Dark/Light Mode

Sosialisasi 4 Pilar MPR Di UIN

Bamsoet Tegaskan Pentingnya Pendidikan Pancasila

Senin, 25 Oktober 2021 14:48 WIB
Ketua MPR Bambang Soesatyo (Foto: Dok. MPR)
Ketua MPR Bambang Soesatyo (Foto: Dok. MPR)

 Sebelumnya 
"Padahal saat ini bangsa Indonesia telah menginjakkan kaki pada periode bonus demografi dalam menyongsong Indonesia Emas 2045. Diperkirakan jumlah penduduk Indonesia pada tahun 2045 akan mencapai 319 juta jiwa. Dari jumlah tersebut, sekitar 70 persennya, atau sebanyak 223 juta jiwa adalah kelompok usia produktif yang didominasi kaum muda, yang akan menjadi tulang punggung pembangunan nasional," ucap Bamsoet. 

Kepala Badan Bela Negara FKPPI ini menjelaskan, fenomena lain dari pandemi moral yang dihadapi adalah hadirnya efek samping dari kemajuan teknologi dan arus globalisasi. Hingga akhir Maret 2021, tingkat penetrasi internet di Indonesia mencapai 76,8 persen, yang jumlah pengguna internet telah mencapai 212,35 juta user. Data Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, 85,62 persen pemuda Indonesia adalah pengguna aktif internet. 

Baca juga : Soal PPHN, Anggota MPR Minta GBHN dan RPJPN Dijadikan Referensi

"Tingginya angka penetrasi internet generasi muda ini belum dimanfaatkan secara optimal. Sebagai gambaran, menurut catatan Kementerian Tenaga Kerja tahun 2018, sekitar 90,61 persen generasi muda menggunakan internet hanya untuk bermedia sosial. Menjadikan literasi teknologi yang mereka kuasai sebagai sebuah kemubaziran," jelas Bamsoet. 

Wakil Ketua Umum Pemuda Pancasila ini menerangkan, tingginya angka penetrasi internet juga tidak diimbangi dengan tingkat 'keadaban' yang memadai. Hasil riset Digital Civility Index yang dirilis tahun 2021, menyebutkan etika dan tingkat keadaban warganet di Indonesia semakin rendah. Indonesia berada di peringkat ke-29 dari 32 negara yang disurvei. Faktor yang memperburuk skor Digital Civility Index Indonesia adalah berita bohong (hoaks) dan penipuan di internet (sebesar 47 persen), ujaran kebencian (27 persen), serta diskriminasi (13 persen). 

Baca juga : Kalahkan Nepal 2-0, Ini Harapan Gelandang Timnas Witan Sulaeman

"Lebih buruk lagi, tingginya tingkat penetrasi internet juga berbanding lurus dengan peningkatan kejahatan siber. Sebagai perbandingan, pada periode Januari hingga Agustus 2019, jumlah serangan siber di Indonesia mencapai 39,3 juta. Sedangkan pada periode Januari hingga Agustus 2021, naik drastis menjadi hampir 190 juta serangan siber. Artinya, pada masa pandemi Covid-19, kejahatan siber naik lebih dari 4 kali lipat," pungkas Bamsoet. [USU]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.