Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Sosialisasi 4 Pilar MPR Di UIN

Bamsoet Tegaskan Pentingnya Pendidikan Pancasila

Senin, 25 Oktober 2021 14:48 WIB
Ketua MPR Bambang Soesatyo (Foto: Dok. MPR)
Ketua MPR Bambang Soesatyo (Foto: Dok. MPR)

RM.id  Rakyat Merdeka - Ketua MPR Bambang Soesatyo mengingatkan, selain berimbas kepada kesehatan dan ekonomi, Covid-19 juga bisa mengakibatkan pandemi moral berupa terpinggirkannya nilai-nilai luhur, kearifan lokal, dan jati diri bangsa. Dampak kerusakannya bisa jauh lebih dahsyat, sebagai ancaman kasat mata yang tidak terdeteksi diagnosa medis. 

"Karena itu, selain menggencarkan vaksinasi kesehatan memutus mata rantai penyebaran virus Covid-19, MPR juga menggencarkan vaksinasi ideologi melalui Sosialisasi Empat Pilar MPR untuk mencegah sekaligus memutus mata rantai penyebaran radikalisme dan demoralisasi generasi bangsa," ujar Bamsoet, sapaan akrab Bambang, dalam Sosialisasi Empat Pilar MPR, di kampus Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah, Tangerang Selatan, Senin (25/10). 

Baca juga : Soal PPHN, Anggota MPR Minta GBHN dan RPJPN Dijadikan Referensi

Turut hadir jajaran rektorat UIN Syarif Hidayatullah, antara lain Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan Arief Subhan, Kepala Bagian Kemahasiswaan dan Alumni Ikhwan, Sub Bagian Bina Bakat dan Minat Mahasiswa Arief Arianto, dan Ketua Senat Mahasiswa Muhammad Sahrul. 

Ketua DPR ke-20 ini memaparkan, hasil survei Median yang dilakukan pada 30 Mei-3 Juni 2021 memperlihatkan, sebanyak 49 persen responden berpandangan Pancasila belum dilaksanakan dengan baik dan benar. Beberapa indikatornya adalah masih maraknya kasus korupsi (25 persen), kesenjangan ekonomi dan kesejahteraan (15,4 persen), belum tegaknya hukum yang berkeadilan (3,6 persen), serta diskriminasi dan intoleransi (2,7 persen). 

Baca juga : Kalahkan Nepal 2-0, Ini Harapan Gelandang Timnas Witan Sulaeman

Bamsoet melanjutkan, data Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), dari sekitar 1.298 koruptor yang ditangkap KPK, sebanyak 86 persennya atau sekitar 1.116 koruptor merupakan lulusan perguruan tinggi. Baginya, ini kondisi yang sangat ironis.

"Bisa jadi hal ini tidak lepas karena ketiadaan kurikulum Pancasila sebagai mata pelajaran wajib yang diajarkan dari mulai tingkat sekolah dasar hingga perguruan tinggi. MPR bersama BPIP mendesak Kemendikbud untuk memasukan kembali Pancasila sebagai mata pelajaran wajib dari tingkat sekolah dasar hingga perguruan tinggi," papar Bamsoet. 

Baca juga : Gus Halim: Pemda Berperan Penting Kuatkan Desa

Wakil Ketua Umum Partai Golkar ini menambahkan, hasil survei Komunitas Pancasila Muda dengan responden kaum milenial dari 34 provinsi yang dilaksanakan pada Mei 2020, mencatat masih ada 19,5 persen responden yang merasa tidak yakin bahwa nilai-nilai Pancasila relevan dalam kehidupan mereka. Pancasila dianggap sekedar istilah yang tidak dipahami maknanya. 
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.