Dark/Light Mode

Kedekatan Golkar Dan PSI Bakal Untungkan Pencapresan Airlangga

Rabu, 24 Agustus 2022 19:49 WIB
Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto/Ist
Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto/Ist

RM.id  Rakyat Merdeka - Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO) Dedi Kurnia Syah Putra menilai, kunjungan Partai Solidaritas Indonesia (PSI) ke DPP Golkar sebagai upaya Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) menghimpun berbagai kekuatan politik.

"Sebagai partai menengah yang tidak dominan, Golkar dan KIB akan menarik kekuatan dengan banyak sumber. Termasuk dengan partai nonparlemen sekalipun," tegas Dedi di Jakarta, Rabu (24/8).

Menurut Dedi, pertemuan itu juga untuk menunjukkan peran Airlangga dalam lobi politik, terkait upaya pencapresan Airlangga pada Pilpres 2024. 

“Orientasinya agar Airlangga Hartarto terlihat yang paling menonjol, dan mudah lakukan lobi politik dukungan pencapresannya," kata Dedi.

Menurut Dedi, upaya lobi politik untuk pencapresan Airlangga menjadi sebab utama silaturahmi tersebut. PSI dinilai punya basis pemilih berbeda dengan Golkar, sehingga tidak ada kekhawatiran akan terjadi tumpang tindih.

Baca juga : Airlangga Capres, Zaki Cagub

"Pertemuan Golkar-PSI dalam rangka itu. PSI punya daya propaganda, dan pemilih yang terbatas, tidak berbaur dengan pemilih partai lain. Misalnya, kelompok milenial, sehingga memungkinkan bisa menambah suara koalisi dan tidak tumpang tindih dengan pemilih Golkar," jelasnya.

Kedekatan Golkar dan PSI juga mempunyai keuntungan lain. Dalam konteks Pilpres 2024, kecil kemungkinan PSI akan berkeras mengajukan nama cawapres. Sehingga hal itu menjadi keuntungan bagi Golkar jika KIB tidak berjalan harmonis.

Selain itu, PSI tidak mungkin mengajukan cawapres. Itu juga baik bagi KIB utamanya Golkar. 

“Karena jika terjadi perpecahan di KIB, maka situasi tawar menawar dengan mitra koalisi tetap bisa berjalan," ungkap Dedi.

Sebelumnya, PSI mendatangi Golkar di Kantor DPP Partai Golkar,  Selasa, 23 Agustus 2022. Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto mengatakan, Golkar dan PSI sedang menjalani tahapan pendekatan. 

Baca juga : LPEI Gandeng PPATK Teken MoU Cegah Dan Berantas Tindak Pidana Pencucian Uang

Airlangga juga menyebut kedatangan PSI ke kantornya menyiratkan adanya ketertarikan. Dia menyebut, kedua partai masih dalam tahap silaturahmi awal. 

“Ini kan baru pertama kali, nanti dilanjutkan. Ini kalau menurut istilahnya PSI baru pedekate," ujar Airlangga.

Elite Sampai Akar Rumput

Peneliti utama dari Indikator Politik Indonesia Kennedy Muslim mengatakan, dengan sistem ambang batas pencalonan presiden atau presidential threshold (Pres-T) 20 persen, suara partai nonparlemen tidak terpakai, namun akan strategis jika bisa dikumpulkan.

“Tentu peran mereka tetap strategis, bagaimanapun untuk membangun perahu besar, untuk mengusung capres dan cawapres, tentu akan menambah suara,” kata Kennedy, Rabu (24/8).

Baca juga : Konten Kreator Yang Bijak Utamakan Kualitas, Bukan Viralitas

Formasi KIB, dua partai Islam dan satu partai nasionalis, bisa mendapatkan keuntungan dari pemilih partai lain. Misalnya, PSI memiliki pemilih berbasis anak muda, ini daya tambah terkait kepentingan elektoral nantinya. 

Namun, dalam menentukan koalisi mana yang akan mereka dekati, partai nonparlemen harus memperhatikan kesamaan karakter dulu kemudian capres dan cawapresnya.

Meski para elite terlihat mesra, jangan sampai dilupakan suara dari akar rumput. 

“Silaturahmi dan komunikasi politik harus dijalankan. Partai tersebut tidak bisa memungkiri chemistry di akar rumput pendukung, baik partai di parlemen dan nonparlemen,“ tutur Kennedy.■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.