Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
- Turun Rp 11.000, Harga Emas Dibanderol Rp 1.343.000 Per Gram
- Akhir Pekan, Rupiah Melemah Ke Rp 15.985 Per Dolar AS
- Indra Karya Jempolin Manfaat Bendungan Multifungsi Ameroro Di Sulteng
- Pertamina EP Pertahankan Kinerja Positif Keuangan Tahun Buku 2023
- PGN Saka Kantongi Perpanjangan Kontrak WK Ketapang Bersama Petronas
Sebelumnya
Menurutnya, suasana politik yang teduh dan guyub sangat diperlukan jelang Pemilu 2024. Tidak ada satu pun elite politik yang ingin pengalaman pahit Pilpres 2019 terulang. Sehingga, silaturahmi antar parpol perlu dilakukan.
Kamhar mencontohkan, pertemuan Capres Anies Baswedan dengan Ganjar Pranowo, maupun dengan Puan saat menjalani ibadah haji, beberapa waktu lalu. Silaturahmi seperti itu diharapkan dapat menekan tensi politik.
Partai Keadilan Sejahtera (PKS) juga mendukung kemesraan antara PDIP dengan Demokrat. Kata Juru Bicara PKS, M Iqbal, apa yang dilakukan kedua partai tersebut bisa menjadi contoh bagi parpol lain.
Baca juga : Ketum Parpol Ketar-ketir
Hal ini tak beda dengan PKS yang terus menjalin komunikasi dengan partai lain, baik yang ada di dalam atau di luar pemerintahan.
“Termasuk dengan PDIP, walau sejak awal Sekjen PDIP mengatakan tidak akan pernah mau berkoalisi dengan PKS. Namun PKS tetap bersilaturahim,” cetus Iqbal.
Sementara, PDIP mengingatkan langkah politik yang diambil Surya Paloh Cs. “NasDem telah membuat pilihan yang berbeda dari partai lain yang mendukung Jokowi. Konsekuensinya pasti sudah dikalkulasi. Pilihan tersebut kita hormati,” kata politisi PDIP Hendrawan Supratikno.
Baca juga : Demokrat Ancam Tarik Dukungan Ke Anies, NasDem-PKS Santuy
Menurutnya, jika dari awal NasDem telah menimbang baik buruk pilihan yang diambil, seharusnya tak ada lagi keraguan selanjutnya. “Maka kekhawatiran tak punya tempat sebagai faktor penentu dinamika politik,” ujar Hendrawan.
Lalu apa kata pengamat politik? Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO), Dedi Kurnia Syah menilai kekhawatiran NasDem sangat beralasan. Mengingat, NasDem sudah memilih keluar dari koalisi Pemerintah. Sehingga, dia harus berkoalisi dengan Demokrat dan PKS mengusung Anies.
“NasDem takut berkurangnya parpol koalisi akan mengganggu pencapresan Anies. Apalagi, mereka sudah berkorban banyak,” tegasnya.
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya