Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Pasca Taliban Kuasai Afghanistan

Mahfud MD: Pemerintah Bendung Potensi Ancaman Terorisme Di Tanah Air

Rabu, 1 September 2021 12:32 WIB
Menko Polhukam Mahfud MD bersama Menteri Agama dan Kepala BNPB bersilaturahmi dengan Pengasuh Pondok Pesantren, Organisasi Keagamaan, dan pimpinan lintas agama se-Provinsi Jawa Timur, Selasa (31/8) malam. (Foto: Ist)
Menko Polhukam Mahfud MD bersama Menteri Agama dan Kepala BNPB bersilaturahmi dengan Pengasuh Pondok Pesantren, Organisasi Keagamaan, dan pimpinan lintas agama se-Provinsi Jawa Timur, Selasa (31/8) malam. (Foto: Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD menegaskan, pemerintah telah melakukan langkah-langkah awal membendung potensi tindakan teror di berbagai daerah di Indonesia, pasca Taliban menguasai Afghanistan.

Demikian respons Mahfud MD atas pertanyaan peserta dialog dalam Silaturahmi Menko Polhukam, Menteri Agama, dan Kepala BNPB dengan Pengasuh Pondok Pesantren, Organisasi Keagamaan, dan pimpinan lintas agama se-Provinsi Jawa Timur, Selasa (31/8) malam.

Adalah pengasuh Pondok Pesantren Annuqayah Sumenep Madura, KH. Moh. Hosnan Annafi yang dalam dialog itu meminta pemerintah mengambil langkah tegas terkait potensi menguatnya terorisme dan radikalisme di Indonesia pasca keberhasilan kelompok Taliban menguasai Afghanistan.

Baca juga : Kiai Said: Radikalis Merasa Dapat Angin

"Saat pemerintah sedang fokus ke masalah penanganan Covid-19, jangan-jangan ada kelompok tertentu yang memanfaatkan situasi tersebut dengan membangun kekuatan dan tindakan terorisme baru. Sehingga muncul aksi radikalisme seiring keberhasilan Taliban menguasai Afghanistan," ingat KH. Moh. Hosnan Annafi kepada Menko Polhukam Mahfud MD.

Ia juga meminta pemerintah tidak lengah meski sedang kerja keras dan fokus memutus mata rantai penyebaran Covid-19. Menurutnya, memutus mata rantai terorisme dan radikalisme di Indonesia juga tak kalah penting dari upaya mengatasi pandemi.

Menanggapi hal itu, Menko Polhukam menegaskan, pihaknya telah melakukan langkah-langkah awal membendung potensi tindakan teror di berbagai daerah.

Baca juga : Mahfud MD Pimpin Doa Buat Korban Terorisme

"Kita tidak akan mendiskusikan, apakah Taliban itu teroris atau bukan. Tetapi pemerintah akan tegas menangani dan menindak tindakan terorisme dan radikalisme, baik itu Taliban ataupun bukan," tegas Mahfud.

Menurutnya, siapapun yang melakukan tindakan terorisme serta mengganggu ketentraman masyarakat Indonesia akan ditindak dan diburu sesuai dengan aturan hukum. Mahfud mengakui, bersamaan dengan gejolak di Afghanistan, di Indonesia sempat ikut menghangat.

"Memang ketika mulai terjadi nego-nego antara Taliban dengan pemerintah Afghanistan yang mulai terkepung waktu itu, di Indonesia agak hangat-hangat juga. Oleh sebab itu, aparat terus mengejar dan menangkap sejumlah orang, karena mulai melakukan langkah-langkah awal untuk melakukan tindakan terorisme di berbagai tempat," pungkasnya. [FAQ]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.