Dark/Light Mode

Survei Indostrategi: Prabowo Unggul, Ganjar Dan Anies Sulit Kejar

Senin, 7 November 2022 15:20 WIB
Direktur Eksekutif Indostrategi Research and Consulting, Arif Nurul Imam. (Foto: Ist)
Direktur Eksekutif Indostrategi Research and Consulting, Arif Nurul Imam. (Foto: Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Direktur Eksekutif Indostrategi Research and Consulting, Arif Nurul Imam menyampaikan bahwa berdasarkan hasil riset yang dilakukan pihaknya tentang persepsi publik terhadap elektabilitas para tokoh nasional yang ada, nama Prabowo Subianto masih menduduki posisi tertinggi.

"Temuan survei per Oktober 2022 menunjukkan Prabowo masih memuncaki elektabilitas capres dengan perolehan 31,8 persen," kata Arif dalam rilis survei yang dilakukannya, Senin (7/11).

Ia pun menilai, kekhawatiran publik terhadap turunnya tingkat elektabilitas Prabowo Subianto pasca memilih sikap politik untuk membantu pemerintahan Presiden Joko Widodo di periode kedua ternyata tidak terbukti.

"Tampaknya dugaan akan terjadi penurunan elektabilitas Prabowo sebagai dampak bergabungnya ia ke dalam pemerintahan Jokowi tidak terjadi," tuturnya. 

Bahkan kata Arif, jika melihat dari fenomena yang ada dan data survei yang ia rilis tersebut, mayoritas pendukung Joko Widodo di Pilpres 2019 lalu pun ternyata memberikan apresiasi tersendiri kepada sosok Ketua Umum DPP Partai Gerindra itu.

Baca juga : Prabowo Dan Ganjar Capres Terfavorit

"Selain sikapnya didukung oleh sebagian besar pemilihnya di 2019, sikap Prabowo tersebut juga diapresiasi oleh kebanyakan pemilih Jokowi," ucap Arif. 

Terlebih kata Arif, di berbagai kesempatan pun Presiden Joko Widodo tak jarang memberikan memberikan apresiasinya kepada Prabowo Subianto sebagai Menteri Pertahanan Republik Indonesia.

Dan yang terbaru kata dia, Presiden juga menyatakan dukungannya terhadap Prabowo di acara Indo Defence 2022. Sehingga ia melihat, fenomena itu jelas sangat berpengaruh terhadap potensi elektabilitas Prabowo Subianto di mata rakyat Indonesia.

"Apalagi terakhir pada acara Indodefense 2022, Jokowi menyatakan dukungannya terhadap Prabowo dan sering bertemu dan berdiskusi menuai efek positif terhadap keterpilihan Prabowo," tandasnya.

Masih dalam konteks elektabilitas, Prabowo masih menjadi top of mind dengan perolehan skor 31,8 persen. Di bawah Prabowo ada nama Ganjar Pranowo 20,5 persen, kemudian disusul oleh Anies Baswedan dengan 13,2 persen.

Baca juga : Jokowi Sudah Izinkan Prabowo Nyapres Sejak Lama

Selanjutnya adalah Ridwan Kamil 6,6 persen. Erick Thohir 4,6 persen, kemudian Khofifah Indar Parawansa 3,8 persen. Lalu ada Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebesar 3,1 persen, Puan Maharani dan Sandiaga Uno 2,7 persen, Airlangga Hartarto 2,4 persen, Muhaimin Iskandar 2,2 persen dan Andika Perkasa 1,8 persen.

Sementara, ada 4,4 persen responden yang belum menentukan pilihan. Di dalam surveinya, Arif juga membuat 4 (empat) simulasi dua pasangan calon.

Yakni Prabowo-Puan, Prabowo-Ganjar, Prabowo-Erick dan Prabowo Muhaimin. Hasilnya, simulasi Prabowo-Ganjar yang memiliki tingkat elektabilitas lebih tinggi.

"Prabowo-Ganjar mendapat angka keterpilihan sebesar 60,3 persen bila bertarung dengan Anies-AHY. Prabowo-Erick memperoleh 54,5 persen bila bertarung dengan Airlangga-Ganjar. Sementara Prabowo-Muhaimin akan kalah bila bertarung dengan Ganjar-Erick," beber Arif. 

Pun demikian, mayoritas responden yang menjadi subyek surveinya itu tidak yakin Ganjar Pranowo akan mendapatkan tiket dari PDI Perjuangan di Pilpres 2024 mendatang.

Baca juga : Survei Litbang Kompas: Ganjar Pranowo Capres Favorit Gen Z

"Survei juga menemukan bahwa sebagian besar publik atau 70,8 persen tidak yakin PDIP akan mencalonkan Ganjar sebagai calon Presiden," terang Arif. 

Ditambah lagi, tiket politik Ganjar yang belum jelas di Pilpres 2024 juga membuat tingkat elektabilitasnya tidak terlalu terkerek, sekalipun banyak sekali gerakan relawannya yang melakukan penggalangan publik dan deklarasi di berbagai daerah.

"Banyaknya deklarasi dukungan terhadap Ganjar sepertinya tidak berimbas secara signifikan terhadap elektabilitasnya. Hal ini mungkin terjadi karena belum jelasnya posisi Ganjar sebagai Capres dari parpol mana," tuturnya.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.