Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
RM.id Rakyat Merdeka - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil resmi bergabung dengan Partai Golkar. Menanggapi hal itu, Ketua DPP Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Achmad Baidowi mengungkapkan, Ridwan Kamil memang tokoh potensial dalam bursa capres cawapres untuk Pilpres 2024.
Kang Emil-sapaan Ridwan Kamil, disebut sebagai tokoh potensial yang terus dimonitor oleh Koalisi Indonesia Bersatu.
“Ridawan Kamil kan memang salah satu tokoh yang dimonitor KIB untuk diusung di Pilpres selain tokoh-tokoh lainnya," tegas pria yang akrab disapa Awiek, di Jakarta, Jumat (20/1).
Awiek menjelaskan, PPP tidak mempermasalahkan bergabungnya Ridwan Kamil ke Golkar. PPP menghormati pilihan Kang Emil, meski PPP tercatat sebagai salah satu pendukungnya dalam Pemilihan Umum Gubernur Jawa Barat 2018.
Baca juga : Pengamat: Gabung Golkar, Ridwan Kamil Bisa Naik Kelas
"Ini hak politik Ridwan Kamil. Karena beliau sebelumnya memang belum berpartai. Saat pilgub diusung berpasangan dengan kader PPP yakni Pak Uu," jelas Awiek.
Pada Pilgub Jabar 2018, pasangan Ridwan Kamil dan Uu Ruzhanul Ulum diusung oleh PPP, PKB, NasDem dan Hanura. Pasangan itu berhasil mengalahkan pasangan Tubagus Hasanuddin-Anton Charliyan, pasangan Sudrajat-Ahmad Syaikhu, dan pasangan Deddy Mizwar-Dedi Mulyadi.
Direktur Eksekutif Indonesia Political Studies Dedi Kurnia Syah memprediksi Ridwan Kamil tidak ada pengaruhnya juga pada peta Capres-Cawapres dari KIB.
Bergabungnya Ridwan Kamil di Partai Golkar, disebut tidak akan memberikan manfaat signifikan pada Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) itu.
Baca juga : Juara Malaysia Terbuka, Fajar/Rian Buktikan Peringkat 1 Dunia
“Bagi KIB belum tentu berdampak, Ridwan Kamil hanya berdampak pada Golkar Jawa Barat. Sebagai tim sukses, Ridwan Kamil akan banyak menguntungkan Golkar dari sisi promosi dan propaganda,” kata Dedi, Jumat (20/1). Meski begitu, Ridwan Kamil sempat disebut-sebut oleh sesama anggota koalisi, PAN dan PPP.
“Karena akan sulit memunculkan capres cawapres sesama Golkar, mengingat ada Airlangga yang mendominasi kandidat capres juga cawapres. Jika Ridwan Kamil mengejar agenda masuk kontestasi itu, semestinya dia bergabung dengan PPP atau PAN,” ungkap Dedi.
Airlangga Cawapres
Setelah bergabung dengan Golkar, Ridwan Kamil menjabat sebagai Waketum Bidang Penggalangan Pemilih. Tugasnya jelas, untuk menggiring opini dan juga memperkuat Partai Golkar. Dia tidak akan berlaga di Pilpres, namun tetap bisa mendapatkan keuntungan.
Baca juga : Resmikan Masjid Al Jabbar, Ridwan Kamil Tebar Benih Ikan dan Terbangkan Burung
Situasi ini membuka peluang adanya orientasi di luar Pilpres. Ridwan Kamil mengamankan peluang keterusungannya di Pilkada Jawa Barat. Mungkin saja Ridwan Kamil mengalami kekhawatiran jika tidak bergabung dengan Golkar, maka dia bisa kehilangan momentum Pilkada.
Kemudian, kalaupun tidak berlaga di Pilgub, jika Golkar menang, Ridwan Kamil akan masuk kabinet.
Sekarang, pekerjaan rumah bagi Golkar dan KIB adalah menemukan capres cawapres yang mumpuni. Menurut Dedi, pasangan Ganjar Pranowo dan Airlangga Hartarto adalah yang paling potensial.
“KIB lebih yakin Airlangga duduk di cawapres, dengan sasaran capresnya Ganjar Pranowo, jika berhasil membangun koalisi dengan PDIP, atau Ganjar keluar dari PDIP,” tandas Dedi.■
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya