ini meminta Jaksa untuk transparan dan cepat dalam menangani kasus impor emas ilegal ini. Apalagi, impor emas ini nilainya sangat fantastik, Rp 42 triliun lebih. 

Baca juga : Pakai Jasa Debt Collector, Perusahaan Pembiayaan Bakal Kena Sanksi OJK Bakal

“Jika memang ada unsur pidananya, segera proses. Juga jika tak memenuhi unsur, segera umumkan. Supaya tak menimbulkan syakwasangka,” tegas Santoso. 

Apalagi saat ini, lanjut dia, negara sedang menghadapi kesulitan akibat pandemi Covid-19 yang belum berkesudahan. Dia tidak ingin, dugaan kasus impor emas ilegal ini hilang karena negara fokus menuntaskan pandemi yang pertama kali ditemukan di Wuhan, China ini. 
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.