Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Airlangga, Zul, Harso Pengen Nyapres Juga

KIB Bisa Cerai Sebelum Nikah

Minggu, 5 Juni 2022 07:20 WIB
Ketua Umum PPP Suharso Monoarfa, Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto, Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan. (Foto: Ist)
Ketua Umum PPP Suharso Monoarfa, Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto, Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan. (Foto: Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Golkar, PAN dan PPP sudah berikrar akan bersama-sama dalam wadah Koalisi Indonesia Bersatu (KIB). Harapan ketiga parpol ini, juga harapan banyak orang, KIB ini akan tetap solid hingga hajatan di 2024. Namun, kalau ternyata, masing-masing bosnya: Airlangga Hartarto, Zulkifli Hasan dan Suharso Monoarfa sama-sama ngotot pengen nyapres juga, maka kekompakan KIB dipredikai bakal goyah. KIB mungkin saja bisa cerai sebelum tanggal nikahnya diumumkan.

Semalam, ketiga elite parpol itu kembali bertemu. Pertemuan yang digelar di Pelataran, Hutan Kota, Senayan, Jakarta itu, diberi nama Silaturahmi Nasional. Mereka yang ikut dalam acara itu, bukan hanya bos parpol masing-masing. Setiap parpol, membawa personel lengkap dari jajaran pengurus elit hingga pengurus DPW dari berbagai daerah.

Dari Golkar, selain Airlangga Hartarto, hadir juga beberapa politisi senior. Mulai dari Akbar Tandjung, Aburizal Bakrie, Agung Laksono, Zainudin Amali, Agus Gumiwang Kartasasmita, hingga orang dekat Presiden Jokowi, Luhut Binsar Pandjaitan.

Ketum PAN Zulkifli Hasan juga tidak mau kalah. Selain membawa pengurus DPP PAN, hadir juga Hatta Rajasa dan Asman Abnur. Sedangkan mewakili PPP, ada Suharso, Zainut Tauhid Sa’adi dan jajaran pengurus pusat. Ketua Umum Relawan Pro Jokowi (Projo), Budi Arie Setiadi ikut hadir dalam pertemuan tersebut.

Puncak dari acara tersebut, adalah pidato politik dari masing-masing ketua umum parpol dan diakhiri dengan penandatanganan nota kesepakatan bersama. Penandatangan ini disaksikan oleh seluruh kader dari masing-masing parpol.

"Malam ini menjadi malam bersejarah karena kami bertiga Partai Golkar, PAN dan PPP menandatangani kerja sama," ujar Airlangga.

Menteri Perekonomian itu mengatakan, ke depan, KIB bakal memprioritaskan politik yang tentram. Tujuannya, agar tak lagi ada perpecahan di antara masyarakat.

Baca juga : Airlangga: Tak Ada Yang Bisa Menakuti-nakuti Partai Di KIB

Prioritas KIB dalam Pemilu 2024 nanti pun berkaitan dengan kesatuan. Harapannya, kata Airlangga, rakyat dapat bersatu dan pihaknya terus mementingkan kepentingan rakyat.

"Ke depan, akan kita bangun agar politik kita bukan politik identitas dan ini sesuai dengan apa yang diupayakan agar masyarakat kota tidak terbelah. Sesuai dengan judul koalisi ya, bersatu. Tentu kepentingan utama kami adalah rakyat," tuturnya.

Suharso menambahkan, KIB hendak menciptakan demokrasi yang menyenangkan. Dengan pengalaman dan latar belakang yang dimiliki ketiga partai, dia meyakini Pemilu 2024 bisa optimal dan kadernya pun bisa maju.

"Kita ingin demokrasi itu menyenangkan, menggembirakan. Suksesi itu yang wajar," katanya.

Sementara itu, Ketum PAN Zulkifli Hasan menuturkan, melalui penandatanganan kesepakatan ini, artinya KIB menampung siapa pun yang hendak bergabung. Pihaknya juga tak membedakan siapa saja yang maju ke pilpres 2024.

