Dark/Light Mode

Anis Matta Puji Daya Tahan UMKM Bali Terhadap Terpaan Krisis

Minggu, 28 November 2021 16:05 WIB
Ketua Umum Partai Gelora Anis Matta bersama rombongan saat berkunjung ke Bali. (Foto: Dok. Partai Gelora)
Ketua Umum Partai Gelora Anis Matta bersama rombongan saat berkunjung ke Bali. (Foto: Dok. Partai Gelora)

RM.id  Rakyat Merdeka - Ketua Umum Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Anis Matta Matta memuji ketangguhan para pelaku usaha mikro, kecil, dan, menengah (UMKM) di Bali dari terpaan dampak krisis akibat pandemi Covid-19. Bahkan, UMKM Bali juga berani mengambil keputusan untuk tidak melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) seperti perusahaan-perusahaan pada umumnya, meski kondisi keuangan mereka belum stabil. 

"Saya juga kaget, mereka bisa survive (bertahan) saat pandemi. Ini bisa memberi inspirasi untuk yang lain, dan cerita bertahan ini perlu dipublikasikan," kata Anis Matta, seperti keterangan yang diterima RM.id, Minggu (28/11).

Baca juga : Puan Ajak Publik Cegah Kekerasan Terhadap Perempuan

Hal tersebut didapat Anis Matta saat mengunjungi dua sentra UMKM di Bali, Jumat malam (26/11). Anis Matta datang didampingi Wakil Ketua Umum Partai Gelora Fahri Hamzah, Bendahara Umum Achmad Rilyadi, Ketua Bangter IV (Bali, Nusa Tenggara dan Kalimantan) Rofi' Munawar, Ketua DPW Bali Moedjiono. Rombongan mengunjungi Dian, Rumah Songket dan Endek, di Desa Gelgel, Klungkung, serta The Keranjang-Wisata Bali Dalam Satu Keranjang di Kuta, Badung Bali. 

"Saya berkunjung, karena ingin mendengar langsung pelaku usaha UMKM di masa pandemi, bagaimana mereka bisa survive, sehingga bisa menginspirasi kita semua," ujar Anis Matta. 

Baca juga : Bupati Jepara: Kekuatan Parpol Bisa Dorong Percepatan Vaksinasi

Dian, Rumah Songket dan Endek, merupakan usaha binaan Kelompok Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Sejahtera (UPPKS) Kabupaten Klungkung. Sementara, The Keranjang adalah kawasan wisata di Bali dengan konsep tempat perbelanjaan, taman wisata, edukasi dan hiburan yang dipadukan dengan teknologi. 

Owner Dian, I Putu Agus Aksara, mengaku sempat berpikir mau melakukan PHK, karena cash flow (laporan keuangan) usahanya tidak ada pemasukan. Semua pegawainya sudah dipanggil, diberitahu akan di-PHK dan diberikan sembako sebagai tali asihnya. Namun, keputusan PHK tersebut batal karena semua pegawainya menangis di samping songket dan endek ini merupakan warisan budaya Bali, sehingga usaha tersebut harus terus berjalan, apa pun risikonya. 

Baca juga : Anis Matta Pastikan Partai Gelora Terbuka Untuk Semua Kelompok

"Saya lantas kasih bantuan teman-teman, dan semua pegawai juga sepakat membantu. Perlahan-lahan malah jadi tambah naik dan bisa bertahan selama pandemi ini," kata Putu Agus. 
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.