Dark/Light Mode

Anies Disebut Ngutang Ke Sandi Rp 50 Miliar

Sekjen Rekat: Manuver Untuk Lemahkan Pencapresan

Selasa, 7 Februari 2023 14:22 WIB
Foto: Ist.
Foto: Ist.

RM.id  Rakyat Merdeka - Anies Baswedan disebut memiliki utang senilai Rp 50 miliar kepada Sandiaga Uno. Pasangan, saat mengikuti Pemilihan Gubernur (Pilgub) DKI 2017.

Menanggapi isu itu, Sekjen Rekat Indonesia Heikal Safar mengajak masyarakat berpikir jernih. Dia menilai, isu itu merupakan manuver tokoh politik menjelang Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

"Maka kita saat ini harus membuka mata, telinga dan akal sehat, Evaluasi semua partai politik yang berorientasi pada uang, kalau terbukti, bubarkan partai politik tersebut," kata Heikal, di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa (7/2).

Baca juga : Mendag Zulhas Sempatkan Umrah Untuk Doakan Indonesia

Menurut dia, Anies dengan tim kecilnya telah membantah dengan tegas tudingan seputar Pilgub DKI 2017. Baik soal janji Anies kepada Prabowo Subianto di atas materai, maupun utang kepada Sandi.

Heikal menyebut, ketika kompetisi 2017 sudah dimenangkan, seharusnya segala hal pada masa lalu sudah selesai dan tidak ada lagi perjanjian mengikat.

Heikal menduga, dihembuskannya berbagai macam isu yang menyasar Anies bertujuan untuk melemahkan figur calon presiden (capres) yang diusung Partai Nasdem, Demokrat, dan PKS itu.

Baca juga : KPK Sita Emas Dan Kendaraan Mewah Rp 4,5 Miliar Terkait Kasus Lukas Enembe

Dia menuding, cara-cara murahan yang ditujukan kepada Anies dengan maksud menjegal, dengan substansi yang tidak berkualitas.

"Saya sebagai Sekjen Rekat Indonesia tentunya sangat menghargai dan menghormati setiap pernyataan, pendapat dan hak bicara orang lain yang memang telah diatur dalam undang-undang, namun setiap pernyataan itu harus bisa dipertanggungjawabkan, jangan malah menjadi isu liar yang tidak bisa dibuktikan," ingatnya.

Lagipula hal itu dinilai tidak rasional. Heikal menyebut, di luar tunjangan jabatan dan dana operasional, gaji pokok gubernur DKI Jakarta per bulan hanya sekitar Rp 3 jutaan. Jika dikali 12 bulan dan dikali 1.300, maka jumlahnya baru mencapai Rp 46,8 miliar.

Baca juga : Utang Baru Didukung Kalau Untuk Kemakmuran Rakyat

"Sangat tidak masuk akal dana sejumlah Rp 50 miliar dihambur-hamburkan untuk kepentingan sesaat di Pilkada 2017, apakah pemodal pilkada tidak berhitung tegak lurus?" tanya Heikal. ■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.