Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Elektabilitas Parpol Akhir 2021, PDIP-Gerindra Unggul, PSI Papan Tengah

Kamis, 30 Desember 2021 19:08 WIB
Hasil survei elektabilitas partai politik akhir tahun 2021 oleh INDOMETER. (Foto: Ist)
Hasil survei elektabilitas partai politik akhir tahun 2021 oleh INDOMETER. (Foto: Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Menjelang pergantian tahun, dua partai politik utama di kubu pemerintah masih tetap unggul, yaitu Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dan Partai Gerindra. Temuan survei yang dilakukan INDOMETER menunjukkan PDIP meraih elektabilitas tertinggi sebesar 16,5 persen, disusul Gerindra 13,1 persen.

Pada papan tengah Partai Solidaritas Indonesia (PSI) memantapkan diri dengan elektabilitas 5,1 persen.

"PDIP dan Gerindra unggul dalam peta elektabilitas partai politik menuju Pemilu 2024, sedangkan PSI makin mantap berada di papan tengah," ungkap Direktur Eksekutif lembaga survei INDOMETER Leonard SB dalam keterangan tertulis kepada pers di Jakarta, Kamis (30/12).

Partai-partai di lingkaran pemerintah cenderung mendominasi peta elektoral. Selain PDIP dan Partai Gerindra, berikutnya ada PKB (7,8 persen) dan Golkar (7,3 persen). Sedangkan dua partai oposisi berada di papan tengah, yaitu PKS (6,4 persen) dan Demokrat (4,8 persen).

Baca juga : Stabilkan Harga Pangan Akhir Tahun, Pemerintah Gelar Operasi Pasar

Partai-partai lainnya adalah Nasdem (4,0 persen) dan PPP (2,6 persen) yang juga berada di kubu pemerintah.

"Selama era Presiden Jokowi terjadi pemusatan kekuasaan di tubuh negara secara efektif, diikuti dengan kooptasi hampir semua partai politik di barisan pemerintah," tandas Leonard.

Berbagai kritik dan protes yang dilancarkan oposisi, dengan memanfaatkan sentimen di tengah masyarakat dan demonstrasi, tampak tak berhasil menggoyahkan posisi pemerintah. Terbukti berbagai peraturan perundang-undangan yang dinilai kontroversial dengan mudah diloloskan oleh parlemen, seperti UU Cipta Kerja.

Demikian pula dengan revisi UU Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), yang selama bertahun-tahun mendapat penentangan yang luas bisa berjalan dengan mulus.

Baca juga : Klaster Kepala Daerah, Elektabilitas Anies Ungguli Ganjar

Sementara itu geliat partai-partai baru mulai muncul dengan kehadiran Partai Ummat (1,7 persen) yang berpotensi mengancam partai yang sama-sama didirikan oleh Amien Rais, yaitu PAN (1,5 persen). Berikutnya ada Gelora (1,0 persen) yang didirikan oleh mantan-mantan kader PKS.

Sisanya merupakan partai-partai papan bawah, yaitu Perindo (0,9 persen), Hanura (0,7 persen), PBB (0,5 persen), Berkarya (0,3 persen), PKPI (0,2 persen), dan partai baru Masyumi Reborn (0,1 persen). Partai Garuda nihil dukungan, sedangkan partai-partai baru lainnya 0,5 persen, dan tidak tahu/tidak jawab 25,0 persen.

Meskipun demikian, peta elektoral partai politik masih bisa berubah seiring pembentukan koalisi untuk mengusung pasangan capres-cawapres.

"Setidaknya sudah ada arah kemunculan dua poros di kubu pemerintah, antara PDIP-Gerindra yang berencana mengusung Prabowo-Puan, dan Nasdem yang condong mendukung Anies Baswedan," pungkas Leonard.

Baca juga : Elektabilitas PDIP Meroket Lagi, Ini Kata Hasto

Survei INDOMETER dilakukan pada 11-20 Desember 2021 terhadap 1.200 responden di seluruh provinsi di Indonesia, yang dipilih secara acak bertingkat survei (multistage random sampling). Wawancara dilakukan secara tatap muka dengan menerapkan protokol kesehatan Covid-19. Margin of error survei sebesar ±2,98 persen dan pada tingkat kepercayaan 95 persen. [MRA]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.