Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

7 Petinggi Polisi Bermasalah Dicopot

Trimed: Kapolri Sigit Seperti Jokowi, Kerjanya Nggak Koar-koar

Rabu, 3 November 2021 08:40 WIB
Anggota Komisi III DPR Trimedya Panjaitan (Foto: Humas DPR)
Anggota Komisi III DPR Trimedya Panjaitan (Foto: Humas DPR)

RM.id  Rakyat Merdeka - Anggota Komisi III DPR Trimedya Panjaitan mengapresiasi sikap tegas Kapolri Jenderal Sigit Listyo Prabowo seperti Presiden Jokowi, yang mencopot 7 petinggi polisi bermasalah.

Menurutnya, gaya kepemimpinan Sigit mirip Jokowi. Bekerja dalam sepi. Tak mempedulikan keraguan publik terhadap kinerjanya.

"Kapolri Sigit itu seperti Jokowi lah. Dia bilang hari ini, ya hari ini. Kerjanya juga nggak koar-koar. Kalau sekarang korbannya level Kapolres, nantinya juga harus bertindak tegas kepada Kapolda," kata Trimed kepada RM.id, Rabu (3/11).

"Istri Kapolres Tebing Tinggi pamerin uang dicopot. Padahal, kapolresnya baru. Seluruh keluarga Polri itu mesti ber-attitude baik. Misalnya juga ada laporan masyarakat tentang penggelapan barbuk, ya harus direspon," imbuhnya.

Trimed pun angkat topi terhadap sikap Sigit, yang berani memulai reformasi kultural sesuai Undang-Undang Nomor 2/2002 tentang Polri.

Baca juga : Yakinlah, Mas Menteri Bukan Dalam Rangka Ingin Menyiksa

Padahal, ini adalah reformasi paling sulit di antara reformasi instrumental dan struktural.

"Karena reformasi kultural itu menyangkut karakter orang. Jadi, kalau Kapolri melakukan gebrakan, itulah yang ditunggu masyarakat," ujar Trimed.

Ia menegaskan, langkah mantan Kapolda Banten itu harus dijadikan pelajaran oleh anggotanya. Segala perilaku yang dilakukan anggota Polri dan keluarganya terawasi. Karenanya, perlu teladan yang baik dari pucuk pimpinan.

"Istri pamer duit sampai ada laporan masyarakat soal kinerja Polri tidak baik direspon, kemudian ada pencopotan. Sikap responsif Kapolri ini pasti diapresiasi," ujar politisi PDIP itu.

Trimed berharap, apa yang dilakukan Sigit bisa membuat masyarakat berlomba-lomba melapor.

Baca juga : Wakil Ketua Komisi VI Puji Kerja Airlangga

Bahkan, dia berharap Sigit mampu menerbitkan Surat Telegram setahun 3 kali. Menurutnya, terapi kejut itu perlu dilakukan. Bukan hanya yang bersifat reguler, tapi juga dadakan. Pun bukan cuma yang viral, melainkan adanya laporan masyarakat yang layak ditindaklanjuti.

"Untuk permulaan, jelas Kapolri tidak omdo. Semoga, ini bukan yang pertama dan terakhir," harap legislator asal Sumatera Utara itu.

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mencopot satu Kombes: Dirpolairud Polda Sulawesi Barat Kombes Franciscus X Tarigan dan 6 AKBP: Kapolres Labuhan Batu AKBP Deni Kurniawan, Kapolres Pasaman AKBP Dedi Nur Andriansyah, dan Kapolres Tebing Tinggi AKBP Agus Sugiyarso. Kemudian, Kapolres Nganjuk AKBP Jimmy Tana, Kapolres Nunukan AKBP Saiful Anwar, Kapolres Luwu Utara AKBP Irwan Sunuddin.

Pencopotan Kombes tertuang dalam Surat Telegram nomor ST/2279/X/KEP./2021 per tanggal 31 Oktober 2021.

Sedangkan pencopotan 6 AKBP tercantum dalam Surat Telegram nomor ST/2280/X/KEP./2021 tanggal 31 Oktober 2021.

Baca juga : DPR Minta Pemerintah Sikat Perusahaan Langgar HGU

Kedua surat telegram itu diteken AS SDM Polri Irjen Wahyu Widada atas nama Kapolri. 

Ketujuh petinggi polisi itu kini dikirim ke Pamen Yanma Polri, dalam rangka evaluasi jabatan. [UMM]

 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.