Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Cegah Muncul Kembali Cebong Vs Kampret

PRIMA Serukan Pilpres Bebas Dari Polarisasi

Minggu, 15 Mei 2022 07:35 WIB
Wakil Ketua Umum PRIMA, Alif Kamal. (Foto: Istimewa)
Wakil Ketua Umum PRIMA, Alif Kamal. (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Partai Rakyat Adil Makmur (PRIMA) mengajak semua pihak untuk mencegah munculnya polarisasi di Pemilu 2024. Model politik Cebong Vs Kampret di dua Pemilu dianggap tidak produktif dan membuat polarisasi di masyarakat membesar, dan belum pulih hingga saat ini.

“Menjelang Pilpres 2024, polarisasi politik antar pendukung masih hangat dan terus digunakan. Masing-masing kubu terus menyematkan narasi atas nama toleransi dan paling NKRI,” ujar Wakil Ketua Umum PRIMA, Alif Kamal kepada Rakyat Merdeka, kemarin.

Baca juga : Antisipasi Arus Balik Lebaran, Kapolri Pastikan Beri Pelayanan Maksimal

Alif menganalisa, meskipun tidak lagi ramai istilah Cebong Vs Kampret, namun polarisasi masyarakat masih begitu kental di dunia maya. Sekalipun, Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno sebagai lawan Jokowi-Ma’ruf Amin di Pemilu 2019 sudah masuk Pemerintahan, polarisasi belum terurai.

“Jelang Pilpres 2024 masing-masing kubu masih saling hujat dan sama-sama menjual kata toleransi,” geregetnya.

Baca juga : H-3 Lebaran, Menteri Sandi Cek Kepatuhan Prokes Pemudik Di Solo

Dikatakan, masyarakat lebih sensitif terhadap isu yang lebih penting. Yaitu, tentang bagaimana caranya membangun ekonomi politik bangsa yang sedang dikuasai oligarki. Asumsinya, kekayaan bangsa ini mayoritas dikuasai satu persen penduduk Indonesia.

Mantan aktivis Partai Rakyat Demokratik (PRD) ini menilai, biang kerok penyebab polarisasi politik adalah keterpaksaan masyarakat untuk memilih dua pasangan calon di ajang Pilpres. Alhasil, polarisasi tidak dapat dihindarkan ketika kedua kubu saling serang dengan isu politik identitas. “Tentu harapannya nanti akan muncul banyak calon di Pilpres 2024,” pungkasnya. [BSH]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.