Dark/Light Mode

Dukung Pembiayaan Closed Loop

Ravindra Airlangga Dorong Budidaya Cabai Di Pekarangan

Rabu, 20 Desember 2023 13:25 WIB
Anggota Dewan Perwakilan Rakyat DPR RI, Ravindra Airlangga saat dialog bertajuk Ngariung bersama Warga di Desa Sukamaju, Cigudeg, Kabupaten Bogor, Rabu (19/12/2023). Foto: Istimewa
Anggota Dewan Perwakilan Rakyat DPR RI, Ravindra Airlangga saat dialog bertajuk Ngariung bersama Warga di Desa Sukamaju, Cigudeg, Kabupaten Bogor, Rabu (19/12/2023). Foto: Istimewa

RM.id  Rakyat Merdeka - Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI, Ravindra Airlangga menilai naiknya harga komoditas pertanian seperti cabai bisa dimitigasi.

Menurutnya, mitigasi kenaikan harga cabai antara lain dengan memanfaatkan pekarangan untuk budidaya cabai.

Dikatakan Ravindra, usaha ini telah berhasil menekan pengeluaran harian rumah tangga. Ravindra mengaku sangat konsen pada masalah kenaikan harga komoditas pertanian ini karena berhubungan langsung pada kebutuhan dasar masyarakat.

Baca juga : Ditjen Bina Adwil Dorong Pemda Berinovasi Berdayakan Wilayah Pesisir Dan Laut

Selain itu, Ketua DPP Partai Golkar tersebut juga mendorong pengembangan skema pembiayaan closed loop financing. Skema pembiayaan ini sudah dilakukan Bank Jawa Barat (BJB) sejak 2021.

"Perlu mengembangkan closed loop financing, offtaker menjamin pembelian produsen disertai dengan bimbingan. Closed loop financing BJB di-kick off tahun 2021 hingga pertengahan 2022 memiliki NPL mendekati nol persen (tingkat pengembalian lebih dari 99 persen),” tutur Ravindra dalam dialog bertajuk “Ngariung bersama Warga” di Desa Sukamaju, Cigudeg, Kabupaten Bogor, Rabu (19/12/2023).

Pada kesempatan itu, Ravindra juga menjawab pertanyaan warga tentang cara mengembangkan sektor pertanian dan peternakan.

Baca juga : Per 14 November, Realisasi Anggaran 2023 Perpusnas Sudah Capai 88,2 Persen

Khususnya pada petani milenial atau anak muda. Ravindra mengusulkan agar dilakukan pemetaan usaha yang paling potensial.

Dia menyebut usaha peternakan kambing untuk kurban sangat potensial karena memiliki siklus tahunan. Potensi yang lain adalah budidaya lele yang memiliki tingkat permintaan sangat tinggi.

"Salah satu usaha yang potensial adalah pemeliharaan kambing untuk kurban. Siklusnya setiap tahun. Kedua, adalah usaha ikan lele. Permintaan ikan lele untuk Jakarta, misalnya, 120 ton perhari. Sementara produksi ikan lele di Kabupaten Bogor baru sekitar 80 ton perhari. Artinya budidaya lele punya peluang yang masih terbuka," terangnya.

Baca juga : Rekayasa Lalu Lintas Jelang Konser Coldplay Malam Ini Di Jakarta

Di hadapan 150-an warga Kabupaten Bogor saat Ngariung, Ravindra juga membahas aspirasi yang muncul dari masyarakat.

Antara lain hadirnya pelatihan untuk akses permodalan UMKM dan perlunya peningkatan kapasitas fasilitas kesehatan.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.