Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

MPR Ngarep Andika Jaga Persatuan Dan Kedaulatan NKRI

Selasa, 9 November 2021 08:43 WIB
Anggota MPR Fraksi Golkar Dave Akbarshah Fikarno Laksono. (Foto: Ist)
Anggota MPR Fraksi Golkar Dave Akbarshah Fikarno Laksono. (Foto: Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Anggota MPR Fraksi Golkar Dave Akbarshah Fikarno Laksono mendukung dengan pengangkatan Jenderal TNI Andika Perkasa sebagai Panglima Tentara Nasional Indonesia (TNI).

Seperti diketahui DPR dalam Rapat Paripurna Masa Persidangan II Tahun Sidang 2021-2022, yang digelar di Ruang Rapat Paripurna, Gedung Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (8/11) telah menyetujui Jenderal TNI Andika Perkasa sebagai Panglima Tentara Nasional Indonesia (TNI).

"Setelah disetujui DPR, tinggal menunggu jadwal presiden untuk melantik beliau.  Walaupun banyak pihak yang mempertanyakan karena masa dinasnya hanya tinggal 3 bulan atau 400 hari lagi. Namun saya rasa bukan berarti Jenderal Andika tidak mampu menjalankan tugas dan fungsi sebagai Panglima," kata Dave.

Hal tersebut disampaikan Dave saat hadir dan menjadi narasumber dalam acara Diskusi Empat Pilar MPR RI dengan tema ‘Panglima TNI Baru dan Tantangan Ketahanan NKRI’ kerjasama MPR dengan Koordinatoriat Wartawan Parlemen, di Media Center MPR/DPR/DPD, lobi Gedung Nusantara III, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (8/11). 

Baca juga : Begini Cara Atasi Perut Buncit Dan Kulit Kusam Selama Pandemi

Masyarakat, lanjut Dave, jangan melihat masa dinas Andika saja yang hanya tersisa 13 bulan. Tetapi, lihatlah nanti apa yang akan diperbuat dan dihasilkan Jenderal Andika sebagai Panglima dalam jangka waktu singkat itu.

"Jika beliau memiliki konsep dan visi yang jelas, saya yakin akan bisa berbuat banyak untuk TNI. Akan tetapi, walaupun memiliki waktu panjang misalnya 3 tahun, namun tidak memiliki konsep visi misi dan juga tidak memiliki wawasan yang luas, tidak akan bisa berbuat apa apa untuk TNI dan negara," ucapnya.

Keyakinan Dave, diakuinya muncul saat Jenderal Andika menjalani Fit and Proper Test sebagai Panglima TNI oleh  Komisi I DPR, Sabtu (6/11). Dalam uji kelayakan tersebut, Jenderal Andika memaparkan visi misinya dengan judul ‘TNI Adalah Kita’.

"Saya menilai judul yang dibawakannya sederhana, tetapi memiliki makna yang dalam juga nilai yang luas di mana sebagai sesama WNI, sebangsa dan setanah air, memiliki kewajiban yang sama untuk menjaga persatuan, kesatuan kita dan juga kedaulatan NKRI," ujarnya.

Baca juga : Dubes Heri Tegaskan Komitmen Indonesia Jaga Perdamaian Dunia

Hadir sebagai narasumber anggota MPR Fraksi PKS Wakil Ketua Komisi I DPR Dr. H. Abdul Kharis Almasyhari dan Pengamat Militer Universitas Kristen Indonesia (UKI) Sidratahta Mukhtar serta para wartawan media cetak, online dan elektronik sebagai peserta.

"Menurut saya, masyarakat mesti mendukung dan mendorong beliau untuk lebih konsen terhadap hal-hal yang menjadi tantangan beliau kedepan, di antaranya isu-isu hankam yang paling berat saat ini adalah masalah Papua. Mengingat ancaman dan juga serangan secara militer masih terus terjadi. Berarti masih ada yang mensuplai senjata, peluru dan juga termasuk penyedia dana yang membuat permasalahan ini berlarut-larut tak ada hentinya," papar Dave.

Tantangan lainnya, lanjut Dave, adalah bidang teknologi. Tak dipungkiri teknologi semakin maju, kebutuhan kita untuk memiliki peralatan tempur yang berteknologi bagus harus ada.  Ini harus diperhatikan, sebab teknologi hari ini itu sudah jauh berbeda dengan teknologi 2008. Kemampuan drone contohnya.

"Drone saat ini, bisa terbang selama berpuluh-puluh jam, bisa memiliki senjata yang akurasinya sampai dengan 100 persen.  Itulah yang kita harus kita milki dan kembangkan, untuk mengatasi minimnya peralatan tempur kita.  Kita juga mesti meningkatkan kemampuan SDM, serta berani investasi di research and development," terangnya.

Baca juga : Andika Perkasa, Pilihan Tepat Presiden

Dalam kesempatan yang sama, Abdul Kharis Almasyhari mengatakan, banyak harapan rakyat kepada Jenderal Andika Perkasa sebagai Panglima TNI untuk hadir mempertahankan dan memperkuat kedaulatan negara. Seperti ketegangan dan gesekan dua poros kekuatan besar yakni Amerika Serikat dan China di laut Natuna Utara (laut Cina Selatan) dan Indonesia ada di tengah-tengahnya. Di situlah kedaulatan negara dipertaruhkan. 

"Saya membaca, pengangkatan Jenderal Andika adalah langkah cerdik Presiden Joko Widodo untuk memberikan keseimbangan, kekuatan pengaruh di Natuna Utara itu. Saya lebih suka menggunakan istilah Indonesia ingin melakukan peran menjaga kedekatan yang sama terhadap 2 poros kekuatan yang sedang bermain atau yang sedang sama-sama adu pengaruh di Natuna Utara tersebut. Pertanyaannya, apakah Jenderal Andika dengan kekuatan diplomasinya dan performa yang sangat bagus, mampu menjalankan peran tersebut. Saya memiliki keyakinan beliau mampu," terangnya.

"Intinya, saya menaruh harapan besar terhadap terpilihnya Jenderal Andika untuk kemajuan penyelesaian permasalahan-permasalahan di Papua, kemudian di Pasifik dan lain sebagainya," tandasnya. [TIF]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.