Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Golkar Solid Calonkan Airlangga, Opsi Dukung Ganjar Lewat KIB Sulit Terwujud

Rabu, 28 Desember 2022 06:27 WIB
Foto: Ilustrasi/Istimewa
Foto: Ilustrasi/Istimewa

RM.id  Rakyat Merdeka - Pengamat politik Hendri Satrio mengatakan, hasil survei tidak menjadi penentu dalam pencalonan Ganjar Pranowo oleh PDIP. Begitu juga sikap Golkar, tidak akan jauh berbeda.

"Selama ini, Ibu Mega kalau mendukung calon tidak pernah berdasarkan hasil survei, tapi berdasarkan keinginan atau penilaian ideologi," tegas Hendri yang akrab disapa Hensat, di Jakarta, Selasa (27/12).

Charta Politika Indonesia merilis hasil survei terkait calon presiden (Capres) 2024. Dalam survei tersebut, pemilih PDIP, Golkar dan PPP dominan mendukung Ganjar Pranowo sebagai presiden.

Sebanyak 68,3 persen pemilih PDIP mendukung Ganjar. Disusul pemilih Golkar 37,3 persen dan pemilih PPP 27,8 persen juga mendukung mantan anggota DPR itu.

Hensat, sapaan pendiri Lembaga Survei KedaiKOPI itu, juga menyoroti Golkar yang sudah mencalonkan Ketua Umum Airlangga Hartarto dalam Pemilu 2024. Airlangga dinilai bisa mengambil keputusan terkait posisi capres di Golkar.

Baca juga : Charta: Pemilih PDIP, Golkar Dan PPP Dominan Dukung Ganjar Presiden

"Golkar kan inginnya Airlangga Hartarto maju. Karena dia ketua umum, dia bisa memutuskan. Apakah akan dikasih ke Ganjar Pranowo? Ya saya tidak tahu," ujarnya.

Namun, dalam penilaian Hensat, Golkar solid mendukung Airlangga Hartarto sebagai capres. Jadi, kecil kemungkinan Golkar akan mencalonkan Ganjar.

“Dan, ketika Golkar jadi mengajukan Ganjar dalam Pilpres 2024, maka akan berhadapan dengan PDIP," ungkapnya.

Pengamat politik dari Universitas Trunojoyo Madura Surokim Abdussalam menilai, hasil survei tersebut pasti akan menjadi bahan pertimbangan partai politik menentukan capres yang akan didukung pada Pemilu 2024. Sementara, dinamika bursa capres masih akan terus bergejolak.

"Sejauh ini, PDIP belum mengumumkan siapa yang bakal direkomendasikan oleh Ibu Mega. Baru Golkar yang memperjuangkan Airlangga. Tapi dinamika politik ke depan masih dinamis. Tarik-ulurnya masih tinggi," tambahnya.

Baca juga : Kyai Muda Lamongan Deklarasi Dukung Ganjar Presiden 2024

Menurut Surokim, semua partai dalam kontes pemilu akan berharap kemenangan. Dalam kerangka itu, semua partai akan realistis memberikan dukungan pada calon yang berpotensi besar menang.

"Mereka masih menunggu semuanya. Prediksi saya Juli baru akan mengerucut. Situasi sekarang, partai masih mempertimbangkan banyak hal. Semua ingin posisi terbaik," ujarnya. 

Koalisi KIB Dan PDIP

Surokim mengatakan, partai juga tidak hanya mempertimbangan keaslian kader. Saat ini, partai politik tengah melakukan pendeteksian terkait suara arus bawah, sehingga hasil survei akan menjadi pertimbangan.

Menurutnya, dalam pemilu langsung, kandidasi memang dilakukan oleh parpol, namun hasil akhir ditentukan oleh para pemilih Indonesia.

Baca juga : Digusur Bos LVMH, Elon Musk Bukan Lagi Orang Paling Tajir Melintir

"Itu akan menjadi pertimbangan dalam kandidasi parpol, apakah di PDIP atau KIB," jelas peneliti senior Surabaya Survey Center (SSC) itu.

Surokim menilai, ada peluang besar terjadinya koalisi antara KIB (Koalisi Indonesia Bersatu) dan PDIP. Hal itu dilandasi dengan analisa terkait keberadaan Presiden Jokowi yang berpeluang memainkan peran utama dalam koalisi tersebut.

Surokim menilai, KIB mempunyai kader yang saat ini duduk sebagai menteri dalam pemerintahan Jokowi. Sehingga terbuka kemungkinan koalisi antara PDIP dan KIB.

"KIB itu bukan hanya kesepakatan Golkar, PPP dan PAN, mereka juga ada 'konsultasi' dengan Presiden Jokowi. Inilah yang akan menjembatani dengan PDIP," pungkasnya.■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.