Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Hadang Varian Mu, Syarief Hasan Minta Pemerintah Perketat Pintu Masuk

Rabu, 8 September 2021 18:36 WIB
Wakil Ketua MPR Fraksi Partai Demokrat Syarief Hasan. (Foto: Ist)
Wakil Ketua MPR Fraksi Partai Demokrat Syarief Hasan. (Foto: Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Wakil Ketua MPR Fraksi Partai Demokrat Syarief Hasan mendorong Pemerintah untuk berhati-hati terhadap masuknya varian baru Mu. Pasalnya, meski terjadi penurunan kasus Covid-19 di Indonesia, namun kehati-hatian tersebut penting sehingga varian baru Mu tidak menyebar seperti varian Delta yang menyebar cepat beberapa waktu yang lalu.

Menurut Syarief Hasan, pemerintah perlu mengambil langkah untuk mengantisipasi masuknya varian Mu. "Kita sudah memiliki pengalaman menghadapi Covid-19 dan varian Delta. Pemerintah harus segera mengambil langkah cepat sehingga varian baru Mu tidak masuk dan menyebar di Indonesia," ungkap Syarief Hasan dalam keterangannya, Rabu (8/9).

Apalagi, World Health Organization (WHO) menyatakan, varian baru Mu lebih resisten terhadap vaksin. "WHO sudah memberikan peringatan bahwa varian baru Mu memiliki tingkat resistensi yang besar terhadap vaksin Covid-19. Sehingga, kita tidak boleh kecolongan terhadap varian baru Mu di tengah penurunan meningkatnya angka vaksinasi dan menurunnya kasus Covid-19 di Indonesia," imbau Syarief.

Baca juga : Tinjau Pelaksanaan PTM, Wapres Minta Sekolah Tetap Waspada

Anggota Majelis Tinggi Partai Demokrat ini menyebut, pemerintah harus memperketat pintu masuk WNA. Selama ini, Covid-19 varian Alfa, Delta, dan varian lainnya berkembang di luar, lalu terbawa masuk ke Indonesia.

Karena itu, pemerintah seharusnya saat ini tetap melarang WNA khususnya TKA  masuk untuk mengantisipasi masuknya varian baru Mu. Syarief menilai, sikap pemerintah yang belum terlalu tegas terhadap masuknya WNA menunjukkan kurangnya sensivitas pemerintah terhadap kondisi masyarakat.

"Pemerintah melarang berbagai aktivitas masyarakat dengan alasan Covid-19. Namun, puluhan WNA asal China yang menyewa pesawat masih bisa masuk ke Indonesia di tengah pelarangan. Kejadian ini tidak boleh terjadi lagi karena menunjukkan kurangnya sensivitas Pemerintah terhadap masyarakat," ungkap Syarief.

Baca juga : Cegah Varian Mu Masuk, Menhub Perketat Rute Internasional

Syarief juga menyebutkan, masuknya WNA ke suatu negara memang hal yang lumrah pada kondisi normal, namun tidak relevan di kondisi darurat. Perlu ditegaskan, kita sedang berada di kondisi darurat dimana kasus harian dan kematian masih terus bertambah, juga merebaknya varian baru Mu sehingga perlu upaya ekstra untuk menanggulanginya.

"Salah satunya saat ini tetap  pelarangan WNA khususnya TKA masuk ke Indonesia," ungkap Syarief.

Politisi Senior Partai Demokrat ini juga mendorong pemerintah untuk mengevaluasi kebijakan penanganan Covid-19. Pemerintah harus mengevaluasi implementasi PPKM di lapangan. Pemerintah juga harus tetap menunjukkan ketegasan terhadap masuknya WNA sehingga potensi penyebaran varian baru Mu dapat dicegah.

Baca juga : Muhammadiyah-NU Minta Perut Rakyat Diutamakan

"Ini juga dapat mengembalikan kepercayaan masyarakat terhadap langkah penanggulangan Pandemi Covid-19," tutup Syarief. [TIF]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.