Dark/Light Mode

Ngotot Hanya Mau Capres, Prabowo Tak Bisa Dinego Lagi

Jumat, 5 Mei 2023 09:00 WIB
Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto. (Foto: Instagram @prabowo)
Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto. (Foto: Instagram @prabowo)

RM.id  Rakyat Merdeka - Tekad Ketum Partai Gerindra, Prabowo Subianto untuk maju sebagai capres sudah final dan tidak bisa dinego-nego lagi.

Meskipun sudah berkali-kali keok di Pilpres, Prabowo menolak dijodohkan dengan Ganjar Pranowo untuk posisi cawapres. Prabowo ngotot hanya mau jadi capres, bukan cawapres. Titik!

Penolakan itu, disampaikan langsung Prabowo saat menghadiri acara, di Yogyakarta, Rabu (3/5) lalu. Awalnya, Prabowo mengungkapkan niatnya yang akan kembali maju di Pilpres 2024. Meskipun sudah beberapa kali keok di Pilpres, Prabowo mengaku tidak pantang menyerah. Apalagi, keputusannya untuk maju sebagai capres merupakan amanat yang diberikan oleh partai. 

"Saya dicalonkan partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) menjadi calon presiden," kata Prabowo.

Eks Danjen Kopasus itu mengaku tidak gentar, bila di Pilpres 2024 nanti dirinya akan berhadapan dengan Ganjar Pranowo atau Anies Baswedan. Dirinya justru mengajak semua pihak untuk bertarung secara sehat. 

"Kita sudah lihat sekarang mungkin pasangan yang dicalonkan, Mas Ganjar Pranowo dan Mas Anies Baswedan. Keduanya adalah putra terbaik Indonesia juga," tegas dia. 

Penegasan juga disampaikan Sekjen Gerindra, Ahmad Muzani. Kata dia, keputusan yang dikeluarkan Gerindra agar Prabowo maju sebagai capres, sudah final. Gerindra tidak pernah membuka opsi bahwa kelak Prabowo akan maju sebagai cawapres. Termasuk wacana yang saat ini berkembang agar Prabowo bersedia menjadi cawapres Ganjar. 

Baca juga : Relawan 09 Siap Menangkan Prabowo-Cak Imin

"Nggak ada tuh pikiran menempatkan Pak Prabowo jadi cawapres dengan siapapun pasangannya," jelas Muzani, di Jakarta Timur, kemarin. 

Wakil Ketua MPR itu mengaku, memang PDIP sempat mengajak kerja sama politik dengan Gerindra di 2024. Namun, menurutnya, rencana kerja sama itu tak berlanjut ke pembicaraan yang serius. 

"Omong-omong pernah, tapi itu sifatnya omong-omong pelepas ya. Tapi sekali lagi, kami kader Partai Gerindra belum pernah berpikir mendorong beliau jadi cawapres," beber dia. 

Apakah Gerindra tak mungkin berkoalisi dengan PDIP? Muzani kembali menegaskan, koalisi bisa terbangun dengan syaratnya Prabowo sebagai capresnya. Keputusan itu sudah final dan tidak bisa ditawar lagi.

"Sekali Prabowo tetap Prabowo, Prabowo adalah capres mantep, madep, karep," tegasnya. 

Sekadar info, saat ini elektabilitas Prabowo sebagai capres memang cukup menjanjikan. Peringkatnya balap-balapan dengan Ganjar. Kadang Prabowo yang teratas, tapi kadang Ganjar yang menang. 

Dalam survei terbaru yang dikeluarkan Charta Politika, posisi Prabowo masih berada di bawah Ganjar. Di survei tersebut, Ganjar meraih elektabilitas 36,6 persen, sedangkan Prabowo meraih 33,2 persen. Di posisi tiga di duduki Anies dengan elektabilitas 23 persen. 

