Dark/Light Mode

Duet Anies-Cak Imin, Paloh: Kemungkinan Ke Arah Situ, Tapi Belum Diformalkan

Kamis, 31 Agustus 2023 22:41 WIB
Ketum Partai NasDem Surya Paloh (Foto: Partai NasDem)
Ketum Partai NasDem Surya Paloh (Foto: Partai NasDem)

RM.id  Rakyat Merdeka - Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh menyatakan, duet Anies Baswedan dengan Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar, belum diformalkan. 

"Kemungkinan ke arah itu bisa saja terjadi, tapi saya pikir itu belum terformalkan sedemikian rupa sampai menit ini. Kita tunggu perkembangan satu-dua hari ini," ujar Surya Paloh di NasDem Tower, Jakarta Pusat, Kamis (31/8) malam.

Apakah Paloh sudah menyetujui duet Anies-Cak Imin?

"Kalau persetujuan dalam arti kata mengangguk-angguk saja kan itu belum tuntas sepenuhnya," jawabnya, diplomatis.

Paloh juga menyatakan, dirinya sudah mendengar kabar deklarasi Anies-Cak Imin yang dikabarkan akan digelar di sebuah hotel di Surabaya, Sabtu (2/9) mendatang.

Baca juga : Dukung Sektor Perbankan, Persaingan Bank Syariah Besar Dibutuhkan

"Ada saya dengar seperti itu, tapi belum terkonfirmasikan secara pasti bagi saya. Jadi barangkali baru mungkin sebuah ide, gagasan dari kawan-kawan, kemungkinan ya," tandas Paloh.

Sebelumnya, Partai Demokrat mengungkapkan, Anies akan berpasangan dengan Cak Imin.

Sekjen Demokrat Teuku Riefky Harsya menyebut, informasi duet Anies-Cak Imin itu berasal dari Juru Bicara Anies, Sudirman Said.

"Kemarin 30 Agustus 2023, kami mendapatkan informasi dari Sudirman Said mewakili capres Anies Baswedan, bahwa Anies telah menyetujui kerja sama politik Partai NasDem dan PKB untuk mengusung pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar," ucap Riefky lewat siaran pers, Kamis (31/8).

Riefky menjelaskan, langkah tersebut dilakukan secara sepihak atas inisiatif Ketua Umum NasDem Surya Paloh. Demokrat lalu mengonfirmasi info tersebut kepada Anies Baswedan.

Baca juga : Dukung Pendidikan, PTAR Anugerahkan Beasiswa Pada 283 Siswa Tapanuli Selatan

Menurut Riefky, Anies membenarkan info tersebut. NasDem dan PKB menjalin kerja sama untuk mengusung Anies-Muhaimin Iskandar.

"Hari ini kami melakukan konfirmasi berita tersebut kepada Anies Baswedan. Ia mengonfirmasi bahwa berita tersebut adalah benar. Demokrat 'dipaksa' menerima keputusan itu atau fait accompli," tuturnya.

Riefky menyatakan, partainya merasa dikhianati. Sebab, dituturkannya, Anies sempat menghubungi Demokrat pada 12 Juni lalu.

Saat itu, Anies mengatakan kepada Ketua Umum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) bahwa dia sudah beberapa kali ditelepon oleh ibu dan guru spiritualnya untuk segera berpasangan dengan AHY dalam Pilpres 2024.

Anies, menurut Riefky, juga telah menyampaikan nama AHY kepada para ketua umum parpol dan majelis tertinggi masing-masing partai.

Baca juga : Pengamat: Kalau Aturannya Benar, 3 Pengusaha Sawit Tak Boleh Disalahkan

Yakni Ketum Partai NasDem Surya Paloh, Ketua Majelis Syuro PKB Salim Segaf Al Jufri dan Presiden PKS Ahmad Syaikhu, serta kepada AHY dan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dalam kapasitasnya sebagai Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat.

"Rentetan peristiwa yang terjadi merupakan bentuk pengkhianatan terhadap semangat perubahan, pengkhianatan terhadap Piagam Koalisi yang telah disepakati oleh ketiga Parpol. Juga pengkhianatan terhadap apa yang telah disampaikan sendiri oleh capres Anies Baswedan, yang telah diberikan mandat untuk memimpin Koalisi Perubahan," sesal Riefky.

Untuk menentukan sikap, kata Riefky, Majelis Tinggi Partai Demokrat mengadakan rapat.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.