Dark/Light Mode

Gunakan Teknologi Hadapi Banjir

Presiden Minta Awan Hujan Digeser Ke Laut

Sabtu, 23 Maret 2024 07:30 WIB
Presiden Jokowi mengunjungi posko pengungsian warga terdampak banjir di SMK Ganesa Demak, Kabupaten Demak, Jawa Tengah, Jumat (22/3). (Foto: BPMI Setpres)
Presiden Jokowi mengunjungi posko pengungsian warga terdampak banjir di SMK Ganesa Demak, Kabupaten Demak, Jawa Tengah, Jumat (22/3). (Foto: BPMI Setpres)

RM.id  Rakyat Merdeka - Pemerintah memastikan penanganan korban banjir tetap dijalankan. Saat ini, tengah dijalankan upaya modifikasi cuaca dalam rangka menghadapi kondisi cuaca ekstrem di Pulau Jawa.

PRESIDEN Jokowi beserta rombongan telah blusukan ke area terdampak banjir akibat cuaca ekstrem Jawa Tengah. Ke­marin, Jokowi berada di posko pengungsian warga terdampak banjir di SMK Ganesa De­mak, Kabupaten Demak, Jawa Tengah, Jumat (22/3/2024).

Mengenakan kemeja putih, Jokowi mengecek penanganan petugas, serta melihat kondisi musibah yang merendam banyak kecamatan di Kabupaten Demak.

Eks Gubernur DKI Jakarta ini meminta agar pusat dan daerah terus melakukan langkah yang diperlukan untuk mengatasi banjir.

Seperti diketahui, hujan eks­trem yang turun menyebabkan tanggul tidak mampu menam­pung air dan jebol, sehingga menggenangi rumah warga.

Namun saat ini, menurut Jokowi, perbaikan tanggul di daerah tersebut telah dilakukan.

“Tapi, tadi malam yang lebar itu yang jebol 16 meter, tadi malam jam 1 sudah tertutup, sele­sai dikerjakan selama empat hari berturut-turut, siang-malam,” ujar Jokowi dalam keterangan tertulis, Jumat (22/3/2024).

Baca juga : Serunya Ikutan War Takjil

Jokowi menilai, saat ini sudah diperlukan upaya lain untuk menghadapi cuaca yang ekstrem. Selain memperbaiki tanggul, Teknik Modifikasi Cuaca (TMC) harus dilanjutkan.

Dia yakin, TMC mampu mengurangi curah hujan eks­trem di wilayah Jawa Tengah. Khususnya Kabupaten Demak dan sekitarnya.

Dengan teknologi TMC, awan hujan yang ada di atas permukiman warga disarankan digeser ke laut.

“Kami harapkan awan di atas yang telah dilakukan TMC, bisa digeser ke arah laut. Ini juga akan sangat mengurangi hujan yang ada di Kabupaten Demak dan sekitarnya,” ujarnya.

Selain itu, Pemerintah juga terus melakukan pemompaan untuk mengurangi genangan air.

Jokowi mengungkapkan, genangan air yang semula men­capai 2 meter telah surut hingga sekitar 50 centimeter.

“Ini sudah turun dari 2 meter, saya tadi mendapatkan laporan, hampir semuanya sudah setengah meter. Tetapi apapun itu, tetap mengganggu aktivitas warga, sehingga yang ketiga nanti akan kita lakukan pemompaan,” ungkap eks Wali Kota Solo itu.

Baca juga : PDIP Ogah Usung Mantu Jokowi Di Pilgub Sumut

Kepala Negara mengingatkan pentingnya menjaga lahan dan sungai dari sedimentasi. Hal tersebut juga berdampak pada peningkatan risiko banjir.

“Semua waduk, semua sungai itu problemnya selalu sedimen­tasi. Kenapa itu terjadi? Karena juga tidak dihambat di hulunya tanaman-tanaman yang banyak, banyak yang ditebang, problem­nya semua di situ. Kalau tidak terjadi banjir bandang ya banjir, problemnya di situ,” tegasnya.

Sementara, terkait dengan bangunan yang rusak akibat bencana, Jokowi menegaskan bahwa Pemerintah melalui Ke­menterian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) dan Badan Nasional Penanggu­langan Bencana (BNPB) akan melakukan pengecekan dan pemulihan.

Hal ini juga termasuk pembe­rian bibit tanaman dari Kementerian Pertanian (Kementan) untuk mengembalikan lingkungan yang terdampak.

“Nanti Kementerian PU biar dicek dengan BNPB. Terma­suk yang tanamannya rusak nanti akan diberi bibit lagi dari Kementerian Pertanian,” ungkapnya.

Di lokasi yang sama, Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto menerangkan, teknologi TMC adalah upaya tidak menambah debit banjir di Demak, yakni dengan mengalihkan awan hujan ke laut. Langkah ini sudah berja­lan dan diklaim berhasil.

“Satu minggu, ini hari ke tujuh Demak tidak hujan kan. Nah, ini salah satu hasil dari teknologi modifikasi cuaca. Memang kami gelar sejak 16 Maret 2024,” tuturnya kepada awak media di lokasi.

Baca juga : DPR Singgung Calon Menkeu

Dia menjelaskan, upaya penanganan ini harus bersinergi dan berlanjut. Seperti penyedo­tan banjir perlu dibantu oleh Kementerian PUPR, BNPB dan BPBD kabupaten/kota sekitar.

Terkait penanganan jangka panjang, lanjutnya, dia menye­but akan membuat rapat terpadu dengan Gubernur, yakni terkait pengendalian air di Sungai Wu­lan.

Turut mendampingi Jokowi dalam kunjungan tersebut, antara lain Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto dan Bupati Demak Eisti’anah.

 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.