Baca juga : SCG: Ada Peluang Duet, Prabowo-Anies Bisa Kuat Di Pilpres 2024

Berbeda dengan Charta, Lembaga Survei Nasional (LSN) justru mendapati perolehan elektabilitas Prabowo menggungguli Ganjar dan Anies. Prabowo meraup keterpilihan 31,8 persen, Ganjar 18,6 persen, dan Anies Baswedan 18,2 persen. "Kalau Pemilu digelar sekarang, Prabowo menang," ucap peneliti LSN, Gema Nusantara Bakry, dalam konferensi persnya secara daring, kemarin. 

Adapun survei ini dilakukan pada periode 25 April-2 Mei 2023 di 34 provinsi di seluruh Indonesia. Populasi survei tersebut merupakan WNI yang telah berusia 17 tahun dan memiliki KTP. Dalam survei ini terdapat 1.230 responden, diperoleh melalui teknik pengambilan sampel secara acak sistematis, margin of error kurang lebih 2,8 persen dan pada tingkat kepercayaan sebesar 95 persen. Metode pengumpulan data dilakukan dengan teknik wawancara via telepon.

Untuk diketahui, wacana mengkawinkan Ganjar dengan Prabowo sudah berhembus cukup lama. Namun, kali ini kembali dipanaskan oleh Ketua Majelis Pertimbangan PPP, Romahurmuziy. Bahkan Romy, begitu dia disapa, mengklaim bahwa pertemuan Presiden Jokowi dengan 6 pimpinan parpol di Istana Negara pada Selasa (2/5) malam untuk membahas perjodohan Ganjar dengan Prabowo.

Namun, klaim Romy itu dibantah oleh pimpinan parpol yang hadir. Bahkan, Jokowi juga angkat bicara soal tema yang dibahas bersama 6 pimpinan parpol. Kata Jokowi, pertemuan dengan para bos parpol hanya sebatas diskusi. 

"Bukan cawe-cawe, wong itu diskusi saja kok cawe-cawe, diskusi," tandas Jokowi di Sarinah, Menteng, Jakarta Pusat, kemarin. 

Jokowi menegaskan, dirinya bukan hanya Kepala Negara, tetapi juga pejabat politik. Karena itu dia merasa wajar jika berdiskusi dengan partai-partai politik. "Saya bukan cawe-cawe. Urusan capres-cawapres itu urusannya partai atau gabungan partai, sudah bolak balik saya sampaikan kan," imbuh mantan Wali Kota Solo itu. 

Jokowi juga menganggap tidak ada aturan yang dilanggar ketika mengumpulkan para ketum parpol pendukungnya di Istana. "Apa konstitusi yang dilanggar dari situ? Nggak ada. Tolonglah mengerti bahwa kita ini juga politisi, tapi juga pejabat publik," jelas dia. 

Baca juga : Ditanya Soal Lobi PPP Untuk Dukung Ganjar, Prabowo Bilang Begini

Lantas seperti apa peluang duet Ganjar-Prabowo? Direktur Eksekutif Indobarometer M Qodari menilai duet Ganjar-Prabowo sulit. Alasannya karena Prabowo dan Gerindra memiliki tiga keutamaan. Pertama perolehan suara dan kursi Gerindra besar. "Gerindra kan di tiga besar. Sangat mudah bagi Gerindra untuk membangun koalisi hanya dengan cukup satu partai menengah sudah punya tiket Pilpres 2024," sebut Qodari saat dihubungi Rakyat Merdeka, kemarin. 

Kedua, tren survei elektabilitas Prabowo menguat. Bahkan beberapa kali survei mengungguli Ganjar dan Anies. "Jadi Prabowo punya peluang menang jadi capres," tambahnya. 

Terakhir, senioritas dan pengalaman politik Prabowo melebihi Ganjar. "Ya kecuali Prabowo tidak punya partai dan elektabilitas, maka dia akan mau jadi wakil Ganjar. Tapi Prabowo punya partai dan peluang menang, artinya elektabilitas, pengalaman, dan senioritas di atas Ganjar," tukas dia. 

Untuk itu, menurut Qodari, di Pilpres 2024 Ganjar dan Prabowo bukan menjadi duet, melainkan duel. "Hemat saya Prabowo akan terus maju sebagai capres dan duel dengan Ganjar," pungkasnya. 

 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.