Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
- Cek Di Sini, 5 Penjelasan Penting BPOM Soal Vaksin AstraZeneca Yang Bikin Heboh
- Lawan Guinea, Pelatih Persib: Timnas Akan Hadapi Lawan Berat
- Piala AFC U-17 Putri, Garuda Pertiwi Muda Fokus Hadapi Korsel
- 128.000 Jemaah Haji Indonesia Nikmati Fasilitas Fast Track
- Dortmund Ke Final, PSG Cuma Kurang Beruntung
Jelaskan Keuangan Negara & Penanganan Pandemi
Sri Mulyani Memang Pandai Merangkai Angka Dan Data
Rabu, 25 Agustus 2021 07:05 WIB
Sebelumnya
Selain itu, politisi senior banteng ini menemukan banyak kepala daerah mengeluh dengan kebijakan pemerintah yang sering kali melakukan refocusing anggaran. Tahun ini saja, pemerintah sudah melakukan empat kali refocusing yang akibatnya membuat kepala daerah malah pusing.
“Mereka mengatakan refocusing ini dengan ‘repusingisasi’. Jadi pusing. Mereka mengatakan program kami tidak bisa dijalankan,” katanya.
Tidak sampai di situ, banyak daerah juga pusing dengan adanya beban pelaporan keuangan tambahan seperti pengisian platform aplikasi yang seringkali berubah. Kondisi ini yang kemudian membuat perekonomian di daerah tidak bergerak.
Baca juga : AEO6 Sajikan Ketertarikan Negara-negara ASEAN Pahami Tren Energi
“Seperti yang dikatakan Ibu Ani (Sri Mulyani), APBN-APBD menjadi tidak fungsional. Padahal itu yang tanda petik satu-satunya yang diharapkan dalam kondisi seperti saat ini,” katanya.
Sementara, Sri Mulyani menjelaskan, pandemi Covid-19 telah menyebabkan seluruh dunia mengalami pukulan. Begitu pun dengan pemerintah yang juga sempat mengalami pukulan pada kuartal II tahun lalu, lantaran semua kegiatan berhenti akibat pandemi.
“Dalam hal ini pemerintah juga langsung melakukan perubahan APBN,” katanya.
Baca juga : Menko Airlangga Minta Fokus Tingkatkan 3T, Vaksinasi, Dan Isoter
Dijelaskannya, pukulan ekonomi di kuartal II tahun lalu terjadi karena pemerintah belum siap memompa belanja akibat kontraksi yang sangat mendadak di situasi pandemi.
Terlebih di periode April-Mei, menjadi bulan-bulan terberat di seluruh dunia. Seluruh negara tidak siap bahkan harus mengambil kebijakan lockdown.
Menurut Sri Mulyani, membaiknya ekonomi menunjukkan bahwa APBN satu-satunya instrumen yang memang ada di garis depan. [KAL]
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya