Dark/Light Mode

Gus Jazil: Kisah Akidi Tio Mirip Cerita Abu Nawas Terbang

Selasa, 3 Agustus 2021 20:41 WIB
Wakil Ketua MPR Jazilul Fawaid. (Foto: Ist)
Wakil Ketua MPR Jazilul Fawaid. (Foto: Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Masyarakat dihebohkan dengan berita keluarga Akidi Tio yang berniat menyumbangkan uang dalam jumlah fantastis, Rp 2 triliun, untuk membantu pemerintah dalam menangani pandemi Covid-19. Namun, belakangan ramai diberitakan, sumbangan ini gagal. Akidi yang awalnya dipuji, kini dicaci. Publik menilai satu negara ini kena prank keluarga Aikidi.

Kepolisian kemudian memeriksa keluarga Akidi. Sempat tersiar kabar, anak Akidi, Heriyati menjadi tersangka. Namun, kepolisian kemudian menegaskan belum menetapkan siapapun menjadi tersangka dalam isu sumbangan Covid-19 sebesar Rp 2 triliun ini.

Anggota Komisi III DPR Jazilul Fawaid meminta publik tak perlu terlampau serius dalam menanggapi persoalan ini. Kata Gus Jazil, sapaan akrabnya, kisah ini mirip dengan cerita Abu Nawas terbang.

Dalam sebuah cerita, konon Abu Nawas sesumbar dirinya ingin terbang. Kabar tersebut dengan cepat menyebar dan menjadi peergunjingan publik. Bahkan sampai ke telinga Khalifah Harun Ar-Rasyid. Sang Khalifah pun memanggil Abu Nawas ke istana untuk dimintai keterangan.

Baca juga : Sumbangan Rp 2 Triliun Diduga Hoaks, Anak Akidi Tio Dijemput Petugas Polda Sumsel

"Ketika ditanya apakah benar Abu Nawas ingin terbang? Dijawab iya," kata Gus Jazil menceritakan Kembali cerita Abu Nawas, Selasa (3/8).

Publik kemudian berbondong-bondong menyaksikan aksi Abu Nawas. Dia kemudian naik ke sebuah gedung yang tinggi. Setelah lapangan sudah penuh sesak, Abu Nawas perlahan mulai mengepakkan tangannya dari atas gedung layaknya burung terbang.

Masyarakat yang menyaksikan kemudian menuduh Abu Nawas berbohong sehingga layak dihukum. Namun dengan santainya, Abu Nawas mengatakan bahwa dia hanya mengatakan ingin terbang, bukan bisa terbang.

Dikatakan Gus Jazil, pesan yang disampaikan dalam cerita Abu Nawas adalah publik mesti berhati-hati dalam menerima sebuah berita. "Berita jangan ditelan mentah-mentah," pesan Gus Jazil dalam keterangannya, Selasa (3/8).

Baca juga : Gigitan Ahok Manjur

Dalam kasus keluarga Akidi, Gus Jazil menyebut, keluarga ini baru menyatakan niatnya untuk membantu. Sementara uangnya belum ada. "Apa salahnya orang mau membantu? Nah sekarang masalahnya uang Rp 2 triliun yang dikatakan mau disumbangkan ini nggak jelas ada di mana karena masih mau. Cerita begini banyak. Maksud saya, kita hargai niat baik keluarga Akidi Tio ini di tengah pandemi. Ini kan baru mau," ungkapnya.

Wakil Ketua MPR ini mengatakan, persoalan sekarang adalah keberadaan uang keluarga Akidi yang sempat disebutkan senilai total Rp 16 triliun di Singapura. "Kalau memang itu ada, tolong pemerintah membantu. Nanti pemreintah dapat Rp 2 triliun. Tapi cerita-cerita begini ini banyak sasekali di masyarakat. Dulu ada cerita uang Bung Karno, ada juga bongkar-bongkar makam di Batu Tulis, itu biasa, nggak usah serius-serius," saran dia.

Menurut Gus Jazil, jika nanti uang itu benar adanya dan ditemukan, kemudian keluarga Akidi menyatakan batal menyumbangkan Rp 2 triliun, hal itupun tidak bisa disalahkan. Karena apa yang dilakukan ini baru niat dan sukarela.

"Semua yang terjadi ini baru mau. Sebenarnya kalau mau diungkap, keluarga ini mau membuat lelucon atau mau membantu beneran, atau memang dia kesulitan untuk mencairkan uang yang Rp 16 triliun," tuturnya.

Baca juga : PLN Jamin Listrik Industri Smelter Di Sulawesi Terpenuhi

Wakil Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini pun meminta publik tidak perlu saling menyalahkan. Polisi pun tidak bisa disalahkan.

"Terus sekarang merasa tertipu, kena prank. Apanya yang kena prank? Namanya ada orang mau nyumbang, masa Polda disalahkan? Jangankan Rp 2 triliun, Rp 200 ribu saja sangat berharga. Tetapi jangan orang yang berkeinginan baik, justru menjadi tersangka," tutupnya. [TIF]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.