Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Ingin Saling Kalahkan

Gerindra & PKB Duel Bukan Duet

Minggu, 15 Januari 2023 07:23 WIB
Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto salam komando dengan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar saat ketua pihak melakukan penjajakan untuk koalisi. (Foto: Antara)
Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto salam komando dengan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar saat ketua pihak melakukan penjajakan untuk koalisi. (Foto: Antara)

RM.id  Rakyat Merdeka - Hubungan Gerindra dan PKB semakin runyam. Bukannya deal untuk duet dalam Koalisi Indonesia Raya, Gerindra dan PKB malah mau duel dengan ingin saling mengalahkan di Pemilu 2024.

Keinginan deul itu saling mengalahkan ini awalnya ditabuh Wakil Sekretaris Dewan Syura PKB Maman Imanulhaq. Dia menyatakan, meski akan berkoalisi untuk menghadapi Pilpres 2024, PKB tetap menganggap Gerindra sebagai kompetitor. Makanya, dia ingin PKB bisa mengalahkan Gerindra di Pileg.

"Walaupun kami terus melakukan komunikasi intensif, tapi kita tetap berkompetisi. Bahkan kalau bisa, kita bisa menggeser Gerindra dalam posisi partai teratas itu," ucap Maman, di Hotel Millenium, Jakarta Pusat, kemarin.

Target ini diungkapkan Maman setelah hasil Ijtima Ulama Nusantara, Jumat-Sabtu, kemarin. Hasilnya, para kiai memberi mandat penuh kepada Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar alias Imin dalam menentukan arah dan kebijakan PKB ke depan. Mandat ini juga menyangkut target 100 kursi di DPR dan pemenangan PKB masuk dalam 3 besar di 2024.

Maman mengakui, PDIP masih partai terkuat saat ini. Namun, bukan berarti tidak ada kesempatan bagi PKB untuk mendulang suara besar. Makanya, PKB memasang target masuk tiga besar.

Baca juga : Fajar/Rian Siap Pertahankan Peringkat 1 Dunia

"Syukur-syukur kami jadi pemenang. Kalau nggak, kami di nomor 3 itu penting juga," imbuhnya.

Hasil lain Ijtima itu, para kiai mendorong agar Imin menjadi calon presiden maupun calon wakil presiden tahun 2024. Rekomendasi ini akan disampaikan kepada partai-partai lain, tidak hanya spesifik kepada Gerindra, yang merupakan calon koalisi PKB.

Sebelumnya, Imin telah lebih dulu menargetkan PKB menjadi partai papan atas pada Pemilu 2024. Ia sesumbar, PKB bisa berada di posisi dua, mengalahkan Gerindra.

"Sebagai rekan koalisi, tentu Gerindra menyiapkan diri untuk sama-sama bersaing merebut posisi kedua. Syukur-syukur karena bersaing dengan Gerindra, kita bisa nomor 1 untuk 2024," ucapnya.

Imin mengklaim, PKB telah melakukan survei internal yang objektif dan tanpa tendensi. Survei itu menunjukkan bahwa partainya selalu bertengger di tiga besar.

Baca juga : Bintang Sembilan Apresiasi Ajakan Gabung NasDem

"Sayang, juara satu masih tetap PDI-P. Juara dua selalu antara Gerindra. Juara tiga bergantian antara Golkar dan PKB," aku Wakil Ketua DPR itu.

Ia juga mengklaim, suara PKB cenderung meningkat dibandingkan Desember 2018. Peningkatan itu mencapai 5 persen. Sesuatu yang dinilai sebagai kenaikan suara yang signifikan.

"Dengan tren ini, peluang PKB untuk naik kelas, bukan tertinggi di level tengah, tapi menjadi partai papan atas di 2024. Ini momentum kami untuk PKB menjadi partai papan atas, dengan modal tahun 2019 PKB adalah partai dengan suara tertinggi di papan tengah," tegas Imin.

Mendengar hal ini, Gerindra agak “panas”. Sekjen Gerindra Ahmad Muzani menyatakan, pihaknya pun siap bertarung dengan PKB untuk menjadi pemenang Pemilu. "Semangat yang bagus. Kami sambut dengan baik," kata Muzani, di Kantor DPC Gerindra Kota Bandung, kemarin.

Menurut Muzani, Gerindra siap merebut suara PKB di basis-basis massanya, seperti di Jawa Tengah dan Jawa Timur. Dia sudah meminta seluruh kader Gerindra di daerah itu untuk merapatkan barisan.

Baca juga : Putin: Barat Gunakan Ukraina Untuk Hancurkan Rusia

"Dan kami pun sudah minta kepada DPR, kepada DPD Jawa Barat, Jawa Timur, dan Jawa Tengah, untuk nyalip PKB. (Khususnya) di Jawa Timur dan Jawa Tengah," tegas Muzani.

Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO) Dedi Kurnia Syah tak heran melihat persaingan PKB dan Gerindra ini. Menurutnya, persaingan seperti itu hal yang wajar. "Lebih tepatnya bersaing membesarkan jumlah suara, bukan kompetisi sebagaimana rivalitas," ucap Dedi.■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.