Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
- Kasus Pemotongan Insentif ASN, KPK Panggil Bupati Sidoarjo Jumat Lusa
- KAI Tutup Posko Angkutan Lebaran, Penumpang KA Naik 18 Persen
- Polisi Tangkap Pengemudi Fortuner Pemalsu Pelat TNI Yang Ngaku Adik Jenderal
- Didampingi Ibu Wury, Wapres Gelar Halal Bihalal Bareng Pegawai Dan Media
- Jasa Marga Catat 1,3 Juta Kendaraan Sudah Kembali Ke Jabotabek
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
RM.id Rakyat Merdeka - Partai Golkar berada dalam Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) bersama dengan PPP dan PAN. Partai Golkar sepakat memajukan Airlangga Hartarto sebagai Capres 2024. Sebab itu, elektabilitas Airlangga yang belum maksimal mesti didongkrak.
“Jika kita bicara Airlangga, sebagai Ketua Umum tentu punya basis pemilih partai yang cukup besar. Dari pemilu sebelumnya kan sekitar 12 persen. Namun, hal itu belum cukup untuk menjamin elektabilitas Pak Airlangga menjadi kompetitif,” tegas Direktur Riset SMRC Deni Irvani pada Senin (22/8).
Dalam survei yang digelar SMRC, elektabilitas Airlangga masih belum bersaing dengan kandidat lain. Padahal posisinya sangat strategis sebagai Ketua Umum Partai Golkar dan juga Menko Perekonomian.
Tren positif Airlangga, yakni pada aspek kedikenalan yang mengalami peningkatan, dari 26 persen Maret 2021) menjadi 38 persen (Agustus 2022). Hanya 61 persen yang suka. Kedisukaan Airlangga ini meningkat dari 48 persen pada Maret 2022.
Dengan aspek keterkenalan tokoh, Airlangga masih di bawah 50 persen mesti didongkrak dengan komunikasi politik yang lebih intensif.
Baca juga : PT SKF Dukung Mahasiswa Indonesia Di Kompetisi Mobil Hemat Energi
“Soal komunikasi politik, sosialisasi, disimpulkan belum efektif untuk menaikkan elektabilitas. Awareness masih di bawah 50 persen. Nah, apa yang harus dilakukan sangat bervariasi, mulai dari penggunaan medsos harus dievaluasi dan strategi komunikasinya,” terang Deni.
Masa pemilih zaman now begitu bervariasi, dapat dijangkau dari berbagai outlet mulai dari media massa populer maupun media sosial. Para elite politik bersaing memperebutkan perhatian masyarakat. Tidak ketinggalan, mereka yang mengincar kursi Presiden pada Pemilu 2024.
Seperti diketahui, Partai Golkar berada dalam KIB bersama dengan PPP dan PAN. Partai Golkar sepakat memajukan Airlangga sebagai Capres dari mereka. Namun sampai saat ini belum ada pernyataan resmi tentang Capres dan Cawapres dari KIB.
Banyak yang menyarankan, di tengah rendahnya elektabilitas sejumlah elite parpol, mereka bisa menggandeng sosok yang lebih tinggi elektabilitasnya namun tidak memiliki jabatan di partai.
Persepsi Negatif Parpol
Baca juga : Sandiaga Tenteng Klakat Bantu Tingkatkan Produksi Olahan Semangka Di Siak
Pengamat politik dari Universitas Airlangga (Unair) Suko Widodo menilai, rendahnya elektabilitas dan popularitas ketua parpol lebih disebabkan faktor kekurangdekatan ketua parpol dengan rakyat.
Hal itu berdampak pada kesan elitis dari masyarakat pada para ketua parpol. "Sejauh ini, ketua parpol berlaku elitis dan kurang merakyat," katanya.
Parpol juga dinilai belum berhasil mengubah persepsi negatif publik pada politik menjadi persepsi positif.
Dalam pandangan Suko, pimpinan partai politik juga belum mampu membangun komunikasi politik yang apik dengan masyarakat. "Selama ini komunikasi politik ketua parpol dengan rakyat kurang intensif," taambahnya.
Menurut Suko, popularitas dan elektabilitas personal dari ketua partai politik (parpol) tidak begitu penting, ketika yang bersangkutan tidak hendak maju dalam kontestasi Pilpres 2024.
Baca juga : Kapolri Keluar Galaknya
"Bagi ketua parpol yang tidak maju pilpres, elektabilitas tidak penting. Yang penting justru popularitas dan elektabilitas parpol," ungkapnya.
Suko menilai, rendahnya elektabilitas dan popularitas ketua parpol banyak disebabkan persepsi negatif publik terkait politik.■
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya