Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

HNW Pertanyakan Pengurangan Bantuan Covid-19 Untuk Anak Yatim

Senin, 25 Oktober 2021 14:52 WIB
Wakil Ketua MPR yang juga Anggota Komisi VIII DPR Hidayat Nur Wahid. (Foto: Ist)
Wakil Ketua MPR yang juga Anggota Komisi VIII DPR Hidayat Nur Wahid. (Foto: Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Wakil Ketua MPR yang juga Anggota Komisi VIII DPR Hidayat Nur Wahid mengkritisi rencana program perlindungan bagi anak yatim, piatu, dan yatim piatu yang disampaikan Menteri Sosial Tri Rismaharini saat peresmian Sentra Kreasi Atensi (SKA) di Balai Mahatmya, Tabanan, Bali (19/10).

Berdasarkan keterangan Risma, bantuan akan diberikan kepada 4.043.622 anak dengan usulan anggaran Rp 3,2 Triliun. Hidayat mempertanyakan jumlah anak penerima bantuan dan usulan anggaran yang jauh lebih rendah dari hasil kesepakatan dengan Komisi VIII DPR pada Raker terakhir tanggal 20 September 2021.

Untuk itu, Hidayat mendesak Risma tidak secara sepihak memotong usulan program bantuan anak yatim. Risma juga harus  berkonsultasi dengan Komisi VIII DPR-RI dalam rangka meningkatkan transparansi dan akuntabilitas.

Baca juga : Askrindo Salurkan Bantuan Mobil Pintar

"Komisi VIII beberapa kali menyelenggarakan rapat kerja dengan Mensos soal detail bantuan program anak yatim. Tiba-tiba Mensos membuat pernyataan publik berisi nilai program yang tidak sama dengan hasil Raker. Tentu ini harus dijelaskan dan jangan diputuskan sepihak oleh Mensos," ujar Hidayat dalam keterangannya di Jakarta, Senim (25/10).

HNW, sapaan akrab Hidayat Nur Wahid menjelaskan, pada Raker terakhir tanggal 20 September 2021 disepakati bahwa usulan program bantuan anak yatim akan diberikan kepada 4.321.983 anak. Rinciannya, 3.398.128 anak usia sekolah dan 925.855 anak yang belum sekolah. Anggaran yang diusulkan adalah Rp 11,649 triliun untuk memberikan bantuan senilai Rp 200.000 per bulan bagi usia sekolah dan Rp 300.000 per bulan untuk yang belum sekolah selama 12 bulan pada tahun 2022.

Namun, dalam kegiatan di Bali Mensos nyatakan bantuan hanya diberikan kepada 4,043 juta anak dengan usulan anggaran Rp 3,2 Triliun. Artinya, ada pengurangan sebanyak 278.361 anak dan pengurangan usulan anggaran sekitar Rp 8,4 Triliun.

Baca juga : Sebaiknya Kita Waspada...

Padahal berdasarkan keterangan Mensos pada Raker 20 September, target 4,3 juta anak yatim merupakan mereka yang sudah terdata di Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS), sehingga aneh kalau jumlah itu berkurang hingga ratusan ribu.

"Patut dipertanyakan mengapa dalam waktu singkat 278 ribu anak yatim piatu yang kata Mensos sudah terverifikasi itu dikeluarkan dari daftar penerima bantuan. Kemungkinannya antara pendataan yang berantakan atau justru keberpihakan Mensos yang kurang," ujarnya.

Wakil Ketua Majelis Syura PKS ini mengingatkan, semangat Komisi VIII dan Kemensos mendorong program bantuan anak yatim adalah dalam rangka mengamalkan pasal 34 UUD NRI 1945 bahwa fakir miskin dan anak-anak terlantar dipelihara oleh Negara.

Baca juga : PUPR Salurkan Bantuan PSU Rp 10,4 Miliar Untuk Hunian Di Kalsel

Oleh karena itu,.dirinya menolak apabila usulan yang telah disetujui bersama justru dikurangi secara sepihak oleh Kemensos. Karena berarti mengecualikan sebagian anak dari pemeliharaan negara sebagaimana yang diamanahkan UUD.

HNW meminta Mensos untuk kembali berkonsultasi dengan Komisi VIII dalam rangka mengklarifikasi dan menjelaskan informasi terbaru terkait jumlah penerima bantuan anak yatim serta anggaran yang siap dikucurkan oleh Menteri Keuangan dan Bappenas.

"Awal November DPR sudah kembali masuk masa sidang. Untuk itu Mensos jangan dulu putuskan sepihak tanpa rapat dengan Komisi VIII. Apalagi data-data tersebut juga masih harus dipastikan sudah melalui mekanisme verifikasi dan validasi yang memadai, sehingga bantuan yang dirancang bersama ini bisa benar-benar sampai dengan maksimal kepada anak-anak yatim piiatu sebagai bukti kehadiran negara bagi mereka," pungkasnya. [TIF]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.