Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Hasto Saja Memuji

Kalau Lomba Pidato, Prabowo Juaranya

Rabu, 16 Januari 2019 07:19 WIB
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto, di sela dialog dengan elemen muda PDIP dalam acara
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto, di sela dialog dengan elemen muda PDIP dalam acara "Bu Mega Bercerita" di Jakarta, Senin (7/1). (Foto: Ng Putu Wahyu Rama/Rakyat Merdeka)

RM.id  Rakyat Merdeka - ISI pidato Prabowo di JCC, Senin (14/1) banyak yang meragukan. Tapi, urusan tampilan dan gaya pidato, Prabowo dapat acungan jempol. Tak hanya dari pedukungnya, Prabowo dapat pujian dari Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto.

Hasto menilai, vokal dan intonasi Prabowo dalam pidato itu, bagus. Fahri Hamzah malah membandingkan Prabowo dengan Soekarno. Sedangkan netizen yakin, kalau Pilpres 2019 sekadar lomba pidato, Prabowo berpeluang besar jadi juaranya. "Hal yang kami apresiasi dari pidato tersebut adalah vokal dan intonasi Pak Prabowo, yang jauh lebih baik," kata Hasto lewat keterangan tertulis, Selasa (15/1).

Namun, Hasto meragukan isi pidato Prabowo. Dia menilai, secara umum pidato Prabowo masih seperti yang dulu. Membangun narasi-narasi kegagalan, dan tak mau mengakui prestasi pembangunan di era Jokowi-JK. Secara substansi, tak ada perkembangan. Karena itu, ia menilai pidato itu tak akan banyak berpengaruh.

Baca juga : Gatot Dicatut Prabowo Cs

Menanggapi serangan Prabowo ke sejumlah BUMN, Hasto mengaku tak kaget. Ia sudah bisa menduga, pidato kebangsaan Prabowo hanya berisi serangan dan klaim tanpa bukti. Hasto memandang pidato itu seakan mencerminkan kegagalan Prabowo, dalam usahanya menjadi pemimpin negara.

"Sebab di mata Pak Prabowo semua adalah kegagalan, sesuai pengalamannya sendiri," kata Hasto. Menurut Hasto, menihilkan prestasi Jokowi-JK hanya akan mengurangi elektoral Prabowo-Sandi. Tidak hanya di Jawa dan Sulawesi. "Karena masyarakat Sumatera, Kalimantan, NTT, Papua, dan Indonesia Timur lainnya yang telah merasakan sentuhan kebaikan Pak Jokowi-JK, kami pastikan kurang respek dengan pidato retorik-teleprompter tersebut," kata Hasto lagi.

Teleprompter yang dipasang di kanan dan kiri mimbar pidato Prabowo, merupakan alat yang bisa memantulkan teks pidato ke dalam kaca. Sehingga, orang yang berpidato akan terkesan sanggup berkomunikasi tanpa teks.

Baca juga : Kepada Media, Jokowi Bersahabat Prabowo Musuhan

Alat ini kerap digunakan oleh pejabat, presenter berita, atau pembawa acara, agar tampak fokus dan menguasai materi tanpa sering menunduk, untuk melihat teks yang umumnya diletakkan di mimbar.

Terpisah, Presiden PKS Sohibul Iman ikut mengkritik pidato Prabowo. Menurutnya, pidato Prabowo terlalu lama. "Saya sebetulnya sudah bicara dengan Sandi. Saya bilang, jangan sampai ini lebih dari setengah jam. Tapi, Pak Prabowo rupanya memberikan banyak ilustrasi, sehingga jadi molor," kata Sohibul saat ditemui usai pidato itu.

Sohibul menambahkan, dengan durasi waktu pidato yang lama, masyarakat menjadi kurang fokus memahami materi. Dia berharap, ke depan, Pak Prabowo bisa memperbaiki. Agar pidatonya lebih conscius, lebih rendah ringkas. Menurut saya, ada beberapa bagian yang menjadi agak kabur ya. Justru semakin ringkas, sebetulnya semakin baik. Tapi masing-masing orang punya gaya ya," katanya.

Baca juga : Survei Capres Jokowi & Prabowo Jalan Di Tempat

Sandiaga Uno berterima kasih atas masukan Sohibul. Menurut dia, Prabowo sendiri yang menambah durasi karena menginginkan pendalaman dan referensi-referensi. "Sehingga, pidato yang dirancang sekitar 40-50 menit itu, akhirnya molor," kata Sandi, kemarin.

Sandiaga menyebut Prabowo sebetulnya sudah menyampaikan keinginan menjabarkan visi-misinya. Prabowo ingin masyarakat memahami visi-misinya. "Pak Prabowo bilang, dia perlu angkat referensi khusus sehingga lebih memberikan contoh ke masyarakat apa yang dimaksud 'Indonesia Menang' itu," ujarnya.

Meski demikian, Sandi memastikan kritik Sohibul akan menjadi bahan evaluasi. Mengingat, saat debat nanti, ada batasan waktu dalam menjawab pertanyaan dan menjabarkan visi-misi. "Ya salah satu yang jadi perhatian mulai Rabu (15/1) dan Jumat (17/1), adalah bagaimana kita memadatkan pemikiran kita dalam waktu yang disediakan," tukasnya. [BCG]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.