Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Soal Perusakan Baliho & Spanduk Demokrat Di Riau

SBY Marah, Ani Nangis, Hasto Nangkis

Minggu, 16 Desember 2018 05:53 WIB
Ibu Ani Yudhoyono tak kuat menahan tangis mendengar perusakan atribut Partai Demokrat, Sabtu (15/12). (Foto: Twitter @Demokrat_TV)
Ibu Ani Yudhoyono tak kuat menahan tangis mendengar perusakan atribut Partai Demokrat, Sabtu (15/12). (Foto: Twitter @Demokrat_TV)

RM.id  Rakyat Merdeka - Perusakan baliho dan spanduk Partai Demokrat membuat Ketua Umum Demokrat SBY marah dan Ibu Ani Yudhoyono menangis. Sementara, Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto membantah, kejadian ini dalangi oknum partainya.

Sabtu (15/12) pagi, Ketua Umum Demokrat SBY ditemani Sekjen Hinca Panjaitan dan sejumlah elite partai, meninjau langsung kondisi perusakan bendera dan spanduk di Jalan Sudirman, Pekanbaru. Lokasi yang ditinjau tak jauh dari Hotel Pangeran. Tempat acara konsolidasi Partai Demokrat. Setiba di lokasi, SBY melihat baliho dan spanduk besar hancur berantakan. Matanya merah. Sesekali mengelus dada.

Dari video yang beredar luas di media sosial, SBY tampak begitu sedih dan kecewa menyaksikan bendera Demokrat dirusak. Sepanjang Jalan Sudirman, tampak bendera sudah dicabut dan dipotong-potong. Sebagian masih berserakan di jalan, sebagian lagi dibuang ke parit. Sepanjang jalan, SBY tampak menahan amarah. Kepada wartawan, SBY mengungkapkan kemarahannya itu. Kata dia, perusakan bendera tersebut sama dengan menghina dirinya sebagai pribadi dan pimpinan partai.

Baca juga : Setan, Yang Merobek Bendera Demokrat

"Saya ini bukan capres, saya tidak berkompetisi dengan Bapak Presiden Jokowi. Saya sebagai pemimpin Partai Demokrat berikhtiar, berjuang, dengan cara-cara yang baik, yang amanah, sesuai dengan yang diatur dalam konstitusi dan UU. Tapi, kenyataan ini yang kami dapatkan," kata SBY di lokasi.

Dia menyayangkan kunjungan di tahun politik ke Riau, diwarnai insiden tak menyenangkan. SBY berharap, apa pun pilihan politiknya, setiap orang harus saling menghormati perbedaan. Akibat insiden tersebut, SBY memerintahkan Sekjen dan Pengurus Demokrat di Riau untuk mencabut semua bendera dan spanduk Demokrat. "Lebih baik kita mengalah dan diturunkan daripada bendera, baliho kita dirobek, diturunkan, dan diinjak. Lebih baik kita mengalah  Turunkan semua, hari ini," ucapnya.

Dari sana, SBY kemudian ke Hotel Pangeran. Sebelum memberi pengarahan, SBY melaporkan situasi di lapangan kepada seluruh kader se-Provinsi Riau. Ibu Ani tampak sedih mendengar laporan itu. Ia mengusap air mata. Sejumlah pengurus perempuan mencoba menenangkannya. Saat menyampaikan sambutan di acara pembekalan caleg, SBY mengungkapkan bahwa istrinya, Ibu Ani sampai menangis mendengar berita perusakan itu. "Ibu Ani nangis karena selama 10 tahun kita memimpin, tak pernah sekalipun baliho dan bendera dirusak. Selama 10 tahun juga, tak pernah kami merusak baliho orang lain,"  ungkap SBY.

Baca juga : PKB Usung Putra Kiai, PPP Usung Senator

Kesedihan Ibu Ani itu itu diungkapkan di akun Instagram miliknya. Dia mempertanyakan, ribuan baliho yang mengucapkan selamat datang terhadap kunjungan Pak SBY dan kepadanya, termasuk bendera Demokrat (di tengah puluhan ribu baliho Pak Jokowi & bendera-kader Partai lain) dirusak, disobek-sobek dan dibuang ke parit-parit. "Adakah negeri tercinta ini sudah berubah? Adakah aksi-aksi kekerasan dan kezaliman seperti ini bakal mewarnai Pemilu 2019 yang seharusnya berlangsung damai, jujur dan adil?" tulisnya, di akun @aniyudhoyono.

Sejumlah dugaan perusakan itu muncul. Antara lain terkait dengan kedatangan SBY di Pekanbaru. SBY dan rombongan akan berada di Pekanbaru selama 4 hari. Pada hari tersebut, diketahui bahwa Presiden Jokowi juga melakukan kunjungan kerja sekaligus kampanye di kota itu. Wasekjen Demokrat Rachland Nashidik mengatakan, kehadiran SBYdi Pekanbaru sudah dipersiapkan lebih lama, dari kehadiran Jokowi yang mendadak.

"Mohon maaf kader kami terlanjur masang ribuan poster menyambut beliau. Itu sama sekali tak diniati untuk menyaingi Bapak Presiden," timpal @RachlanNashidik. Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menepis tuduhan yang menyebut kader banteng yang melakukan perusakan. Dia ikut mengutuk perusakan itu, karena mengganggu jalannya tahapan pemilu. "PDIP tidak pernah main sembunyi-sembunyi. Kami selalu di ruang terbuka. Tak ada untungnya bagi kami merusak atribut partai lain. Apalagi Demokrat. Sebab kami tidak punya ilmu merusak. Secara survei, terbukti tidak ada irisan pemilih antara Demokrat dan PDIP. Sebab jika elektoral Demokrat turun, larinya ke Gerindra, bukan ke PDIP," kata Hasto, dalam keterangan tertulis, Sabtu (15/12). [BCG]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.