Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Dinasti Politik

Beringin Dukung, Tapi Kasih Syarat

Minggu, 28 Agustus 2022 07:40 WIB
Wakil Ketua Umum Partai Golkar Nurul Arifin. (Foto: Facebook)
Wakil Ketua Umum Partai Golkar Nurul Arifin. (Foto: Facebook)

RM.id  Rakyat Merdeka - Partai Golkar tidak alergi dengan dinasti politik. Asalkan, dibarengi kinerja, kapasitas, kapabilitas, dan pengawasan yang baik dipastikan bermanfaat dalam kehidupan berdemokrasi.

“Dinasti politik ada di semua partai. Kita bisa lihat,” kata Wakil Ketua Umum Partai Golkar Nurul Arifin kepada Rakyat Merdeka, kemarin.

Baca juga : Kebhinnekaan Adalah Rahmat

Dikatakan, reformasi yang dulu mengoreksi praktik korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN) melahirkan aturan berdemokrasi yang tidak melarang secara rigid terhadap dinasti politik. Bahkan, demokrasi meniscayakan semua orang dapat bersaing dalam pemilihan elektoral.

Menurut Nurul, tokoh yang menjadi pejabat yang dinilai termasuk dinasti politik, juga ada yang bagus. “Kembali ke individunya. Yang penting bagi kita, punya kemampuan dan punya komitmen bekerja,” ucapnya.

Baca juga : Mengikuti Spirit Piagam Madinah

Selain kinerja, kapasitas dan kapabilitas, yang penting selanjutnya adalah pengawasan. Termasuk dari publik dan civil society. Nurul mendukung publik bersuara dan mengkritik dinasti politik yang tak berkinerja.

Saat ini, pengawasan lebih mudah ketimbang era sebelum reformasi. Publik juga bisa menghukum figur dinasti yang tak optimal saat diberi kepercayaan suara rakyat.

Baca juga : Legislator Golkar Supriansa Dukung Kapolri Berantas Judi Darat Dan Online

Sebelumnya, dukungan Nurul terhadap dinasti politik ini diungkapkan dalam diskusi publik terkait persiapan Pemilu 2024 digelar BRIN bekerja sama dengan IDEA Kamis (25/8).

Baginya, dinasti partai politik bukan menjadi salah satu defisit. Dia mencontohkan, negara maju seperti Jepang, ada partai yang sarat dengan dinasti politik. “Kalau kita melihat contoh parpol di Jepang, LDP, itu semuanya adalah anaknya si ini atau kakeknya adalah tokoh politik yang memang punya kharisma,” jelasnya.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.