Dark/Light Mode

Partai Garuda Minta Kedepankan Hukum Dalam Kasus Eks Pejabat Pajak

Sabtu, 25 Februari 2023 12:41 WIB
Waketum Partai Garuda Teddy Gusnaidi. (Foto: Ist)
Waketum Partai Garuda Teddy Gusnaidi. (Foto: Ist)

 Sebelumnya 
"Soal gede atau nggak gede nggak penting, tapi yang penting profinya. Sementara ini belum nyambung profilnya," imbuhnya.

KPK pun akan menelusuri sumber harta kekayaan Rafael. Pahala mengaku sudah memerintahkan Direktur LHKPN KPK Isnaini untuk menelusurinya.

"Apakah itu dari warisan, atau hibah. Hibah pun, ada aktanya, atau hibah tanpa akta," ungkapnya.

KPK juga akan mencari tahu, apakah ada lagi aset Rafael yang tidak dilaporkannya. Untuk diketahui, mobil yang dibawa Mario Dandy, yakni Jeep Rubicon, tidak ada dalam LHKPN yang disetorkan Rafael ke KPK.

"Kita ke BPN, kalau-kalau dia aset lain. Kemudian kita ke bank, kalau-kalau ada rekening dia yang belum dilaporkan isinya. Kita juga ke asosiasi asuransi-asuransi, kali-kali dia punya polis miliaran. Kita ke Bursa Efek, kali-kali dia punya saham atau obligasi," beber Pahala.

Baca juga : Pemerintah Kebut Pembangunan Infrastruktur di Labuan Bajo

KPK pun berencana memanggil Rafael untuk diklarifikasi.

"Umumnya sih orang kalau diklarifikasi selalu jadi pelupa, nanti dia, 'lupa saya pak, waduh'. Tapi nanti kita kasih tau kalau klarifikasi ya," tandas Pahala.

Rafael diketahui memiliki harta yang fantastis. Hartanya bahkan jauh melebihi Dirjen Pajak Suryo Utomo. Dan berselisih sedikit dengan Menteri Keuangan Sri Mulyani.

Dikutip dari elkhpn.kpk.go.id, tercatat Rafael memiliki harta mencapai Rp 56 miliar di tahun 2021. Hartanya sebagian besar berupa tanah dan bangunan yang tersebar di berbagai daerah dengan nilai total Rp 51,93 miliar.

Aset tanah dan bangunan miliknya itu tersebar di Sleman, Manado, Jakarta Selatan dan Jakarta Barat.

Baca juga : DPR Minta Pemerintah Usut Tuntas Kasus Kerusuhan Di Papua

Rafael juga juga tercatat memiliki alat transportasi dan mesin berupa dua unit mobil dengan total nilai mencapai Rp 425 juta. Kendaraan yang dimilikinya itu berupa mobil Toyota Camry tahun 2008, mobil Toyota Kijang tahun 2018.

Dia juga memiliki harta bergerak lainnya senilai Rp 420 juta, surat berharga senilai Rp 1,55 miliar, kas dan setara kas Rp 1,34 miliar, serta harta lainnya senilai Rp 419 juta. Sehingga, total keseluruhan hartanya mencapai Rp 56 miliar.

Sementara Dirjen Pajak Suryo Utomo, yang merupakan atasan Rafael, "hanya" memiliki total harta kekayaan Rp 14,45 miliar pada tahun 2021.

Jumlah harta Rafael juga hanya terpaut Rp 2 miliar dari Menkeu Sri Mulyani. Berdasarkan data LHKPN KPK yang dilaporkan pada 31 Maret 2022, Sri Mulyani diketahui memiliki total kekayaan mencapai Rp 58.048.779.283 (Rp 58 miliar).

Rafael telah dicopot dari jabatannya sebagai Kepala Bagian Umum Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Kemenkeu Kanwil Jakarta Selatan II.

Baca juga : Tito Minta Pemda Fokus Program Pembangunan

"Dalam rangka untuk Kementerian Keuangan mampu melangsungkan pemeriksaan, maka mulai hari ini saudara RAT saya minta untuk dicopot dari tugas dan jabatannya," kata Menteri Keuangan Sri Mulyani dalam jumpa pers, Jumat (24/2).

Sri Mulyani mengatakan, dasar pencopotan tersebut yakni pasal 31 ayat 1 PP 94 tahun 2001 mengenai disiplin PNS. Sri Mulyani juga meminta seluruh proses pemeriksaan dilakukan secara detail untuk memutuskan hukuman terhadap Rafael.

Rafael sendiri akhirnya mengajukan pengunduran diri sebagai aparatur sipil negara (ASN) Direktorat Jenderal (Ditjen) Pajak. ■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.