Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Tak Cukup Akses Kredit, UMKM Juga Perlu Pendampingan

Jumat, 10 Februari 2023 13:32 WIB
Ketua Departemen SDA Hayati Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Fuidy Luckman. (Foto: Ist)
Ketua Departemen SDA Hayati Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Fuidy Luckman. (Foto: Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Pemerintah menargetkan rasio kredit usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) perbankan nasional sebesar 30 persen di 2024. Kebijakan yang berpihak kepada UMKM ini layak diapresiasi, tapi dengan catatan. 

“Tak cukup hanya memberikan akses kredit kepada UMKM, tapi perlu pendampingan dan pemberdayaan kepada UMKM, kredit sebesar itu goal-nya ke depan seperti apa,” ujar Ketua Departemen SDA Hayati Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Fuidy Luckman, Jumat (10/2).

Baca juga : Pemilu Tetap Digelar 2024

Seperti diketahui, pemerintah meminta industri perbankan nasional untuk memperbesar rasio kredit untuk UMKM secara bertahap. Tahun 2022 ditargetkan sebesar 20 persen, tahun 2023 sebesar 25 persen. Saat ini, rasio kredit UMKM sudah mencapai 21 persen.

Menurut Fuidy, pemberian kredit besar-besaran kepada UMKM jangan sampai jadi bumerang bagi mereka. Sehingga, pemberian kredit harus selalu dibarengi dengan pendampingan dan pemberdayaan.

Baca juga : Erick: Tak Cuma Syiar Islam, NU Juga Bangun Peradaban

“Jangan sampai jadi moral hazard. Karena merasa mudah menerima kucuran kredit, pelaku UMKM jor-joran dalam menggunakan uang hasil pinjaman bank. Lebih parah lagi kalau ogah-ogahan untuk mengembalikan ke bank. Ini bisa jadi blunder bagi mereka dan bank yang memberikan kredit,” tutur Fuidy.

Fuidy mencontohkan, jika UMKM bergerak di sektor usaha ritel, seperti warung kelontong, pihak bank atau pemerintah setempat harus ikut memberikan arahan, uang hasil kredit yang diterima digunakan untuk apa saja dan bagaimana pengelolaannya.

Baca juga : Wapres Ma’ruf Amin : UMKM Harus Terus Berkembang & Go Global

“Seluruh stakeholders harus terlibat, mulai dari sales banknya, pengurus RT setempat, untuk memberikan pemberdayaan. Misalnya mengajari cara membuat laporan keuangan dan penggunaan uang hasil usaha,” paparnya.

Tindakan melakukan pendampingan dan pemberdayaan, menurut Fuidy, tak kalah penting dengan meningkatkan rasio kredit hingga 30 persen. Justru, kunci sukses program ini ada pada tingkat pendampingan dan pengawasan, yakni saat dana sudah di tangan pelaku UMKM.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.