Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Turis Di Bali Protes Ayam Berkokok

Partai Garuda: Petugas Jangan Dikte Masyarakat Lokal

Sabtu, 4 Maret 2023 13:33 WIB
Waketum Partai Garuda Teddy Gusnaidi. (Foto: Ist)
Waketum Partai Garuda Teddy Gusnaidi. (Foto: Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Beberapa turis asing di Bali membuat petisi ke pemerintah, memprotes ayam berkokok milik warga setempat, di sekitar penginapan mereka.

Petugas penjaga ketenteraman dan ketertiban (Trantib) di kecamatan kemudian meminta pemilik ayam merelokasi ayamnya, menjauh dari lokasi penginapan, tapi ditolak oleh pemilik ayam tersebut.

Partai Garuda menilai, meski sekilas terlihat lucu dan sepele, namun sebetulnya persoalan ini mengandung sesuatu yang serius.

"Ini tidak lucu dan tidak sepele. Karena memberi ruang kepada pihak asing untuk mendikte masyarakat lokal. Seharusnya trantib di sana tegas, jika tidak nyaman, komplain ke hotel atau pindah mencari hotel lain, bukan malah mendikte warga lokal pemilik ayam," kritik Wakil Ketua Partai Garuda, Teddy Gusnaidi, kepada wartawan, Sabtu (4/3).

Baca juga : The Apurva Kempinski Bali Berkolaborasi Lintas Sektor Sebagai Upaya Pengurangan Jejak Karbon

Berbeda, jika yang merasa terganggu adalah warga sekitar, yang memang tiap hari berada di sekitar lokasi. Solusinya bisa dicarikan dengan duduk bersama.

Bahkan jika tidak ada titik temu, bisa menggunakan KUH Perdata dan UU tentang peternakan dan kesehatan hewan

"Bukan turis yang hanya mampir sebentar," imbuh pria yang juga menjabat Juru Bicara Partai Garuda ini.

Diingatkan Teddy, menghormati dan melindungi para tamu adalah adab yang baik dan memang sudah menjadi karakter masyarakat bangsa ini.

Baca juga : Serahkan SK Perhutanan Di Balikpapan, Jokowi: Manfaatkan, Jangan Ditelantarkan

"Tapi bukan berarti harus menginjak harga diri kita. Kasus ini terlihat sepele tapi ini tidak sepele," tandas Teddy.

Peristiwa ini bermula ketika Trantib Kuta Selatan mendapat keluhan dari 10 tamu warga negara asing (WNA) yang tinggal di homestay Anumaya Bay View, Jimbaran, Kuta Selatan, Badung, Bali.

Yang dikeluhkan, kokokan ayam yang dianggap mengganggu ketenangan mereka. Para turis itu pun membuat petisi.

Petisi itu yang berisi penolakan keras terhadap ayam yang berkokok setiap hari di depan homestay tersebut, dilayangkan pada Kamis (2/3).

Baca juga : Perindo Tembus 4 Besar Partai Peduli Pertanian, Ini Kata HT

"Kalau komplain menurut pengakuan tamunya setiap hari. Tamu itu sudah ada sebulan menginap di homestay itu," ungkap Kepala Seksi Trantib Kecamatan Kuta Selatan I Kadek Agus Alit Juwita. ■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.