Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Anggap 7 Stafsus Sedang Magang

Paloh, Koalisi Rasa Oposisi

Senin, 25 November 2019 05:52 WIB
Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh (kedua kanan)
melepas Mobil Siaga Nasdem dalam Perayaan HUT Ke-8
Partai Nasdem di Jatim Expo, Surabaya, Jawa Timur, kemarin.
Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh (kedua kanan) melepas Mobil Siaga Nasdem dalam Perayaan HUT Ke-8 Partai Nasdem di Jatim Expo, Surabaya, Jawa Timur, kemarin.

RM.id  Rakyat Merdeka - Surya Paloh menganggap Presiden Jokowi itu adiknya. Dia juga termasuk pendukung setia Jokowi. Tapi, belakangan komentar-komentar Ketum Nasdem ini agak lain. 

Kedengarannya seperti suara-suara oposisi. Menusuk dan nyelekit. Terbaru misalnya, Paloh mengkritik keputusan Jokowi mengangkat 7 staf khusus presiden dari kalangan milenial. 

Paloh menganggap 7 stafsus itu seperti orang magang di kantoran. Pengibaratan itu disampaikan Paloh saat Perayaan HUT ke-8 Partai Nasdem, di JX International, Surabaya, Jawa Timur, Sabtu kemarin. 

Awalnya, Paloh menyambut baik penunjukan stafsus presiden dari kalangan milenial.“Pengangkatan stafsus milenial oleh Presiden betul-betul mempersiapkan transformasi regenerasi,” ucapnya. 

Karena itu, Paloh menilai keputusan Jokowi tersebut layak diapresiasi dan mendapat dukungan. Namun, setelah itu, komentarnya berubah menjadi menohok. 

Baca juga : Nasdem Pastikan Paloh Tak Kapok Temui Oposisi

Dia menyebut, stafsus tadi seperti orang magang.“Katakanlah ini seperti pelatihan atau kalau di sekolah dan kampus namanya magang. Namun, ini kesempatan yang diberikan secara resmi, yakni sebagai staf khusus,” papar Paloh. 

Memang, usia ketujuh stafsus presiden milenial itu sangat muda-muda. Yang paling muda, Putri Indahsari Tanjung, putri pengusaha Chairul Tanjung. 

Usianya masih 23 tahun. Ayu Kartika Dewa yang tertua. Namun, usianya baru 36 tahun. Ketua DPP Nasdem, Irma Suryani Chaniago, mencoba meluruskan anggapan publik atas ucapan yang dilon tarkan ketua umumnya. 

Irma menegaskan, kata “magang” yang dipakai Paloh sama sekali tidak dimaksudkan untuk mengkritik pemerintah.“Memangnya kalau magang itu kritik. Jangan semuanya ditanggapi negatif,” kata mantan anggota Komisi IX DPR ini, kepada Rakyat Merdeka, tadi malam. 

Irma mengaku, melibatkan milenial pada jabatan-jabatan strategis juga diterapkan Nasdem. Sejumlah anak muda yang biasanya hanya diberi posisi di sayap partai, kini menduduki beberapa jabatan ketua bidang di tingkat DPP. 

Baca juga : Mau Ngadu Kasus, Tapi Males Datang ke Kejaksaan? Pakai Aplikasi Pro Adhyaksa Aja

Bagaimana tanggapan stafsus milenial? Aminuddin Ma’ruf, salah satu dari tujuh stafsus itu, memaklumi, dirinya dan enam stafsus lain disebut anak magang. 

Ia berterima kasih ke Paloh, yang dinilainya lebih senior.“Jadi wajar menganggap kami ini anak magang,” kata Amin, kemarin. 

Dia pun menganggap pernyataan Paloh sebagai motivasi. Pengamat komunikasi politik Ujang Komarudin, melihat, kata “magang” yang diucapkan Paloh adalah kiasan yang mengandung kritik tajam. 

Kritik tersebut seakan membuktikan anggapan selama ini bahwa Nasdem adalah partai koalisi tapi rasa oposisi.“Itulah yang terjadi. Telah terjadi gado-gado politik. Berkoalisi tapi rasa oposisi. Kontra produktif memang. Tapi seperti itulah rasa politik sekarang. Rasa campur sari,” ucapnya, saat berbincang dengan Rakyat Merdeka, tadi malam. 

Ujang yakin, Paloh sudah menghitung dampak atau risiko dari ucapannya itu. Nasdem kemungkinan sudah punya “kartu” sehingga bisa tampil lebih berani dari partai pendukung pemerintah lainnya. 

Baca juga : Abu Jenazah HS Dillon Akan Dimakamkan di TMP Kalibata, Ini Rangkaian Prosesinya

“Karena selama lima tahun kemarin, Nasdem sangat lengket dengan Jokowi. Namun, saat ini hubungan Nasdem dengan pemerintah lagi panas adem,” sebutnya. 

Pengamat politik Hendri Satrio melihat dalam kacamata yang berbeda. Ia meyakini ada tujuan tertentu dari Presiden Jokowi, sehingga memberikan porsi besar bagi milenial untuk menduduki jabatan stafsus. 

“Sangat mungkin Jokowi angkat stafsus milenial itu dalam rangka rekayasa tren. Jokowi sedang mencitrakan politik saat ini sangat welcome terhadap kehadiran anak muda, pemimpin muda,” kata Hensat, sapaan akrabnya, kepada Rakyat Merdeka, tadi malam. 

Namun, dia juga tidak menyalahkan Paloh yang menyebut stafsus milenial hanya anak magang. “Paloh melakukan penilaian yang jujur,” kata Hendri. [SAR]
 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.