Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
- Ganjar Bicara Pentingnya Creative Hub Di Seluruh Penjuru Indonesia
- BSK Kumham Lakukan Advokasi Hasil Analisis Kebijakan Tahun 2023
- Menko Airlangga Sahkan Pembentukan 3 KEK Baru
- Padukan Kuliner dan Hiburan, Cakra Khan Ramaikan Launching Crane Lounge Jakarta
- Implementasi Restrukurisasi Capai 90 Persen, WSBP Perkuat Fundamental Keuagan

RM.id Rakyat Merdeka - Presiden Rusia Vladimir Putin menegaskan, negaranya tidak akan pernah menyerah pada upaya Barat, yang menurutnya telah menggunakan Ukraina, sebagai alat untuk menghancurkan Negeri Beruang Merah.
Dalam pidato Tahun Baru berdurasi sembilan menit, yang disebut Reuters merupakan pidato terpanjang selama dua dekade pemerintahannya, Putin menilai, Barat telah berbohong tentang perdamaian selama bertahun-tahun.
Dia bilang, Barat justru sedang mempersiapkan agresi.
"Hari ini, mereka tak lagi malu. Secara sinis, mereka menggunakan Ukraina dan rakyatnya, untuk melemahkan dan memecah-belah Rusia," ujar Putin dalam pidato Tahun Baru, seperti dikutip TASS, Sabtu (31/12).
"Secara munafik, elit Barat meyakinkan niat damai mereka. Termasuk, dalam penyelesaian konflik di Donbass. Namun faktanya, dengan segala cara, mereka justru mendorong neo-Nazi," imbuh presiden berusia 70 tahun itu.
Putin mengatakan, tahun ini, Barat mendeklarasikan perang nyata terhadap Rusia.
"Mereka mengharapkan kehancuran total industri, keuangan, dan transportasi Rusia. Tapi, itu tidak terjadi karena kami kuat menjaganya," ucap Putin.
Menurutnya, saat ini, yang terpenting adalah nasib Rusia. Bagi Putin, membela Rusia adalah tugas suci untuk menjaga martabat leluhur dan keturunan.
Baca juga : Presiden Targetkan Enam Bendungan Di NTB Kelar 2023
"Kami selalu tahu, dan hari ini kami kembali yakin bahwa masa depan Rusia yang berdaulat, mandiri, dan aman hanya bergantung pada kami. Pada kekuatan dan kemauan kami!" tegas Putin.
Dia meyakini, perjuangan Rusia untuk kepentingan dan masa depannya akan menjadi contoh yang menginspirasi bagi negara-negara lain, dalam memperjuangkan tatanan dunia multipolar yang adil.
"Orang Rusia harus percaya, bahwa negara mereka akan tetap hebat dan mandiri. Hanya akan maju dan menang," tandasnya.
Perang Ukraina telah berlangsung selama 10 bulan, sejak 24 Februari 2022.
Baca juga : PSIS Semarang Pastikan David Maulana Tak Akan Dijual
Kiev dan Barat menolak klaim Moskow atas dimulainya konflik. Mereka mengatakan, Putin melancarkan serangan tak berdasar, dalam upaya untuk merebut wilayah dan menggulingkan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky. ■
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya