Dark/Light Mode

Partai Garuda: Serahkan Kasus Penembakan MUI Ke Polisi, Jangan Digiring Ke Isu Konspirasi

Rabu, 3 Mei 2023 13:40 WIB
Waketum Partai Garuda Teddy Gusnaidi (Foto: Ist)
Waketum Partai Garuda Teddy Gusnaidi (Foto: Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Partai Garuda mengingatkan, jangan sampai penembakan kantor pusat Majelis Ulama Indonesia (MUI) digoreng menjadi isu konspirasi. Polisi sendiri telah menyebut, pelaku bernama Mustopa memiliki gangguan kejiwaan.

"Jangan sampai digoreng sana-sini, akhirnya kita malah jadi dipermainkan oleh orang yang memiliki masalah kejiwaan," ujar Wakil Ketua Partai Garuda Teddy Gusnaidi lewat keterangan tertulis, Rabu (3/5).

Mustopa, lewat surat menyatakan dirinya merupakan Wakil Nabi. Hal ini, kata Teddy, sudah menunjukkan gangguan kejiwaan.

Di Indonesia sendiri, sudah ada sekitar 10 orang yang mengaku sebagai nabi. Bedanya, Mustopa menggunakan kekerasan.

"Tentu sulit diterima akal sehat, di negara mayoritas beragama Islam, ada yang mengatasnamakan wakil Nabi di agama yang sama, lalu mau membunuh orang-orang di Lembaga yang ada Ulama-nya," sesal pria yang juga menjabat Juru Bicara Partai Garuda itu.

Baca juga : DPR Curiga Ada Aktor Intelektual Penembakan Di MUI, Minta Polisi Usut Tuntas

Teddy pun meminta pengusutan insiden ini dipercayakan sepenuhnya ke penegak hukum.

"Karena sudah masuk ranah pidana maka ini menjadi urusan polisi, jangan sampai digoreng dengan berbagai teori konspirasi yang akhirnya melebar ke urusan SARA, karena tindakan aneh ini bukan hal baru di Indonesia," tandasnya.

Polisi mengungkapkan motif sementara yang melatarbelakangi pria bernama Mustopa melakukan aksi penembakan kantor MUI, Jakarta Pusat, karena ingin mendapatkan pengakuan sebagai nabi.

Direktur Reskrimum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi mengatakan temuan ini berdasarkan hasil koordinasi dengan Polda Lampung terkait catatan kriminal Mustopa.

"Motif sementara bahwa yang bersangkutan ini ingin mendapat pengakuan sebagai wakil nabi," kata Hengki dalam konferensi pers, Selasa (2/5).

Baca juga : Yaqut Kecam Penembakan Di MUI, Yakin Polri Tangani Dengan Profesional

Hengki menyampaikan dugaan motif sementara ini terlihat dalam surat yang pernah dikirimkan oleh Mustopa kepada MUI. Dalam surat itu, Mustopa mengaku sebagai wakil Tuhan.

"Salah satunya tertulis yang bersangkutan, berdasarkan hadis di akhir zaman ada 73 golongan dalam Islam dan hanya satu golongan yang diakui dan itu adalah saya (Mustopa) sebagai wakil Tuhan," ucap Hengki.

Menurut Hengki, Mustopa sudah memiliki niat untuk melakukan aksi kejahatan sejak 2018. Ini juga terlihat dari salah satu surat yang ditulis oleh Mustopa.

"Dari surat itu yang mana menyatakan yang bersangkutan apabila tidak diakui maka akan lakukan tindakan kekerasan terhadap pejabat-pejabat negeri dan juga MUI dengan mencari senjata api, berdasarkan surat-surat itu," tuturnya.

Sebelumnya, penembakan terjadi di Kantor MUI Pusat, Menteng, Jakarta Pusat pada Selasa siang. Dua staf MUI mengalami luka-luka akibat aksi penembakan tersebut.

Baca juga : Kerahkan Armada Khusus, Pos Indonesia Salurkan Bantuan Pangan Pengentasan Stunting Ke 1,4 Juta Keluarga

Berdasarkan hasil penyelidikan, pelaku penembakan adalah seorang pria asal Lampung bernama Mustopa. Namun, pelaku meninggal dunia dan diautopsi di RS Polri Kramat Jati.

Sejauh ini, polisi memastikan pria bernama Mustopa itu tidak terafiliasi dengan jaringan terorisme ataupun tergabung dengan komunitas ideologi agama yang ekstrem. ■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.