Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Sabam Sirait: Jokowi Negarawan yang Bisa Persatukan Indonesia

Selasa, 2 Juli 2019 17:24 WIB
Presiden Jokowi (kanan) bersama Saban Sirait (Foto: Istimewa)
Presiden Jokowi (kanan) bersama Saban Sirait (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Politisi senior PDIP Sabam Sirait percaya bahwa Presiden Jokowi bisa mempersatukan bangsa Indonesia setelah melalui kontentasi demokrasi. Jokowi juga tidak akan membedakan latar belakang politik untuk memilih menteri dalam kabinetnya selama dipercaya memiliki kapasitas dan kapabilitas. 

"Saya sangat percaya Jokowi itu seorang negarawan yang bisa mempersatukan bangsa Indonesia," kata Sabam, yang kini menjadi anggota DPD RI dari Jakarta ini, di Jakarta, Selasa (2/7).

Baca juga : Galih, Rey Dan Pablo Lecehkan Wanita Indonesia

Politisi yang berkecimpung dalam dunia politik dengan 7 Presiden ini pun mengapresiasi semua pihak yang telah ikut serta dalam kontestasi demokrasi ini. Ia pun memastikan, saat ini, sistem demokrasi di Indonesia terus mengalami kemajuan dan perbaikan. 

"Sekarang beda dengan zaman dulu. Demokrasi sudah semakin baik. DPR, MPR, DPD dan Presiden dipilih langsung oleh rakyat. Tentu saja membangun terus demokrasi ini bukan hal mudah. Apalagi jumlah penduduk Indonesia kelima terbesar di dunia," kata Sabam.

Baca juga : Koalisi Jokowi Jalan Terus dan Laksanakan Visi-Misi

Sabam menyebutkan sejumlah indikasi mengapa demokrasi Indonesia kian maju. Yaitu pemilihan langsung oleh rakyat dan kebebasan pers yang kian terbuka. Ia pun mengajak semua anak-anak muda untuk sama-sama membantu pemerintahan Jokowi mewujudkan Indonesia yang adil dan sejahtera.

"Dari generasi ke generasi, peran anak muda itu sangat penting. Budi Utomo, Sumpah Pemuda, perang pra-kemerdekaan, proklamasi 1945, itu semua adalah peran-peran kaum muda," jelas Sabam, yang menjadi peserta Koferensi Mahasiswa Asia-Afrika di tahun 1956.

Baca juga : Pilpres Kelar, Jokowi Gandeng Prabowo-Sandi Bangun Indonesia

Di saat yang sama, Sabam pun mengingatkan bahwa demokrasi tak bisa dipaksakan agar semua pihak harus masuk dalam pemerintahan. Atau sebaliknya, bahwa dalam satu pemerintahan diwajibkan harus ada oposisi.

"Tidak harus begitu. Sistem demokrasi kita tak harus sama dengan dunia lain, seperti Eropa. Kita mempunyai sistem demokrasi sendiri yaitu musyawarah mufakat. Saya percaya Jokowi bisa mempersatukan semua elemen-elemen bangsa Indonesia," tandasnya. [USU]
 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.