Dark/Light Mode

Dipastikan Hasto, Banteng Menolak Dirangkul

Minggu, 24 Maret 2024 08:12 WIB
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto (tengah). (Foto: Tedy O Kroen/RM)
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto (tengah). (Foto: Tedy O Kroen/RM)

RM.id  Rakyat Merdeka - PDIP tak tertarik dengan niat Presiden terpilih Prabowo Subianto merangkul semua kalangan. Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menegaskan, Banteng menolak dirangkul.

Kata Hasto, di dalam negara demokrasi, partai politik bebas menentukan nasibnya ke depan. Berada di luar atau di dalam pemerintahan, menurut Hasto, sama baiknya.

"Rangkulan bukan cuma dengan kekuasaan. Bisa juga dengan rangkulan bersama rakyat. Kami memilih rangkulan dengan rakyat," kata Hasto, Kamis (21/3/2024).

Sebelumnya, Capres yang didukung PDIP, Ganjar Pranowo, juga telah merespons ajakan Prabowo-Gibran untuk bahu-membahu membangun Indonesia. Ganjar mengaku memiliki hubungan baik dengan semua pihak dan berteman dengan semuanya. Namun, bukan berarti harus bersama-sama.

Ganjar mengibaratkan Pemilu layaknya sebuah pertandingan. Para pemainnya harus tahu kapan memulai dan mengakhiri.

"Kalau soal rangkul-rangkulan, kita ini berteman semua. Para kandidat ini anak-anak bangsa. Kalau ibarat sebuah pertandingan, ada saat mulai, ada saat akhir," sebut mantan Gubernur Jawa Tengah itu.

Baca juga : KPK Minta NasDem Setor Lagi Rp 40 Juta

Sementara, Ketua DPP PDIP Andreas Hugo Pereira menyatakan, proses Pemilu belum selesai. Prosesnya masih panjang, karena masih ada sengketa di Mahkamah Konstitusi (MK). Dia pun tak bisa berandai-andai mengenai ujung dari proses ini.

"Masih ada gugatan di MK, juga perjalanan menuju Oktober (pelantikan Presiden dan Wapres terpilih) masih panjang," ucap Andreas, saat dihubungi Rakyat Merdeka, Sabtu (23/3/2024).

Sebelumnya, setelah resmi dinyatakan sebagai pemenang Pilpres 2024 oleh KPU, Prabowo menyatakan akan merangkul lawan-lawannya. Baik yang ada di kubu pasangan calon Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar maupun Ganjar Pranowo-Mahfud MD. Prabowo juga berjanji akan menjadi Presiden untuk seluruh rakyat Indonesia, baik yang memilihnya maupun yang tidak memilihnya.

"Kami mengajak untuk bersama-sama menatap ke depan, dan bergandengan, karena tantangan ke depan masih sangat besar," kata Prabowo, selang beberapa saat diumumkan KPU sebagai pemenang Pilpres 2024 oleh KPU, Rabu (20/3/2024) malam.

Prabowo mengajak semua pihak bersatu rukun untuk membawa Indonesia menuju kemakmuran dan keadilan. Dengan kemakmuran, bisa membawa keadilan.

"Kita harus bersatu untuk menghilangkan kemiskinan dan kelaparan dan menghilangkan penderitaan rakyat. Itu adalah cita cita koalisi perjuangan Indonesia maju," ujarnya.

Baca juga : Yang Mau Gugat Pemilu Ditunggu MK Hari Ini Sampai Jam 22.00

Semangat Prabowo merangkul lawan politik dibuktikan dengan yang menyambangi Ketua Umum Partai NasDem, Surya Paloh. Dalam suasana guyub dan penuh persahabatan, Prabowo menemui Paloh di NasDem Tower, Gondangdia, Jakarta, Jumat (22/3/2024).

Kedatangan Prabowo disambut hangat Paloh. Keduanya saling hormat dan saling rangkul. Prabowo pun mengajak Paloh gabung koalisinya. “Mari kita bangun ke depan yang baik, yang lebih baik lagi," ungkapnya.

Prabowo menambahkan, rakyat menginginkan pemimpin-pemimpin Indonesia rukun. Menurut dia, kompetisi, per­saingan, pertandingan diperlukan. Namun, setelah itu, harus ada kerukunan.

"Saya keliling selama masa kampa­nye, saya merasa getaran dari rakyat, saya lihat sorotan mata, saya lihat sua­sana. Rakyat menginginkan pemimpin-pemimpinnya rukun," sambung dia.

Prabowo mengatakan, kerja sama penting untuk menjaga demokrasi Indonesia. Selain itu, para pemimpin dan rakyat juga harus bersatu untuk menjaga kesatuan Indonesia. "Kita akan cari putra-putri terbaik dari semua kalangan," terang dia.

Apakah PDIP akan menjadi oposisi? Dari pernyataan Hasto tadi, Direktur Eksekutif Trias Politika Strategis Agung Baskoro meyakini, PDIP teguh berada di luar pemerintahan Prabowo. Sikap PDIP ini dipandang lebih baik dibanding bergabung dalam koalisi.

Baca juga : PSI Nggak Lolos Ke Senayan, Kaesang Ikhlas

"PDIP sudah teruji dalam beroposisi di masa Presiden SBY (Susilo Bambang Yudhoyono) selama dua periode, sebagaimana PKS beroposisi di masa Presiden Jokowi," imbuh Agung.

Kendati demikian, masih ada waktu bagi Banteng untuk memutuskan posisinya ke depan. Mengingat, keputusan PDIP sepenuhnya berada di tangan Ketua Umum Megawati Soekarnoputri.

"Artinya, peluang PDIP berkoalisi tetap ada selama Ibu Mega belum bersikap sehingga proporsinya 50:50 antara beroposisi dan berkoalisi," pungkas Agung.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.