Dark/Light Mode

Kemenkes Percaya Gelombang Ketiga Covid-19

Sebaiknya Kita Waspada...

Senin, 25 Oktober 2021 06:20 WIB
Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan (Kemenkes), dr Siti Nadia Tarmizi. (Foto: Tangkapan layar youtube FMB9ID_IKP).
Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan (Kemenkes), dr Siti Nadia Tarmizi. (Foto: Tangkapan layar youtube FMB9ID_IKP).

RM.id  Rakyat Merdeka - Indonesia dipastikan akan menghadapi gelombang ketiga Covid-19. Beruntungnya, cakupan vaksinasi sudah tinggi. Sehingga kasus Covid-19 dimungkinkan bisa ditekan.

Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan (Kemenkes), dr Siti Nadia Tarmizi memastikan, gelombang ketiga kasus Covid-19 akan menerpa Indonesia. Bahkan, kasusnya kemungkinan akan lebih besar dari kasus Covid sebelumnya.

“Keniscayaan akan gelombang ketiga itu pasti terjadi. Kemungkinan akan lebih tinggi,” ungkap Nadia.

Dia mengatakan, Indonesia sedikit beruntung karena saat ini cakupan vaksinasi Covid-19 di dalam negeri semakin tinggi. Sehingga, kata dia, tingginya kasus pada gelombang ketiga Covid-19 dimungkinkan bisa ditekan.

Baca juga : Kita Akan Hidup Bersama Covid-19

“Saat ini sudah 110 juta orang mendapatkan vaksinasi dosis pertama. Artinya mereka punya proteksi sekitar 40 persen, risiko menjadi sakit atau tertular Covid-19 itu tinggal 60 persen,” bebernya.

Kata Nadia, pola penularan virus Corona hingga saat ini masih didominasi varian Delta. Yaitu, dengan penularan yang lebih cepat sehingga dapat kembali meningkatkan kasus Covid-19. Terlebih, sekarang ini mobilitas masyarakat juga meningkat.

“Kita tahu dari tahun lalu, di akhir tahun ada beberapa potensi-potensi kegiatan di dalam masyarakat yang bisa menimbulkan lonjakan kasus, setelah perayaan hari-hari besar misalnya itulah muncul peningkatan kasus,” ungkap Nadia.

Nadia mengimbau masyarakat tidak euforia meski cakupan vaksinasi sudah tinggi. Kata dia, masih ada kemungkinan laju peningkatan kasus karena perlindungan vaksinasi tidak mencapai 100 persen.

Baca juga : Netizen Pro-Kontra Integrasi PeduliLindungi Ke Aplikasi Lain

Ia mengungkapkan, Pemerintah akan terus mengupayakan percepatan vaksinasi Covid-19 dan testing untuk mendeteksi kasus Corona sedini mungkin. Dia juga meminta masyarakat hanya melakukan perjalanan untuk kegiatan esensial saja.

“Indonesia belum benar-benar terbebas dari pandemi Covid-19 meski kasus terus menurun,” tegasnya.

Juru Bicara Satgas Covid-19, dr Reisa Broto Asmoro mengungkapkan, Pemerintah mengantisipasi datangnya gelombang ketiga dengan menerapkan aturan baru. Salah satunya adalah kewajiban tes PCR untuk pelaku perjalanan udara.

Menurutnya, aturan baru ini untuk mengingatkan kembali masyarakat untuk menerapkan protokol kesehatan (prokes). Dia bilang, jumlah kasus yang melandai, penularan infeksi yang menurun, telah membuat masyarakat sepele dan abai prokes.

Baca juga : Tangkap! Giring Ke Ruang Isolasi

“Makanya, per 24 Oktober PCR untuk semua penerbangan Jawa-Bali. Tes PCR sesuai standar WHO (World Health Organization),” ungkap dia.

Dia mengatakan, terlebih adanya momen libur Natal dan tahun baru (Nataru) yang berpotensi meningkatkan mobilitas masyarakat. Dengan PCR, kata dia, dimungkinkan dapat membatasi mobilitas masyarakat.

“Ini salah satu cara antisipasi lonjakan momen Nataru,” katanya.

Netizen tidak henti mengingatkan pentingnya menerapkan prokes meski kasus Covid-19 sedang turun. Meski dipastikan terjadi, kasus Covid-19 di gelombang ketiga bisa ditekan dengan disiplin prokes.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.