Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Adu Kuat King Maker

Jagoan Megawati Unggul

Kamis, 12 Mei 2022 08:00 WIB
Presiden Seoul Institute of the Arts (SIA) Nam Sik Lee (kiri) menyerahkan piagam gelar profesor kehormatan bidang kebijakan seni dan ekonomi kreatif dari Seoul Institute of the Arts (SIA) kepada Presiden Ke-5 RI yang juga Ketua Umum DPP PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri di Seoul, Korea Selatan, Rabu (11/5/2022). (Foto: Antara/Dok. PDIP)
Presiden Seoul Institute of the Arts (SIA) Nam Sik Lee (kiri) menyerahkan piagam gelar profesor kehormatan bidang kebijakan seni dan ekonomi kreatif dari Seoul Institute of the Arts (SIA) kepada Presiden Ke-5 RI yang juga Ketua Umum DPP PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri di Seoul, Korea Selatan, Rabu (11/5/2022). (Foto: Antara/Dok. PDIP)

RM.id  Rakyat Merdeka - Meski Jokowi sukses menjabat Presiden dua periode dan mempunyai relawan militan saat Pemilu 2014 dan 2019, perannya belum bisa mengalahkan Megawati Soekarnoputri yang juga pernah menjabat Presiden dan memiliki pemilih ideologis yang loyal.

Direktur Eksekutif Sinergi Masyarakat untuk Demokrasi Indonesia (SIGMA) Hendra Setyawan menganalisa, calon presiden (capres) yang diusung Megawati masih lebih unggul jika diadu dengan jagoan Jokowi di Pilpres 2024.

Baca juga : Hari Pertama Masuk Kerja, Mentan Minta Pegawai Lebih Semangat

“Mega itu pemimpin partai langsung. Faktanya, PDIP masih menjadi partai terbesar di Indonesia,” ujar Hendra kepada Rakyat Merdeka, kemarin.

Menurutnya, meski restu Jokowi terhadap capres di Pilpres 2024 cukup menentukan, dan sekalipun diberikan kepada Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, tetap kurang ampuh.

Baca juga : Masuk Kantor Lagi, Pakai Masker Lagi

Pasalnya, di Indonesia tidak mengenal istilah calon presiden independen di Pilpres 2024, dan punya aturan main Presidential Threshold (Preshold) sebesar 20 persen. Artinya, tiket capres itu hanya bisa diberikan melalui parpol.

PDIP merupakan partai terbesar dengan raihan nyaris 20 persen suara nasional bila berduet dengan partai besar seperti Gerindra, maka sulit dilawan.

Baca juga : Kunjungi Pasar Jungke, Puan Cek Harga Pangan

Peta politiknya, kata Hendra, PDIP dengan Gerindra begitu mesra. Bisa jadi, dua partai ini mengusung Prabowo-Puan di Pilpres 2024. Seandainya pun jagoan nonparpol seperti Ganjar maupun Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan maju dan sukses meraih tiket, tetap sulit untuk menang.

Menurutnya, relawan politik yang terbangun di pesta demokrasi merupakan bentukan para tokoh parpol. Perlu perjuangan hingga dana besar bagi sebuah relawan untuk eksis. Apabila tokoh itu manut kebijakan partai, tentu akan mendukung partainya masing-masing. “Relawan Jokowi itu kan kebanyakan PDIP juga,” ungkapnya.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.