Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

14 DPW Dukung Ganjar Pranowo

Partai Ka’bah Belajar Ke Pemilu 2019 Deh

Sabtu, 26 November 2022 07:40 WIB
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. (Foto: Facebook)
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. (Foto: Facebook)

RM.id  Rakyat Merdeka - Pelaksana Tugas (Plt) Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Mardiono menyebutkan, ada 14 Dewan Perwakilan Wilayah (DPW) PPP yang mendukung Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo sebagai calon presiden (capres). Apakah itu akan menaikkan elektabilitas Partai Ka’bah?

Direktur Eksekutif Trias Politika Strategis (TPS) Agung Baskoro mengingatkan, jika tujuan mendukung Ganjar untuk mendapat coat tail effectalias efek ekor jas, maka Partai Ka’bah perlu hati-hati. Menimbang dalam Pemilu 2019, suara PPP turun drastis setelah mendukung Jokowi.

“Waktu itu, PPP masuk koalisi yang mendukung Jokowi. Kader nasionalis seka­ligus akar rumput PPP lebih banyakyang mendukung Pak Prabowo. Banyak yang kece­wa dan PPP pemilu lalu suaranya minim hampir tidak lolos Parliamentary Threshold,” terang Agung kepada Rakyat Merdeka, kemarin.

Baca juga : PN-KAHMI Dukung Erick Berlaga Di Pilpres 2024

Meskipun, ada banyak fak­tor yang menyebabkan suara Partai Ka’bah turun. Seperti bergejolaknya kondisi internal partai. Namun, setidaknya, pada pemilu kemarin, PPP malah menerima musibah ketimbang berkah elektoral.

“Artinya efek ekor jas bukan saja bisa memberikan insentif, tapi juga disinsentif jika salah menyikapinya. PPP mesti lebih cermat dalam Pemilu 2024 bila tak ingin terlempar dari Senayan,” ingatnya.

Selain itu, lanjut Agung, karena kader-kader PDI Perjuangan seperti Presiden Jokowi atau Ganjar Pranowo suka atau tidak lebih identik dengan merah ketimbang hijau. Tokoh-tokoh ini cenderung lebih optimal memberi­kan dampak ke partai-partai nasionalis.

Baca juga : PPP Lapor PDI Perjuangan, Ingin Ganjar Pranowo Jadi Capres 2024

“Sehingga, akan lebih op­timal bagi PPP untuk meraih efek ekor jas saat mendukung tokoh lain. Misalnya, Anies Baswedan yang diidentikkan sebagai figur hijau sebagaima­na basis massa tradisional PPP,” pungkasnya.

Sebelumnya, Mardiono mengatakan, saat ini ada 14 DPW PPP yang mendukung Ganjar sebagai capres dalam Pilpres 2024 “Kalau tidak salah ada 14 wilayah mengusulkan (agar) DPP bisa mencalonkan Pak Ganjar,” aku Mardiono di Istana Negara, Rabu (23/11).

Namun, dukungan ini belum final. Soal capres-cawapres, Ka’bah masih berproses. Ka’bah juga mesti komunikasi dengan parpol yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Bersatu (KIB). “Kami sedang berproses. Kami akan bawa ke KIB. Harapan saya, calonnya sama dengan koalisi,” sebut dia.

Baca juga : Relawan Ganjar Pranowo Bahu Membahu Bantu Korban Gempa Cianjur

Mardiono juga belum bisa memastikan kapan nama ca­pres dari PPP maupun KIB diumumkan. Baik PPP mau­pun KIB masih mencermati dinamika politik. “Kami akan hati-hati mencermati dinamika yang berkembang. Karena bukan mustahil akan ada KIB plus ada partai-partai lain bergabung,” tandas Mardiono.

Sedangkan Partai Amanat Nasional (PAN) yang juga ikut gabung KIB tak mau men­campuri urusan internal PPP. “Soal PPP itu menjadi urusan rumah tangga internal PPP. PAN tidak akan ikut campur karena menjaga fatsun poli­tik,” kata Wakil Ketua Umum PAN Viva Yoga Mauladi di­tanya soal dukungan belasan DPW PPP kepada Ganjar.

Ditegaskan, setiap partai di KIB berhak menentukan capres yang bakal diusung. Setelah ditetapkan usulan capres, baru akan dimusyawarahkan. “Nanti baru KIB secara musyawarah mufakat, aklamasi, menentukan. Saya kira semuanya masih dinamis dan cair. Kita lihat proses politik selanjutnya,” tandas Viva. ■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.