Dark/Light Mode

Elektabilitas Golkar Naik Karena Solid Dan Mesin Partai Kuat

Kamis, 23 Februari 2023 08:30 WIB
Foto: Ilustrasi/Istimewa
Foto: Ilustrasi/Istimewa

RM.id  Rakyat Merdeka - Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO) Dedi Kurnia Syah menegaskan, Golkar memiliki peluang besar mempertahankan posisi pada Pemilu 2024. Pasalnya, beringin kuat di-branding, kerja keras mesin partai dan juga sosok Ketua Umum Airlangga Hartarto.

“Dalam catatan survei, Golkar masih cukup kuat dan potensial mempertahankan posisi kedua di parlemen. Situasi ini karena kuatnya merek politik Golkar, dan masih memiliki basis loyalis yang cukup besar,“ tegas Dedi, Rabu (22/2).

Maka tidak heran, kata dia, jika dalam survei Litbang Kompas terbaru Golkar masih berada di posisi yang bagus, elektabilitasnya 9 persen. Angka ini naik 1,9 persen dibandingkan survei sebelumnya yakni 7,9 persen.

“Ini juga menandai mesin partai masih cukup andal menghadapi kontestasi dengan partai-partai baru,” jelas Dedi.

Baca juga : Evakuasi Kapolda Jambi Akan Dilakukan Pakai Tandu

Pasalnya, lanjut Dedi, Golkar memiliki loyalis, branding yang kuat juga sosok pemersatu, yakni Airlangga Hartarto.

“Airlangga ini memiliki kekuatan, dia nyaris dianggap berhasil menyatukan friksi di Golkar. Situasi ini tentu prestasi, karena sebelumnya Golkar dianggap memiliki tradisi konflik. Jika Airlangga berhasil mempertahankan Golkar tetap solid sampai Pemilu, maka semakin besar optimisme itu,” jelas Dedi.

Pun berdasarkan Munas Partai Golkar, sudah resmi mengajukan Airlangga Hartarto sebagai Capres 2024.

Menurutnya, Airlangga memiliki peluang maju sebagai RI-1 dengan pengalaman yang dia miliki sebagai politisi maupun sebagai Menko Perekonomian. Demikian pula jika dia tidak maju, Golkar diperkirakan masih akan berjaya di Pileg dengan mesin yang bekerja keras.

Baca juga : SPIN: Elektabilitas Prabowo Masih Unggul, Ganjar-Anies Selisih Tipis

“Ini punya basis pengaruh pada tingkat keterpilihan Golkar secara institusional,” tandas Dedi.

Pengamat politik dari Universitas Padjadjaran Firman Manan menilai, kendati partai nasionalis, Golkar mampu meneguhkan doktrin partai yakni Karya Kekaryaan. Hal itu membuat Golkar tidak mempunyai karakter yang dianggap bermasalah dengan basis pemilih Muslim.

"Golkar saya pikir dari dulu memposisikan diri bukan sebagai partai yang sangat ideologis. Artinya, kalau bicara nasionalis, mereka juga selalu mengatakan ini partai berideologi Kekaryaan. Golkar tidak menampakkan karakter yang kemudian bermasalah dengan umat Islam," ungkapnya.

Pemilih Muslim

Baca juga : Berantas Mafia Bola Harga Mati, Kapolri Siap Hidupkan Lagi 15 Sub Satgas

Menurut Manan, Golkar juga berpeluang besar meraih suara basis pemilih Muslim pada Pemilu 2024. Hal itu jika dibandingkan dengan partai berideologi nasionalis lain.

"Bagi saya, Golkar selama ini dinilai sebagai partai nasionalis sekaligus religius. Tidak juga yang sangat, misalnya kalau kita bicara PDIP, kan berbeda," terangnya.

Menurutnya, Golkar relatif berada di tengah. Apalagi banyak tokoh Islam di Golkar. Ada tokoh NU, Muhammadiyah, mantan aktivis HMI (Himpunan Mahasiswa Islam), PMII (Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia) dan lain-lain.■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.