Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

DPR Soroti Kinerja Sektor Pertanian

Inflasi Pangan Menurun, Mentan Dapat Ponten 8 Lebih

Selasa, 14 Mei 2019 11:30 WIB
Menteri Pertanian Amran Sulaiman (Foto: Istimewa)
Menteri Pertanian Amran Sulaiman (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Ketua DPR Bambang Soesatyo menegaskan parlemen berkomitmen mendukung penuh kinerja sektor pertanian agar stabilitas pangan tetap terjaga. Di era pemerintahan ini, kinerja pertanian terbukti memberikan manfaat positif untuk masyarakat dan ekonomi negara.

Bambang Soesatyo alias Bamsoet menilai, Kementerian Pertanian saat ini terus berupaya mengawal agar angka inflasi pangan tetap rendah dan terkendali melalui stabilitas pangan dan produksi pertanian yang terus meningkat. Hasilnya, selama beberapa tahun terakhir ini, pemerintah Indonesia telah cukup berhasil menekan terjadinya gejolak inflasi pangan.

"Kebijakan dan regulasi pertanian kepemimpinan Menteri Pertanian Amran Sulaiman harus dikawal. Seperti ingin menjaga rendahnya inflasi pangan. Inflasi terjaga sesuai target pemerintah, sangat terkendali, malah cenderung tampak menurun," ucap Bamsoet.

Rendahnya inflasi pangan, ungkap Bamsoet, menunjukkan keseriusan pemerintah untuk merealisasikan kedaulatan pangan. Tidak hanya sekadar tercipta ketahanan pangan.

Baca juga : Perbaikan Sistem Kelistrikan Bengkulu Sudah Capai 74,38 Persen

"Itu yang perlu dijaga terus dari pangan. Jangan sampai harga bergejolak. Stok pangan perlu dijaga dan petani perlu diperhatikan," ujar Bamsoet.

Sebagai informasi, Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan, sejak tahun 2015-2018 laju inflasi pangan terus menurun. Dibandingkan era sebelumnya, maka angka inflasi pangan lebih baik pengendaliannya. Terakhir, tahun 2018, BPS mendata angka inflasi pangan adalah 0,21 persen. Sedangkan angka inflasi pangan tahun 2017 yakni 0,39 persen dan 2016 sebanyak 0,66 persen.

Terpisah, Wakil Ketua Komisi IV DPR Daniel Djohan puas dengan kinerja Kementerian Pertanian dalam 4,5 tahun belakangan ini. Dia pun tidak ragu memberikan nilai 8 untuk Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman yang berhasil mendongkrak sektor pertanian di era Pemerintahan Jokowi-JK.

“Terlepas dari masalah data pertanian dan polemik impor pangan, kerja keras Menteri Pertanian periode ini luar biasa. Kerja kerasnya itu luar biasa. Jadi, apa pun itu, harus kita apresiasi. Sebab, kerja kerasnya luar biasa. Sudah jungkir balik untuk angkat sektor pertanian kita,” kata politisi muda PKB ini.

Baca juga : Sinergi BUMN Gelar Kegiatan Pangan Murah dan Kelas Kreatif

Salah satu terobosan paling oke di periode ini, kata Daniel, adalah modernisasi melalui mekanisasi pertanian. Dia melihat, program ini sangat berarti. Program ini terbukti berkontribusi besar dalam mendongkrak produksi pertanian.

“Untuk periode ini, prestasi terbesar Kementan adalah sudah memulai program mekanisasi pertanian. Pertanian kita, yang sebelumnya dikelola tradisional, kini lebih modern. Itu cukup berhasil dalam mengangkat produksi (berbagai komoditi pertanian). Jadi patut kita diapresiasi,” katanya.

Sayangnya, kata Daniel, prestasi Amran dalam mengangkat produksi pertanian secara signifikan ini tidak mampu ditopang oleh kementerian lain. Kendati produksi beras meningkat signifikan, tetapi masih bias karena ada impor beras yang dikeluarkan oleh Kementerian Perdagangan.

“Tapi, intinya (Menteri Pertanian) berhasil. Kalau beri nilai, 8 lebihlah. Tapi, memang menjadi sulit karena tergantung dari kementerian lain. Jadi, harus ada koordinasi dengan Kemendag (Kementerian Perdagangan), Bulog, bahkan termasuk dengan Bappenas (Badan Perencanaan Pembangunan Nasional),” tambah dia.

Baca juga : Menhub Apresiasi Penemuan CVR Lion Air JT610

Terpisah, Ketua Umum Kontak Tani dan Nelayan Andalan (KTNA) Winarno Thohir menilai kinerja sektor pertanian di era Jokowi-JK membanggakan. Selama 4 tahun terakhir ini kinerja pertanian jauh lebih baik dari periode sebelum-sebelumnya.

“Lihat saja indikator makro seperti PDB pertanian tumbuh tinggi, inflasi bahan makanan rendah dan stabil, daya beli petani semakin menguat dan kemiskinan semakin di pedesaan semakin menurun,” ujarnya.

Hal paling nyata yang bisa dilihat dari makin membaiknya sektor pertanian, kata dia, bisa dilihat selama dua tahun terakhir ini di mana pasokan pangan dan harga stabil. Kinerja Kementan juga mendapat banyak apresiasi banyak kalangan baik dari dalam negeri maupun dari dunia internasional.

Tidak hanya itu, Kementan kini jauh lebih bersih dari korupsi, kolusi, dan nepotisme. “Program bersih-bersih di internal sudah banyak pejabatnya dimutasi, demosi dan sebagian dipecat. Selanjutnya bersih-bersih di luar itu buktinya 56 importir nakal di-blacklist dan bersama Satgas Pangan sudah ratusan mafia pangan diproses hukum,” terangnya. [KAL]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.