"Tadi kami teken nota kesepakatan, artinya terbuka luas untuk teman-teman partai lain yang bergabung. Karena belum deklarasi ya, deklarasinya nanti menjelang penutup," kata Zulhas.

Zulhas mengatakan, soal capres 2024, memang koalisi ini belum memastikan siapa capres-cawapres yang diusung. "Kita masih fokus bicara ide. Koalisi ini koalisi gagasan. Saat ini kita memang belum berbicara di tahap siapa-siapa saja calonnya," katanya, kemarin.

Baca juga : Pengprov Pertina DKI Gelar Seleksi Tinju Amatir

Diakuinya, saat ini semua pimpinan parpol penggagas KIB punya peluang yang sama untuk ikut kontestasi pada 2024. "Semua pihak memiliki kesempatan yang sama. Baik Pak Airlangga, saya, Pak Harso. Ataupun putra-putri terbaik bangsa yang lain bisa dicalonkan oleh Koalisi Indonesia Bersatu ini," cetus Zulhas.

Di tempat terpisah, Ketua DPP Golkar Dave Laksono menegaskan, sejauh ini partainya tetap akan mendorong ketua umumnya sebagai capres 2024. Meski KIB belum membahas sosok capres. "Sampai saat ini dan kami yakin ke depan tidak ada calon lain untuk Golkar maju di pilpres selain Airlangga," ucapnya, dalam diskusi Polemik Trijaya, kemarin.

Terkait elektabilitas Airlangga yang masih rendah, Dave mengatakan, masih cukup waktu untuk mendongkraknya. Ia menyebut saat ini Airlangga mulai intens berkomunikasi dengan masyarakat.

Hanya saja, tugas Airlangga sebagai Menko Perekonomian menjadi prioritas yang dilakukan saat ini. Misalnya, fokus penanganan Covid-19 dan pemulihan ekonomi pasca pandemi.

"Jadi sementara calon-calon lain tertinggi di polling ada yang sudah nyapres, ada yang sudah bekerja dengan sosmed selama bertahun-tahun, bukan berarti tidak bisa mengejar di ujung kaya Valentino Rossi saja main di tikungan aja kita," cetus Dave.

Direktur Eksekutif Indonesia Political Review, Ujang Komarudin mengingatkan, bila kebersamaan yang terjalin dari 3 parpol di KIB bisa berubah gara-gara usulan capres. Apalagi, bila masing-masing parpol tetap ngotot untuk mendorong ketua umumnya maju sebagai capres.

"Jika tak kompak, maka akan berantakan atau cerai. Jadi harus ada yang mengalah. Jika masing-masing ngotot tuk jadi capres, maka perpecahan akan terjadi," kata Ujang saat dihubungi, semalam.

Baca juga : Airlangga Promosikan Kelapa Indonesia Ke Bos Coca Cola, Bagus Untuk Diversifikasi Usaha

Agar perpecahan antara parpol bisa dihindari, Ujang menyarankan pada masing-masing ketum parpol untuk menahan syahwat politiknya di Pilpres 2024. Menurutnya, akan lebih menarik, bila KIB ini jadi panggungnya capres di luar ketiga parpol itu. Apalagi, bos dari ketiga parpol itu, memiliki elektabilitas yang kurang memuaskan.

Pendiri Lembaga Survei KedaiKOPI, Hendri Satrio tidak yakin KIB bakal cepat bercerai. Menurutnya, KIB dibentuk karena memang sudah disiapkan untuk menjadi kendaraan politik bagi capres tertentu yang ditunjuk Istana.

Siapa dia? Hensat-sapaannya, sangat yakin KIB itu sengaja dibentuk untuk mengusung Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo. Mengingat, posisi Ganjar di PDIP masih tersandera restu ketua umumnya yang kemungkinan besar akan mengusung Puan Maharani.

"Makanya, tiga orang tadi yang disebutkan ketua parpol itu  sama sekali tidak ada potensialnya untuk menjadi capres. Makanya, mungkin dia mendorong orang lain sebagai capres," kata Hensat.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.