Dark/Light Mode

Koalisi Indonesia Raya Diganti Koalisi Indonesia Maju, PKB Kagetnya Belum Hilang

Kamis, 31 Agustus 2023 08:15 WIB
Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto berpelukan dengan Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto dan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar saat HUT PAN. Hadir juga Ketua Umum PBB Yusril Ihza Mahendra. (Foto: Instagram Prabowo)
Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto berpelukan dengan Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto dan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar saat HUT PAN. Hadir juga Ketua Umum PBB Yusril Ihza Mahendra. (Foto: Instagram Prabowo)

RM.id  Rakyat Merdeka - Kekagetan PKB digantinya nama koalisi partai pengusung Capres Prabowo Subianto dari Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) menjadi Koalisi Indonesia Maju (KIM) belum hilang. Pasalnya, partai yang dikomandoi Muhaimin Iskandar itu, baru diberi tahu belakangan. Mereka akan membahasnya di internal partai.

Prabowo mengumumkan nama koalisi terbarunya pada acara HUT PAN, Senin (28/8) malam. Pada acara itu, hadir para ketua umum pendukung Prabowo: Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto, Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan, Ketua Umum PBB Yusril Ihza Mahendra. Sementara, Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar hadir belakangan.

Wakil Sekretaris Jenderal PKB, Saiful Huda masih kaget dengan pergantian nama koalisi pendukung Prabowo. Apalagi, PKB tidak dilibatkan dalam pergantian nama tersebut.

Baca juga : PDIP Nggak Sensi

Menurut dia, Cak Imin-sapaan Muhaimin Iskandar-baru dibisiki Prabowo soal pergantian nama koalisi di tempat HUT PAN. “Sempat ada obrolan sebentar soal pergantian nama, tapi itu dadakan banget,” ujarnya.

Karena itu, pihaknya kaget saat Prabowo mengumumkan nama koalisi barunya. "Ya relatif surprise. Karena sebelumnya memang belum ada rencana bahas itu,” katanya.

Menurut Huda, dengan adanya nama baru koalisi, otomatis KKIR yang digagas partainya bersama Gerindra bubar. Karena itu, PKB akan membahas secara internal bagaimana partai menyikapi Koalisi Indonesia Maju. “Artinya KKIR dibubarkan oleh Pak Prabowo," cetusnya.

Baca juga : Firman Soebagyo: Belum Ada Janur Kuning Melengkung

PKB akan membahas terkait nama koalisi baru tersebut. Termasuk soal usulan Cak Imin menjadi Cawapres. "Kita lihat, karena posisinya kami masih kaget. Kita lihat suasana seperti apa. Akan tetapi mandat ketum Capres dan Cawapres itu kan proposal tunggal kami," cetus dia.

Merespons kekagetan PKB, Gerindra buka suara. Wakil Ketua Umum Gerindra, Habiburokhman menepis, jika kekagetan PKB menandakan partai tersebut tidak setuju dengan nama baru koalisi Prabowo.

"Kalau kaget bukan berarti nggak setuju ya. Jadi nggak ada masalah. Itu nggak perlu, bukan konsumsi publik eksternal lah ya," ujarnya di Gedung DPR/MPR, Senayan, Jakarta, kemarin.

Baca juga : Koalisi Prabowo Pakai Nama Indonesia Maju, PDIP: Mungkin Merasa Dekat Sama Jokowi

Wakil Ketua Komisi III DPR itu meyakini, PKB merupakan partai politik yang paling dekat dengan Gerindra. Ia mengklaim, kedua partai juga telah saling sayang. "PKB paling sayang sama Gerindra, Gerindra paling sayang sama PKB," jelas dia.

Lalu apa tanggapan pengamat? Pengamat Politik dari Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC), Saidiman Ahmad menilai wajar kalau PKB terkejut, bahkan kecewa dengan perubahan nama koalisi yang mendadak. Apalagi tanpa musyawarah internal koalisi tersebut.

"Konsekuensinya berat ini, berimplikasi pada bubarnya Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya. Bisa dikatakan bahwa keputusan perubahan nama dan pengumuman mendadak itu dilakukan secara sepihak, tanpa mendengarkan pandangan PKB terlebih dahulu," tukas Saidiman kepada Rakyat Merdeka, kemarin.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.