Dark/Light Mode

Geopolitik Dan Geostrategi Indonesia Memandang BRICS

Senin, 21 Agustus 2023 06:37 WIB
Prof. Dr. Ermaya Suradinata
Prof. Dr. Ermaya Suradinata

RM.id  Rakyat Merdeka - Dominasi selalu tampil ­pongah. Dalam kisah BRICS, kepongahan itu adalah dominasi kekuatan negara-negara maju seperti Amerika Serikat dan negara-negara sekutunya. Maka anggota-anggota BRICS yang terdiri dari Brazil, Russia, India, China, dan South Africa menentangnya.

BRICS mendesak untuk perlunya reformasi lembaga-lembaga internasional seperti IMF dan Bank Dunia agar lebih mewakili pergeseran kekuatan ekonomi global. Kini sudah kasat mata bahwa pergeseran kekuatan ekonomi global telah terjadi, tidak melulu didominasi oleh kelompok negara-negara maju.

Baca juga : Generasi Z Indonesia Dalam Konteks Geopolitik Global

Brazil, Russia, India, China, dan South Africa –negara-negara yang tergabung dalam BRICS—semuanya mengalami pertumbuhan ekonomi yang signifikan dan menjadi pemain utama dalam perekonomian global. BRICS melihat nilai kolaborasi untuk memperkuat posisi mereka di panggung ekonomi dunia.

Pengaruh global terus berubah seiring waktu. Sementara BRICS dapat memberikan alternatif dan mempengaruhi beberapa aspek ekonomi dan politik global, hal itu tidak berarti bahwa dominasi AS dan Eropa secara otomatis runtuh. Perubahan dalam di­namika global melibatkan banyak faktor kompleks dan variabel.

Baca juga : 17 Agustus Dalam Dimensi Geopolitik Dan Geostrategi

Maka hari-hari ini dunia meli­hat kepongahan yang dido­minasi Amerika Serikat dan ­negara-negara Barat, pelan-pelan, redup. Atau sedikit berpendar, sebuah kilau yang dianggap banyak orang sebagai cahaya yang ganjil.

Menjadi nyata pula bahwa kelompok ini, yang didirikan pada tahun 2009, memperkuat posisi mereka dalam panggung dunia. Mereka pun tiap tahun rutin mengadakan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT). Untuk tahun ini mereka mengadakan di Johannes­burg, Afrika Selatan, pada 22-24 Agustus 2023.

Baca juga : Memperkuat Etika Pemerintahan Dalam Memilih Pemimpin

Presiden Republik Indonesia Joko Widodo diagendakan akan menghadiri Konferensi KTT tersebut. Karuan saja ini menjadi tanda diplomasi yang strategis, akan membawa sejumlah dampak positif bagi Indonesia.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.