Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Rasio Timpang, Ketua DPD RI Minta Pemerintah Menambah SDM Dokter

Selasa, 21 September 2021 20:57 WIB
Ketua DPD LaNyalla Mahmud Mattalitti. (Foto: Humas DPD)
Ketua DPD LaNyalla Mahmud Mattalitti. (Foto: Humas DPD)

RM.id  Rakyat Merdeka - Ketua DPD AA LaNyalla Mahmud Mattalitti meminta Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dan Kemendikbudristek untuk menambah dokter serta memperbanyak fakultas kedokteran.

Soalnya, dia menilai, saat ini kondisi rasio dokter dengan masyarakat tidak ideal. Apalagi, jumlah dokter saat ini semakin berkurang lantaran banyak yang menjadi korban Covid-19.

Baca juga : Wakil Ketua MPR Minta Aparat Tumpas KKB Hingga Ke Akar

"Kondisi saat ini sudah tak ideal. Untuk itu dalam satu dekade ke depan kita memerlukan banyak tenaga dokter. Karena itu sejak sekarang harus dialokasikan dengan memperbanyak fakultas kedokteran," ujar LaNyalla, Selasa (21/9).

Sesuai standar Badan Kesehatan Dunia (WHO) rasio dokter umum dan penduduk idealnya 1:1000. Sedangkan data Ikatan Dokter Indonesia (IDI) pada 2020, rasio dokter umum di Indonesia 1:1400 penduduk. Persebarannya pun tidak merata. 

Baca juga : Investor EBT Minta Pemerintah Kebut Regulasi

Sementara itu Perhimpunan Dokter Spesialis Paru (PDPI) pada 2020 mengatakan, dalam satu daerah, satu dokter paru harus melayani 100 ribu penduduk. Padahal, idealnya rasio dokter spesialis 2:100 ribu penduduk.

"Memang fakta dan kita saksikan hari ini kekurangan tenaga dokter di RS daerah-daerah sangat terasa. Ini tentunya berdampak pada dan minimnya akses dan pelayanan kesehatan," sambungnya.

Baca juga : Buruh Minta Pemerintah Lindungi Industri Tembakau

Untuk dokter spesialis, banyak RS yang harus menunggu dokter spesialis yang sedang bertugas di RS yang lain.

"Dokter spesialis bertugas di tiga RS dalam waktu sehari sudah sangat umum terjadi mengingat minimnya tenaga dokter tersebut," tutur mantan Ketua Umum PSSI ini.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.