Dark/Light Mode

Dinasti Politik

Beringin Dukung, Tapi Kasih Syarat

Minggu, 28 Agustus 2022 07:40 WIB
Wakil Ketua Umum Partai Golkar Nurul Arifin. (Foto: Facebook)
Wakil Ketua Umum Partai Golkar Nurul Arifin. (Foto: Facebook)

 Sebelumnya 
Bagi Nurul, dinasti politik akan merugikan jika tokoh mendapat suara dengan mudah, namun tidak dibarengi dengan kerja maksimal serta tak punya modal kapasitas kapabilitasnya.

Sementara itu, Juru Bicara Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Pipin Sopian menegaskan, partainya sangat menghindari dinasti politik, dan memilih fokus menyiapkan kader melalui pembinaan sistem struktural.

Baca juga : Kebhinnekaan Adalah Rahmat

“Makanya, kami ini partai kader. Tak punya patron tokoh seperti PDIP, Demokrat dan lainnya. Kaderisasi kami established. Setiap menghadapi proses pemilu, ya siapkan kader terbaik,” akunya.

PKS juga punya tiga modal menghadapi pemilu yakni, militansi kader, solidaritas struktur, dan kerja kolektif.

Baca juga : Mengikuti Spirit Piagam Madinah

Dalam penjaringan caleg pun, PKS mengaku menjala kader dari bawah. Hal utama yang jadi pertimbangan adalah integritas dan kapasitas. “Kita hindari caleg punya modal besar, didukung oligarki, akhirnya dapat nomor satu. Seleksi kami amat ketat dan anti money politic,” tegasnya.

Soal dinasti politik, peneliti senior Pusat Riset Politik BRIN, Firman Noor mengatakan, proses penjaringan kader yang dilakukan partai politik menjadi pintu utama pembenahan partai politik. “Partai politik harus menguatkan demokrasi internal dan merit system. Juga diharapkan menghindari sekuat mungkin godaan oligarki. Kalau oligarki menguat, sebenarnya sudah tak ada demokrasi,” katanya.

Baca juga : Legislator Golkar Supriansa Dukung Kapolri Berantas Judi Darat Dan Online

Sedangkan Direktur Trias Politika Strategis, Agung Baskoro memahami pernyataan Golkar. Sebab, dalam konteks demokrasi Indonesia secara praksis, politik dinasti mesti dilihat objektif. “Asal disepakati bahwa dasarnya kapasitas, profesionalitas kerja, dan transparansi kinerja,” kata Agung kepada Rakyat Merdeka, kemarin. ■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.